<a href='https://www.freepik.com/photos/woman'>Woman photo created by rawpixel.com - www.freepik.com</a>
Likes
Startup di Indonesia memang sedang sangat hype untuk dibicarakan. Bagaimana tidak, semenjak aplikasi Gojek dan Tokopedia sangat dikenal maka kata-kata startup sangat terangkat. Selain 2 startup terkenal anak bangsa tersebut, banyak startup lain telah hadir namun kurang tersorot keberadaannya.
Start up dikenal dengan perusahaan baru yang disentuh oleh teknologi dan digitalisasi. Walaupun sebenernya start up tidak harus berwujud digital, akan tetapi ciri khas menggunakan IOT (internet of things) menjadi identitas khusus bagi startup.
Tentunya, membangun startup tidaklah gratis. Apalagi startup yang berbasis teknologi, maka dibutuhkan pendanaan yang besar untuk membangun aplikasi, website, pemeliharaan server, maupun sistem bakar uang untuk promo-promo mereka.
Lalu bagaimana sih cara mereka dalam mencari pendanaan? Langsung saja kita bahas pada uraian dibawah ini:
Dana Pribadi Founder dan Co-founder
Dana pribadi dari founder dan co-founder sangat dibutuhkan pada masa awal pendirian startup dimulai. Hal ini digunakan untuk biaya operasional awal, seperti biaya akomodasi dan biaya pembuatan produk awal.Dana pribadi ini tentu tidak banyak apalagi jika seorang founder atau co-founder masih duduk di bangku pendidikan seperti kuliah. Tentu mereka akan sangat hati hati dalam mengeluarkan uang. Apabila tidak dicari pendanaan dari pihak lain, bisa jadi startup mereka tidak bisa dilanjutkan karena keterbatasan modal perusahaan.
Angel Investor
Angel investor merupakan seorang individu yang memiliki kelebihan dana dan mencari prospek investasi bagi dana mereka. Dari namanya saja yaitu angel yang berarti malaikat, yang penolong bagi startup mereka. Hal tersebut disebabkan pada saat angel investor ini mendanai bisnis kita, mereka biasanya hanya bermodalkan rasa percaya pada bisnis plan kita dan saat bisnis kita belum begitu dikenal banyak orang.Angel investor ini hanya memegang persentase kepemilikan saham mereka pada perusahaan startup tersebut. Tanpa membayar bunga dan cicilan pada angel investor tersebut kita sudah bisa mendapatkan pendanaan untuk kemajuan startup kita.
Venture Capital
VC ini merupakan perusahaan yang memang berfungsi untuk mendanai startup yang mulai berprospek. Mereka baru mau mendanai jika startup kita sudah mulai dikenal orang dan memiliki konsumen serta bisnis nya sudah mulai berjalan. Pendanaan VC ini biasanya juga semakin besar seiring valuasi perusahaan kita yang meningkat.VC biasanya tidak sekedar melakukan pendanaan, mereka juga bisa menjadi mentor bisnis kita dan memberi masukan demi kemajuan bisnis kita. Namun, ada juga VC cuek yang hanya menaruh dana saja tanpa memberi pelatihan atau feedback lain. VC ini juga memperoleh bagian saham sesuai kesepakatan yang berlaku.
Perbankan
Pihak bank biasanya melakukan pendanaan pada saat bisnis kita sudah bisa berjalan dengan lancar dan memiliki laporan keuangan yang normal dan tidak merugi. Hal ini karena sifat bank berbeda dengan VC ataupun AI yang memberi uang tanpa bunga dan tidak wajib melakukan pembayaran pokok. Pendanaan bank ini juga menjadi cara bagi startup yang sudah mature supaya bisa menguasai dan melakukan ekspansi pasar bagi operasional mereka.Nah, itulah beberapa cara bagi startup untuk mendapatkan dana bagi operasional startup. Pendanaan ini sangat penting, apalagi start-up ini identik dengan perusahaan yang sering sekali dan mudah merugi. Oleh karena itu, dibutuhkan pendanaan yang kuat supaya startup tidak bangkrut dan gulung tikar.
Berinvestasi pada startup juga merupakan investasi resiko tinggi, akan tetapi jika sukses, hal tersebut bisa mengembalikan modal investasi ke angka ratusan bahkan ribuan persen.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.