Fammi, Startup yang Mengangkat Cara Baru Temukan Solusi Permasalahan Wanita dan Keluarga Semudah Dengerin Lagu!

Fammi, start up untuk keluarga

Fammi, start up untuk keluarga

Like

Saat ini banyak menjamur startup di Indonesia. Jika banyak startup fokus pada finansial, berbeda dengan Fammi, sebuah startup edukasi teknologi seputar keluarga yang memiliki misi untuk meningkatkan kualitas keluarga di Indonesia.

Fammi berisi audio podcast yang membahas permasalahan dan solusi seputar keluarga yang applicable dan impactful bersama para ahli di bidangnya.

“Fammi hadir karena Fammi percaya bahwa tidak ada orangtua yang sempurna, namun orangtua dapat memilih untuk menjadi orangtua yang mempunyai tujuan yang terarah, jelas dan sehingga semakin percaya diri dalam menjalani kehidupan berkeluarga juga mengasuh anak,” ujar Henny Iriawan, Co-founder Fammi.

Menurutnya, untuk menjadi orangtua yang efektif pastinya perlu keinginan untuk terus memperbaiki diri, terbuka dan tidak malu untuk start over, when things not go smoothly. Karena memang tidak ada sekolah formal yang mengajarkan kita menjadi orangtua, pun menjadi pasangan suami istri dengan pakem yang jelas dan pasti berhasil.

“We’re all learning by doing, untuk sebagian kita mungkin dengan meniru gaya orangtua, sebagian lagi dari lingkungan, dan sebagian lagi sudah mempersiapkan diri dengan mengenal the fundamental of life dalam berkeluarga” ungkapnya.  
 

Henny Irniawan, Co-founder Fammi/ dok. pribadi

Henny Irniawan, Co-founder Fammi/ dok. pribadi



Oleh karena itu, Fammi mengembangkan sebuah platform edukasi keluarga, tempat bagi para keluarga untuk menemukan cara baru mengatasi permasalahan keluarganya dengan cara yang tidak ribet, semudah dengerin lagu!

Fammi sadar peran orangtua khususnya ibu yang begitu banyak, menuntut ibu untuk lebih kreatif, seperti “menikmati konten solutif kami” sambil memasak, atau mengasuh anaknya. Dengan bebasis audio diharapkan kendala jaringan internet juga lebih sedikit, tidak seberat akses video. Fammi meyakini bahwa generasi yang hebat lahir dari keluarga yang hebat pula.
 

Platform Untuk Calon Ibu, Ibu dan Keluarga

Fammi mulai berdiri sejak 1 Agustus 2019, hingga kini sudah lebih dari ratusan kelas gratis dan berbayar yang diberikan oleh narasumber ahli terbaik di berbagai bidang. Sudah puluhan ribu orangtua menggunakan Fammi. “Fammi berasal dari kata Family atau keluarga. Fammi dibangun untuk memfasilitasi seluruh kebutuhan edukasi setiap anggota keluarga mulai dari anak hingga orangtua. Oleh karena itu nilai-nilai keluarga baik dalam internal maupun eksternal sangat penting di dalam Fammi,” ungkap Henny.

Target dan segmentasi dari Fammi adalah perempuan berusia 22 - 45 tahun, yang sudah siap menikah hingga mempunyai anak remaja. “Pengguna mengaku cukup puas menggunakan layanan ini, rata-rata tingkat kepuasannya berada pada nilai 9. Bisa dilihat dari berbagai testimoni yang ada di dalam kelas-kelas di Fammi maupun rating di Playstorenya,” ungkap Henny.

Sementara di sisi lain, Fammi juga memudahkan para narasumber ahli untuk berbagi ilmu dengan memanfaatkan teknologinya. 

Agar menjadi bisnis yang sustain, hal terpenting adalah dengan tetap menjaga kualitas konten, kurikulum yang terstruktur dan sistematis dan narasumber ahli, disisi lain terus meningkatkan kemampuan teknologi yang memenuhi kebutuhan pengguna.  
 

Pembelajaran yang Unik dan Langsung Praktek

Keunikan Fammi adalah produk Fammi Original Series (FOS) nya yang menghadirkan rangkaian kelas seputar topik keluarga dalam bentuk audio podcast. Topik yang disajikan sangatlah praktis dan solutif dengan kemasan materi yang terstruktur. Narasumber yang diajak berkolaborasi pun tidak sembarangan, mereka adalah narasumber yang kompeten pada bidang nya masing-masing.

Selain itu peserta FOS juga diberikan fleksibilitas dimana mereka dapat mengatur waktu belajarnya sendiri dimana saja dan kapan saja.  “Episode di Fammi disusun agar dapat menjawab setiap masalah yang sering muncul dalam kehidupan keluarga, sedangkan Playlist di Fammi disusun secara lebih tersturktur dan sistematis menjadi solusi atas masalah yang lebih kompleks sesuai topik tersebut,” ungkap Henny.  Untuk dapat mengakses kelas-kelas di FOS ini, peserta cukup membayar biaya sebesar RP. 150,000 / tahun dan telah dilengkapi dengan akses coba gratis. 

Fammi yakin ada banyak perusahaan, komunitas atau perseorangan di luar sana yang punya semangat yang sama untuk meningkatkan kualitas hidup berkeluarga. Namun menghadapi kesulitan untuk menjangkau pun terbatas dalam hal waktu dan biaya. Dengan keunikan teknologi serta kemudahan yang dimiliki oleh Fammi, hal ini sangat memungkinkan kolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk dapat saling melengkapi dan memberi manfaat.

Terlebih lagi saat pandemi seperti ini, dimana setiap kita membatasi untuk keluar rumah sesuai dengan peraturan dan protocol Kesehatan yang berlaku, sehingga intensitas penggunaan platform online menjadi lebih sering. Optimalisasi online tools menjadi sebuah kebutuhan.

Di masa depan Fammi ingin mengembangkan proses learning yang masih general menjadi sebuah personalized learning path, sehingga lebih tailor-made dan menjadi rujukan yang betul-betul membersamai setiap keluarga from zero to grow. Menjadi tempat berkumpul para narasumber ahli mulai dari konselor, dokter, praktisi, dan masih banyak lagi yang terpercaya dan berkualitas, sehingga memudahkan para keluarga untuk belajar setiap fase dalam berkeluarga.

Henny menambahkan, “Because Family is not only an important thing, but it’s everything. Fammi is not just a platform but it’s about the synergy of technology, expert, love and passions that will change the future of family education. So, in the end, we will have a great generation that comes from a great family.”