Investasi Emas: Pilihan yang Cocok untuk Masa Pandemi

Emas lantakan. - (Sumber gambar : Stefan Wermuth / Bloomberg)

Emas lantakan. - (Sumber gambar : Stefan Wermuth / Bloomberg)

Like

"Emas merupakan investasi terbaik di masa pandemi.
Sudah tepatkah mengelola emas di masa pandemi?"


Emas adalah pilihan yang paling tepat dalam berinvestasi saat ini terutama di masa pandemi seperti ini. Apalagi emas merupakan instrumen dan produk jangka panjang untuk pembiayaan secara permanen dalam bentuk aset. 

Aset inilah terbagi menjadi 12 macam yaitu, emas perhiasan, emas batangan, koin emas, sertifikat emas, saham perusahaan pertambangan emas, kontrak emas berjangka, DS/MLM emas, reksadana emas, ETF emas, dinas emas, emas kuno, dan emas lokal. 

Jika kita melihat jenis investasi emas yang sering dipakai adalah emas perhiasan dan emas batangan. Emas perhiasanya bisa berupa cincin, gelang, dan anting. Sementara emas batangan diukur dari per gram dari 0,5 gram sampai yang terbesar 1000 gram. 

Di masa pandemi, fluktuasi emas memang tidak menentu apalagi ditengah situasi dan kondisi ekonomi yang kurang baik di beberapa negara di seluruh dunia termasuk Indonesia. Oleh karena itu, perkembangan emas bisa jadi salah satu instrumen finansial yang mumpuni meskipun perlu dimulai dari yang termurah atau 0,5 gram bilamana mau membeli emas batangan atau dari emas perhiasan yang berhiaskan 12 karat.


Tentu, kita harus menyiapkan uang yang cukup. Harga emas yang cenderung naik turun saat ini harus kita siasati dengan menabung uang di angka Rp450.000 hingga Rp550.000 untuk emas batangan sementara emas perhiasan diangka Rp360.000 – Rp 400.000. Tetapi ingat, harga emas bisa saja berubah sewaktu-waktu. Namun, persiapkanlah uang dikisaran yang sudah penulis sebutkan.

Investasi emas memang digunakan ketika adanya krisis tiba. Berdasarkan informasi Bisnis.com. Harga  emas pun mengalami kenaikan yang cukup signifikan selama  7 tahun terakhir. Para investor memburu emas karena merupakan safe haven atau tabungan jangka panjang yang aman. Dipengaruhi oleh stimulus ekonomi besar-besaran yang dimana akan membuat harga emas semakin meninggi, namun berbeda dengan suku bunga yang cenderung naik turun.  

Menurut seorang analis Monex Investindo Futures, Ahmad Yudiawan mengatakan harga emas kedepannya akan menguat dan investor diharapkan dapat memburu aset investasi aman tradisional seperti emas ditengah suku bunga global bertengger di wilayah negatif.

"Marketplace emas yang menjangkau semua kalangan menjadi jaminan bahwa emas memang pilihan tepat untuk berinvestasi dari sejak muda dan tabungan untuk masa tua apalagi jika terjadi situasi yang sulit seperti pandemi."

Lebih lanjut lagi tabungan emas adalah investasi paling tepat untuk kita cairkan ketika keadaan seperti pandemi ini. Terlebih keuntungan yang diperoleh cukup bagus untuk kebutuhan mendesak seperti kebutuhan sandang dan pangan.

Menyoal hal tersebut, ketersediaan emas untuk ketahanan krisis sangatlah tinggi. Apalagi emas juga cocok untuk dijadikan komoditas agar peluang berbisnis melalui aset dalam waktu tertentu juga menguntungkan. Hal ini diperoleh agar tabungan investasi berupa emas tidak hanya ada disituasi mendesak dan jangka panjang, tetapi tingkat keamanan dan kemudahan dalam bertransaksi juga cukup baik.

Selain itu, sekarang telah hadir tabungan emas melalui surat kepemilikan berharga yang bernama Exchange Traded Fund (ETF) emas atau emas dalam bentuk digital. Artinya, kepemilikan saham dari produsen emas. Berdasarkan informasi yang dilansir dari Bisnis.com ada perbedaan dari emas fisik dan non fisik atau digital.

Adapun kita melihat dari segi tabungan emas digital yaitu dari nilai pembelian, emas dalam tabungan digital berkisar Rp 50.000 di PT Pegadaian, dari waktu pembelian juga emas digital dapat diperoleh dengan cara menabung di Rp 100.000 setiap minggunya atau Rp 50.000 setiap tiga hari.

Untuk biaya penyimpanan, tabungan emas digital mempunyai nilai sebesar RP 30.000 per tahun dengan di tahun pertama digratiskan. Itu adalah ilustrasi PT Pegadaian Pegadaian sendiri mematok saldo mengendap sebesar 0,1 gram. Emas sendiri sangat terkenal dikarenakan memang instrumen paling aman untuk dari inflasi dan penurunan nilai mata uang.

"Untuk investasi diperlukan kepiawaian menabung dalam mengkombinasikan emas fisik dan emas digital kedalam instrumen keuangan kita"


Lebih jauh lagi, tabungan emas digital dapat dilakukan dengan cara transfer bank atau top up saldo melalui ATM atau online melalui channel perbankan. Nasabah tidak perlu lagi dateng ke outlet Pegadaian dalam hal ini.

Selain itu, emas digital juga dapat dijadikan agunan gadai dan dapat dipakai untuk keperluan fisik berupa LM atau perhiasan sehingga berguna untuk kebutuhan-kebutuhan di masa yang akan datang. Apalagi berita yang dimuat di Bisnis.com, emas merupakan tabungan yang menguntungkan di masa pandemi.

Oleh karena itu, berinvestasi baik itu emas secara fisik ataupun emas dalam tabungan digital dapat dikelola secara mandiri dengan yang aman melalui instrumen emas yang dinilai sangat menguntungkan. Untuk itu, simak baik-baik mengapa emas merupakan aset terbaik untuk dipakai pada kebutuhan-kebutuhan penting terutama menyasar kepada masa pandemi seperti ini.

Keuntungan emas adalah produk ini tidak akan surut secara nilai karena nilainya yang cenderung naik dan aman serta mudah untuk disimpan dalam bank atau secara online jika kita menabung dalam emas non-fisik atau emas digital. Simak video berikut ini, mengapa Indonesia juga memainkan percaturan penting dalam mengelola emas.

 


Nah...sekarang kita jadi semakin paham bahwa investasi emas di Indonesia sangat penting dan semakin terbukanya instrumen investasi emas. Sebagai generasi millenial dan anak muda, sudah sepatutnya kita menabung sejak dini terutama dalam investasi emas di masa pandemi. Mulai aja dari kecil dulu!