Akselerator vs Inkubator Bisnis, Apa Bedanya?

Akselerator vs Inkubator Bisnis, Apa Bedanya? Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Akselerator vs Inkubator Bisnis, Apa Bedanya? Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Istilah akselerator dan inkubator pada startup pastinya sudah tidak asing di telingamu kan, Be-emers? Kedua hal tersebut merupakan wadah yang memfasilitasi para startup untuk berkembang.

Tapi kamu tau nggak sih, kalau akselerator dan inkubator bisnis itu dua hal yang berbeda, lho! Yuk kita bahas perbedaan kedua program tersebut.
 

Akselerator Bisnis

Sesuai dengan namanya, akselerator memiliki tujuan untuk mempercepat pertumbuhan suatu brand atau perusahaan. Akselerator sendiri biasa diadakan dalam jangka waktu tertentu, misalnya beberapa minggu atau bulan.

Program tersebut menyediakan mentor-mentor yang dapat membantu para pengusaha untuk mencari solusi yang tepat bagi bisnis mereka agar cepat berkembang.

Untuk bergabung dengan program akselerator, biasanya dilakukan seleksi terlebih dahulu, Be-emers. Setelah terpilih, pengusaha akan diberi investasi awal dan network mentor. Para mentor tersebut berasal dari berbagai macam latar belakang, seperti venture capitalist, eksekutif dari startup besar, ahli bisnis, hingga investor yang biasanya berjumlah ratusan.

Kalau sudah menonton serial Startup di Netflix, pasti kalian mengetahui demo day event yang mereka lakukan. Nah, pada tahap akhir program akselerator ini, para founder dari startup akan melakukan presentasi di depan investor dan juga media.


Tujuan presentasi ini salah satunya untuk menarik investor dan dapat mengembangkan startup dengan lebih cepat dan memangkas waktu yang dibutuhkan.
 

Inkubator Bisnis

Nah, program yang satu ini berbeda dengan akselerator, Be-emers. Sama seperti fungsi inkubator sebenarnya, program ini bertujuan untuk menetaskan ide-ide bisnis baru, mulai dari konsep, model bisnis, hingga prototype awal.

Inkubator bisa dilakukan oleh sebuah organisasi, perusahaan, atau bahkan individual. Program ini biasa dilakukan selama 6 sampai 12 bulan untuk mempersiapkan perusahaan ke tahap akselerator demi mendapat pendanaan lanjutan.

Selama program inkubator, perusahaan akan dibantu untuk menyempurnakan ide bisnisnya, membentuk business plan, mengidentifikasi dan menganalisis masalah, hingga menjalin networking yang baik dalam lingkungan startup.

Biasanya, suasana program inkubator dilengkapi dengan co-working space untuk mendukung pekerjaan dan diskusi bersama mentor serta komunitas bisnis lainnya.

Kesimpulannya, program akselerator dan inkubator sama-sama menyediakan peluang dan sarana yang baik untuk mengembangkan perusahaan rintisan.

Kamu cukup memilih dari mana harus memulai, apakah inkubator terlebih dahulu, atau langsung ke program akselerator?