Lo Kheng Hong Sebut Influencer di Pasar Saham Berbahaya, Kenapa Ya?

Lo Kheng Hong Illustration Bisnis Muda - Image: Bisnis.com

Lo Kheng Hong Illustration Bisnis Muda - Image: Bisnis.com

Like

Kini, influencer enggak cuma merekomendasi produk dagangan, rekomendasi saham di kalangan influencer juga marak terjadi. Namun, Lo Kheng Hong justru menilai influencer di pasar saham justru berbahaya lho.

Influencer bisa membantu suatu pihak untuk mempromosikan produk-produknya. Lalu, gimana kalau influencer mempromosikan saham?

Dikutip dari laman Bisnis, investor senior Lo Kheng Hong menilai kehadiran influencer di pasar saham sangatlah bahaya! Sebab, kebanyakan para influencer justru menawarkan saham yang harganya mahal.

Menurut pria yang sering dijuluki sebagai Warren Buffett-nya Indonesia ini, influencer justru mempromosikan saham dengan valuasi tinggi. Bahkan, saham tersebut memiliki Price Book Value Ratio (PBVR) di atas 10 kali lho!

Baca Juga: Lo Kheng Hong Tetap Pilih Saham Dibanding Bitcoin, Kenapa Ya?
 

Risiko Beli Saham Mahal yang Direkomendasi Influencer

Bagi Pak Lo, sapaan akrabnya, hal tersebut tentu sangat menyeramkan bagi para investor yang ingin membeli saham overprice. Ia pun mengibaratkan, jika investor membeli saham overprice, sama halnya dengan membeli produk mobil Avanza di harga mobil Mercedes Benz.


Selain itu, dilansir Bisnis, aksi rekomendasi saham yang dilakukan influencer tersebut bisa memicu harga suatu saham menjadi naik secara signifikan. Hal itu juga yang kemudian disebut-sebut sebagai pom-pom saham nih, Be-emers.

Masalahnya, saat suatu saham sedang aktif dibicarakan banyak orang, maka saham tersebut bakal gampang jadi perhatian para investor untuk membelinya. Namun, hal itu justru dinilai Lo Kheng Hong sebagai waktu yang kurang tepat untuk beli suatu saham.

Apalagi, jika investor membeli saham yang sedang dipromosikan tanpa diiringi dengan riset yang jelas. Tentunya, hal itu bisa saja membuat investor terjebak dan keliru dalam memilih saham, bahkan bisa menimbulkan kerugian.

Menurut Lo Kheng Hong, saat terbaik untuk membeli suatu saham adalah saat saham tersebut sedang mengalami penurunan harga. Istilah terkenalnya sih, beli saham saat murah alias diskon.

Adapun, sebaliknya, Lo Kheng Hong justru memilih jenis saham yang berbeda dengan pilihan para influencer kebanyakan. Pak Lo malah berprinsip untuk membeli saham kualitas bagus di harga yang masih relatif murah.

Gimana, kamu sepakat enggak dengan Lo Kheng Hong?