Apa Yang Menyebabkan Tingginya Employee Turnover?

Employee Turnover Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Employee Turnover Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Jika kamu saat ini sedang bekerja untuk suatu perusahaan, pasti istilah employee turnover tak lagi asing di telingamu, kan? Sebab, employee turnover merupakan hal yang lumrah terjadi di lingkungan perusahaan.
 

Pengertian Employee Turnover

Menurut Talenta, employee turnover atau labor turnover merupakan kecenderungan suatu perusahaan dalam mengalami pergantian atau perputaran karyawan. Tingkat employee turnover dapat diketahui berdasarkan jumlah karyawan atau tenaga kerja yang berhenti dalam periode waktu tertentu.

Penyebab berhentinya tenaga kerja pun terbagi menjadi dua, yaitu alasan sukarela dan alasan terpaksa.

Alasan sukarela yang diajukan oleh karyawan saat mengundurkan diri atau resign meliputi mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di tempat lain, mendapatkan salary offering atau tawaran gaji yang lebih tinggi, ingin fokus mengembangakan diri di bidang lain, mengembangkan bisnis, dan lainnya.

Di sisi lain, alasan tenaga kerja yang berhenti secara terpaksa adalah seperti PHK yang dijatuhkan oleh pihak perusahaan. Namun, faktor yang satu ini tidak selalu dijadikan patokan dalam menghitung tingkat employee turnover.

Tingkat employee turnover yang tinggi biasanya berhubungan dengan bagian manajemen internal suatu perusahaan, sehingga jumlah karyawan yang resign secara sukarela harus lebih diperhatikan.

 

Penyebab Employee Turnover

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan tingginya tingkat employee turnover pada suatu perusahaan, di antaranya:
 

Kesalahan Rekrutmen

Terkadang, bagian HRD yang melakukan rekrutmen pun bisa melakukan kesalahan, salah satunya yaitu kurang mencantumkan keterangan yang detail terkait lingkup pekerjaan.

Hal itu akhirnya membuat para pelamar atau calon pekerja menjadi kurang paham akan gambaran pekerjaan yang nantinya dilakukan. Jika hal tersebut terjadi, maka pekerja akan merasa tidak nyaman dengan pekerjaannya dan memutuskan untuk resign.
 

Kurangnya Kesempatan untuk Bertumbuh dan Berkembang

Umumnya, karyawan yang baru bergabung ke dalam suatu perusahaan masih membutuhkan waktu untuk melakukan adaptasi. Ketika waktu yang diberikan cukup bagi sang karyawan, maka tingkat employee turnover juga turut berkurang lho, Be-emers.

Untuk mengurangi peningkatan angka employee turnover karena masalah adaptabilitas karyawan terhadap perusahaan dan juga sebaliknya, maka diperlukan adanya program orientasi karyawan baru.
 

Manager yang Buruk

Ada kalanya manager memiliki sifat buruk sehingga turut memberikan tekanan kepada para pekerja. Untuk mengurangi peristiwa semacam ini, perusahaan sebaiknya memberikan pelatihan kepemimpinan kepada manager untuk memberikan wawasan dan ilmu baru dalam memperlakukan kolega dan karyawannya di kantor.
 

Work-Life yang Tidak Seimbang

Banyaknya porsi kerja dan lembur yang terus menerus akan membuat pekerja menjadi lelah dan tidak betah bekerja di perusahaan tersebut. Nah, hal inilah yang turut meningkatkan angka employee turnover.

Adanya work-life balance yang baik diperlukan untuk mencegah employee turnover dan menjaga retensi dari para tenaga kerja perusahaan.
 

Akibat Employee Turnover yang Tinggi

Ketika tingkat employee turnover pada suatu perusahaan menunjukkan angka yang tinggi, maka sepertinya ada yang salah dengan sistem manajerial perusahaan, baik dari segi salary atau gaji, allowance dan benefit, serta lingkungan kerja.

Ada beberapa akibat yang akan ditimbulkan jika perusahaan memiliki tingkat employee turnover yang tinggi, seperti:
 

Kerugian Finansial

Ketika tingkat employee turnover tinggi, berarti HRD harus melakukan rekrutmen rutin untuk mencari pekerja-pekerja baru. Proses perekrutan memakan biaya yang tidak sedikit, mulai dari membayar iklan lowongan pekerjaan, proses wawancara atau interview, psikotes, pelatihan, dan lainnya.

Kerugian lainnya adalah ketika perusahaan juga harus membayar pesangon karyawan lama yang memutuskan resign. Duh banyak biaya yang keluar, ya!
 

Tingkat Produktivitas Menurun

Beban karyawan yang resign akan dirasakan oleh pekerja yang lain lho, Be-emers. Maka dari itu, tak heran jika produktivitas karyawan lainnya pun ikut menurun selama belum ada pengganti bagi si pekerja yang resign.

Dengan menurunnya tingkat produktivitas, keuntungan perusahaan juga bisa ikut terdorong jatuh, lho. Hal tersebut disebabkan banyaknya pekerjaan yang tidak terselesaikan dengan baik, ataupun menurunnya angka penjualan.

Pergantian pekerja dalam suatu perusahaan memang merupakan hal yang normal terjadi. Namun, jika tingkatnya terlalu tinggi, maka akan berdampak negatif bagi kegiatan bisnis lainnya dalam perusahaan.

Untuk itu, perusahaan diharapkan mampu mengelola para karyawan dengan baik sehingga terciptalah employee retention yang memiliki loyalitas tinggi.