Yuk, Kenali Jenis-jenis Indeks Saham

Jenis-Jenis Indeks Saham Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva

Jenis-Jenis Indeks Saham Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva

Like

Mei 1896, Charles Dow beserta para editor harian The Wall Street Journal menginisiasi adanya sebuah daftar saham untuk menggambarkan perekonomian Amerika saat itu. Daftar saham itu kemudian dikenal dengan Indeks Dow.

Bukan di Wall Street Journal, indeks yang sekarang bernama Dow Jones Industrial Average (DJIA) ini justru pertama kali dipublikasikan di Customer’s Afternoon Letter. Menjadi indeks saham tertua di dunia, DJIA berisi 30 emiten paling besar serta pimpinan di industrinya, dan tentunya paling berpengaruh di Amerika.

Di setiap negara, indeks saham memang dibuat bursa untuk memberikan informasi pergerakan atau statistik harga dari kumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu.

Di Indonesia sendiri, hingga September 2021, terdapat 38 jenis indeks saham yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI). Untuk itu, kamu sebagai investor juga perlu mengenali jenis-jenis indeks saham tersebut nih.

Baca juga: Mengenal Apa itu Indeks Saham Beserta Fungsi dan Manfaatnya
 

Indeks Sektoral

Untuk memudahkan investor dalam menentukan langkah investasi berdasarkan sektor lini usahanya, melirik indeks sektoral dapat menjadi pilihan yang tepat. Indeks sektoral ini berisi daftar saham dengan latar belakang bidang usaha yang sama.


Dilansir dari laman BEI, indeks ini berfungsi untuk mengukur performa seluruh saham dari masing-masing sektor industri yang terdapat pada klasifikasi Jakarta Stock Industrial Classification (JASICA).

Sektor yang ada dalam indeks ini antara lain indeks pertanian, pertambangan, industri kimia dasar dan kimia, aneka industri, barang konsumsi (consumer), properti dan konstruksi bangunan, keuangan, manufaktur, infrastruktur-utilitas-transportasi, serta perdagangan, jasa, dan investasi.

 

Jenis-Jenis Indeks Saham Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva

Jenis-Jenis Indeks Saham Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva

 

Indeks Individual

Jika indeks sektoral terdiri dari daftar saham yang dilihat berdasarkan sektor industri atau emitennya, indeks individu justru merupakan indeks yang berisi informasi pergerakan saham terhadap satu emiten yang terdaftar di BEI saja.

Kalau setiap emiten yang melantai di bursa mempunyai kode saham, maka kode saham itulah yang digunakan sebagai acuan informasi pergerakan sahamnya di bursa.

Sebagai contoh nih, emiten PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) punya kode saham TLKM. Maka kode saham tersebut yang akan dijadikan acuan untuk mengecek pergerakan saham dari Telkom.
 

Indeks Gabungan

Sesuai namanya, indeks ini merupakan daftar harga saham dari seluruh saham yang terdaftar di BEI. Indeks saham ini juga sekaligus menunjukkan nilai rata-rata dari total saham yang ada di BEI.

Indeks gabungan pertama yang dipublikasikan oleh BEI adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Indeks yang diluncurkan sejak tahun 1983 ini mengukur semua pergerakan saham yang tercatat di BEI.

Selain IHSG, jenis indeks gabungan lainnya yang terdapat di BEI antara lain LQ45, IDX30, dan IDX80. Indeks-indeks tersebut memiliki kriteria yang mengacu pada tingkat likuiditas, kapitalisasi pasar, dan kinerja emiten dari masing-masing saham.

Seperti Indeks LQ45, yang mana merupakan indeks dengan daftar 45 saham dengan likuiditas tinggi serta kapitalisasi pasar besar dan didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.

Begitu pula dengan IDX30 yang memiliki 30 daftar saham dan IDX80 dengan 80 daftar saham yang keduanya sama-sama berisi emiten dengan likuiditas tinggi seperti Indeks LQ45.

 

Jenis-Jenis Indeks Saham Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva

Jenis-Jenis Indeks Saham Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva


Adapun, terdapat indeks yang mengukur saham-saham dengan dengan kapitalisasi pasar kecil dan menengah seperti IDX Small-mid Cap Composite (IDX SMC). Selain itu, terdapat pula IDX SMC Liquid dimana indeks ini mengukur performa harga dari saham dengan likuiditas tinggi namun memiliki kapitalisasi pasar kecil dan menengah. Konstituen indeks ini diambil dari konstituen IDX SMC Composite.

Namun, ada pula indeks saham lainnya seperti JII (Jakarta Islamic Index), JII70, ISSI (Indonesia Sharia Stock Index), IDX High Dividen 20, dan IDX BUMN20. Untuk indeks saham dengan daftar emiten berbasis syariah, Be-emers sebagai investor dapat mengacu pada JII, JII70, dan ISSI.

Sedangkan IDX BUMN20 merupakan indeks yang mengukur performa harga 20 saham BUMN dan BUMD beserta afiliasinya. Sementara itu, IDX High Dividen 20 hadir sebagai indeks yang mengukur 20 saham yang membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir serta memiliki dividend yield yang tinggi.

Perlu diketahui, terdapat pula saham gabungan yang dibuat oleh perusahaan sekuritas dan berbagai media yang bekerja sama dengan BEI.

Indeks tersebut antara lain indeks Kompas100, Pefindo25, SRI-KEHATI, Infobank15, SMinfra18, MNC36, Investor33, PEFINDO i-grade, dan indeks BISNIS-27 yang mengukur 27 saham terpilih oleh Komite Indeks Bisnis Indonesia.

Adapun, BISNIS-27 merupakan indeks yang diluncurkan BEI bekerja sama dengan PT Jurnalindo Aksara Grafika  Bisnis Indonesia).
 

Indeks Papan Pencatatan (Board Index)

Indeks ini khusus dibuat untuk mengukur performa harga seluruh saham yang tercatat sesuai dengan papan pencatatannya yang terbagi menjadi: papan utama dan papan pengembangan. Masuknya suatu saham dalam board index ini tentunya sesuai dengan ketentuan pencatatan saham di BEI.

Sesuai papannya, indeks ini terdiri dari Indeks Papan Utama (Main Board Index) dan Indeks Papan Pengembangan (Development Board Index).

Main Board Index terdiri dari daftar saham dengan emiten besar yang telah memiliki pengalaman operasional. Sedangkan Development Board Index merupakan indeks yang mencatat saham emiten dengan skala menengah yang diharapkan bisa berkembang.

Baca Juga: Bukalapak Masuk 5 Indeks Sekaligus, Seperti Apa Kententuan Fast Entry dari BEI?
 

Indeks Berdasarkan Metode Penghitungannya

Dilansir dari laman BEI, indeks yang eksis di bursa dalam negeri juga bisa dikategorikan berdasarkan metode penghitungannya lho.

Metode-metode penghitungan yang dimaksud meliputi:
  • Market Capitalization Weighted : IHSG, Indeks Papan Pencatatan, ISSI, IDX-IC (indeks sektoral), IDX SMC Composite
  • Capped Free Float Adjusted Market Capitalization Weighted Average : JII, KOMPAS100, Bisnis-27, LQ45, IDX30, IDX80, SRI-KEHATI, PEFINDO25, Infobank15, MNC36, IDX SMC Liquid, IDX Value30, IDX Growth30, IDX-MES BUMN 17, JII70
  • Capped Dividend Yield Adjusted Free-Float Market Capitalization Weighted : IDX High Dividend 20
  • Capped Free Float Adjusted Market Capitalization Weighted + Quality Factored : IDX Quality 30
  • Capped Free Float Adjusted Market Capitalization Weighted + ESG Tilt factor : IDX ESG leaders    

Nah, indeks mana nih yang jadi acuan kamu?


Kalau kamu punya cerita menarik seputar investasi, bisnis, lifestyle, dan lain-lain, tulis aja yuk di Bisnis Muda! Semakin banyak kamu menulis, kamu bakal dapat hadiah menarik lho!