Dear Beban Keluarga! Mudahnya Mengisi Dompet Biar Selalu Tebel saat Pandemi

Kalo bisa muda bercuan kenapa harus nunggu tua?(Sumber gambar: Shutterstock)

Kalo bisa muda bercuan kenapa harus nunggu tua?(Sumber gambar: Shutterstock)

Like

Menjadi beban keluarga pastinya bukan keinginan semua orang termasuk aku. Terlebih lagi untuk orang-orang dengan rentang usia 20 tahunan pastinya sudah mulai memikirkan masa depan terutama kemerdekaan finansial.

Adanya keinginan untuk merdeka secara finansial dan melepaskan predikat beban keluarga mendorong kita sebagai milenial untuk berfikir keras bagaimana caranya mengisi dompet agar selalu terisi. Salah satu quote mengatakan,
“Tidak papa hati masih kosong asalkan dompet selalu terisi”.

Cukup lucu namun sangat memotivasi untuk manusia dengan double predikat beban keluarga dan jomblo. Sayangnya seringkali aku atau bahkan kebanyakan orang hanya menjadikan motivasi tersebut atau quote lainnya mejadi sebatas kata-kata tanpa aksi menyertai.

Dulu, ketika ditanya mengapa tidak mulai berbisnis dalam otakku selalu beralasan tidak punya modal, bingung bisnis apa, atau bahkan menganggap orang yang ingin sukses berbisnis harus dengan latar belakang pendidikan bisnis.

Kalau dipikir-pikir dulu aku tidak sadar bahwa sebenarnya setiap manusia diberikan modal yang tidak ternilai harganya oleh Tuhan yaitu tubuh dan otak yang semestinya dapat menghasilkan output kreasi yang luar biasa. Akhirnya setelah ditepok pundaknya 3 kali dan bertapa di dunia maya aku tersadar dari hipnotis kepesimisan dalam memandang era digital yang indah ini.

Era digital dapat dikatakan era yang beraura merah alias cuan maksimal untuk orang-orang yang dapat melihat peluang. Peluang mendapat cuan di era digital dapat dianalogikan seperti ikan di laut yaitu banyak sekali asal kita cermat.


Beberapa orang mungkin juga bertanya tapi kan sekarang pandemi jadi tetap saja sulit untuk mendapat cuan. Sebetulnya pandemi dapat dikatakan seperti ujian dadakan yaitu menguji kita dalam kecepatan melihat peluang dibalik keluhan yang ada.

Lalu apakah kita akan terus tergulung gelombang kepesimisan dan selalu melihat ke arah negatif atau mau bangkit dengan mengubah keluhan menjadi peluang? Tentunya pilihan ada di tangan kita. Di sini ada beberapa bisnis yang akan aku list dan harus kalian coba biar cuan ngalir terus saat pandemi.
  • Menjadi Dropshipper
Yang pertama,inilah jawaban untuk para beban kelurga yang ingin berbisnis tanpa modal seperti aku. Bisnis ini dapat dikatakan low risk karena tidak perlu memproduksi atau menyetok barang dan pengiriman pun diurus oleh supplier.

Kita hanya perlu membantu menjualkan produk orang lain dengan platform website,e-commerce,atau media sosial. Di sini kita harus menjaga komunikasi yang lancar dengan supplier. Ketika kita mendapat pesanan dan transaksi berhasil kita mendapat keuntungan dari selisih harga dari supplier dan harga yang kita tawarkan.

Bahkan, beberapa e-commerce menawarkan gratis ongkir yang memungkinkan kita mendapat profit lebih besar lagi. Disini kita harus belajar menganalisa trend yang ada misal saat pandemi masker,vitamin,perlengkapan hobi itu kan pasti akan banyak dicari orang.
 
  • Menjadi Affiliate Marketer
Untuk para pecandu media sosial seperti aku,inilah saatnya kita menggunakan media sosial tidak hanya untuk kesenangan semata tapi juga mencari cuan tentunya. Tidak jauh berbeda dengan dropshipping yang merupakan bisnis tanpa modal, menjadi affiliate marketer juga memiliki cara kerja yaitu membantu menawarkan produk orang lain.

Bedanya,ada syarat-syarat tertentu yang biasanya diajukan suatu platform untuk menjadi affiliate marketer misal jumlah follower social media dan juga penghasilan affiliate marketing berasal dari komisi penjualan barang yang besarnya persentase komisi sesuai yang telah disepakati dengan penjual.

Maka dari itu,jadikan predikat beban keluarga dengan ribuan follower di media sosial menjadi peluang kita untuk promosi barang di suatu platform. Masa iya cuma mau hitz doang tapi ngga bercuan?
 
  • Bisnis makanan dan minuman berbasis delivery atau COD
Saat pandemi mobilitas orang terbatas dan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Kebanyakan mereka yang malas ribet pasti lebih memilih membeli makanan atau minuman secara online. Itulah peluang yang dapat aku ambil.

Selain waktuku menjadi produktif , aku juga jadi belajar membuat minuman kekinian dan makanan jaman now yang sedang hitz seperti boba, latte, mentai, dessert box, dan lain-lain. Sistem penjualan adalah pre-order, jadi kita bisa memprediksi berapa yang harus kita buat sehingga memperkecil probabilitas kerugian.
 
  • Dari hobi jadi cuan
Nah yang terakhir adalah jalan ninjaku menuju cuan.Hobiku adalah desain grafis dan edit video. Nah ini juga menjadi bisnis sampinganku yaitu membuka jasa desain grafis seperti logo,konten IG, dan lain-lain.

Untuk pemasaran bisa dari media sosial atau mendaftar di platform freelance. Ketika ada project yang harus dikerjakan disitulah bau cuan mulai tercium.Kepuasan pelanggan adalah yang utama jadi sebisa mungkin kita harus memberikan yang terbaik sesuai request yang ada.

Nah,untuk kalian yang punya hobi lain gunakan hobi kalian untuk mengumpulkan cuan. Misal ada yang hobi bercocok tanam bisa banget buat channel youtube atau tiktok tentang cara bercocok tanam dan menjual hasil budidaya tanaman tersebut secara online.

Misalkan juga, kalian ada yang hobi sepakbola,buatlah konten menarik seputar sepakbola di channel kalian. Kalian juga bisa sekalian promosi sepatu bola atau perlatan sepak bola lainnya sebagai peluang cuan dari dropshipping atau afiliasi.

Dari cerita berbasis cuan di atas, intinya semua orang punya kesempatan yang sama untuk berbisnis dan menghasilkan cuan. Tinggal kita nya ada kemauan atau enggak.

Orang yang mau sukses harus punya mindset berani mencoba hal baru dan mengubah keluhan menjadi peluang. Kalau aku bisa kamu pun juga bisa.Kalau bukan sekarang kapan lagi?

Sekian dari aku,salam cuan teman-teman seperjuangan!
 
#YoungCompetitionBisnisMuda #BisnisMuda #YangMudaYangCuan