Pemerintah China Ingin Perusahaan Teknologi Raksasa Bertanggung Jawab pada Keadaan Sosial

Pemerintah China Ingin Perusahan Teknologi Tanggung Jawab pada Keadaan Sosial Illustration Bisnis Muda - Image: Canva

Pemerintah China Ingin Perusahan Teknologi Tanggung Jawab pada Keadaan Sosial Illustration Bisnis Muda - Image: Canva

Like

Sejak di 2020, pemerintah memang telah gencar melakukan “tekanan” ke sejumlah perusahaan di sektor teknologi. Enggak hanya soal isu anti-monopoli, pemerintah China pun kini ingin perusahaan teknologi raksasa lebih bertanggung jawab pada keadaan sosial nih, Be-emers.

Kabar menghilangnya Bos Alibaba dan Ant Group Jack Ma, menjadi awal mula “ketegangan” antara pemerintah China dengan perusahaan teknologi. Memang sih, awalnya Jack Ma melakukan “perlawanan” dengan mengkritik pemerintah China.

Namun, pemerintah China justru berhasil menjatuhkan denda sebesar 18,23 miliar yuan (atau setara US$2,8 miliar) kepada Alibaba karena dinilai melanggar hukum anti-monopoli!

Bahkan, berdasarkan catatan Bloomberg, denda yang dijatuhkan ke Alibaba tersebut jadi yang terbesar dan setara 4 persen dari pendapatan tahunan domestik Alibaba di China!

Baca Juga: Didenda US$2,8 Miliar, Alibaba Dikabarkan Langgar Hukum Anti-Monopoli


Enggak cukup sampai di situ, Bloomberg menyebutkan kalau selama ini perusahaan teknologi besar di China dinilai sebagai kapitalisme era internet. Nah, hal itu pun dirasa bertabrakan dengan tujuan dan ambisi dari Partai Komunis China.

 

Tekanan Pemerintah China ke Produsen Game

Ketegangan pun berlanjut saat pekan lalu, perusahaan teknologi di ranah video game menjadi “target” dari pemerintah China. Diketahui dari Reuters, pemerintah China memberlakukan batasan ke anak-anak untuk hanya main video game 3 jam per minggu saja!

Enggak hanya membuat para gamer frustasi, kebijakan tersebut juga menekan perusahaan teknologi -terutama produsen game. Pemerintah China pun melakukan hal itu dengan alasan video game sebagai penyebab miopia, serta memperburuk kesehatan mental dan fisik anak.

Padahal di tahun 2019, techcrunch.com mencatat kalau di tahun 2019, National Press and Publication Administration (NPPA) membekukan proses persetujuan judul game selama sembilan bulan. Hal itu pun akhirnya malah berujung pada jatuhnya saham game seperti Tencent!

Diketahui, industri video game harus tunduk pada peraturan yang dibuat oleh berbagai otoritas, seperti NPPA, Cyberspace Administration of China (CAC), serta Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China.

 

Pemerintah China Ingin Perusahan Teknologi Tanggung Jawab pada Keadaan Sosial Illustration Bisnis Muda - Image: Canva

Pemerintah China Ingin Perusahan Teknologi Tanggung Jawab pada Keadaan Sosial Illustration Bisnis Muda - Image: Canva



 

China dan Tanggung Jawab pada Keadaan Sosial

Pemerintah China juga menekan perusahaan teknologi untuk mengambil lebih banyak tanggung jawab sosial. Salah satunya, yakni menghormati hak-hak pekerja.

Soalnya, techcrunch.com menyebut kalau karyawan yang pekerja keras dan patuh sering disebut-sebut sebagai keunggulan kompetitif industri teknologi China lho! Makanya, sebagian besar perusahaan yang bermarkas di Silicon Valley sering mendirikan cabang di negara itu untuk memanfaatkan kumpulan bakat teknologinya.

Sebenarnya sih, sejumlah perusahaan teknologi raksasa sudah melakukan beberapa aksi yang menunjukkan kepedulian terhadap karyawannya nih. Dikutip techcrunch.com, aksi tersebut antara lain:
  • ByteDance membatalkan kebijakan lembur akhir pekan mereka.
  • Meituan mengumumkan bahwa mereka akan memperkenalkan waktu istirahat wajib untuk driver pengiriman makanannya.
  • JD.com telah membentuk serikat pekerja untuk staf mereka
  • Tencent dan Alibaba berjanji untuk menginvestasikan 100 miliar yuan ($ 15,5 miliar) untuk mendukung kemakmuran bersama di lingkungan perusahaan

Baca Juga: Lebih Parah dari Jack Ma, Bos Tencent Ma Huateng Boncos US$14 Miliar!