Geser China, Kini Amerika Serikat Jadi Negara Penambang Bitcoin Terbesar di Dunia

Amerika Serikat Jadi Negara Penambang Bitcoin Terbesar di Dunia Illustration Bisnis Muda - Image: Canva

Amerika Serikat Jadi Negara Penambang Bitcoin Terbesar di Dunia Illustration Bisnis Muda - Image: Canva

Like

Menurut kamu, negara mana yang jadi penambang Bitcoin terbesar di dunia? Kini, jawabannya adalah Amerika Serikat lho, Be-emers!

Sebelumnya, berdasarkan data Statista, sebagian besar penambangan Bitcoin di dunia terjadi di China! Bahkan, hingga April 2021, China menguasai 46,04 persen distribusi hashrate penambangan Bitcoin.

Statista menyebutkan, pada dasarnya, Bitcoin membutuhkan energi untuk hashing, atau kekuatan pemrosesan PC yang dibutuhkan untuk membangun blockchain. Nah, semakin banyak hashing yang terjadi, semakin banyak Bitcoin yang ditambang.

Sedangkan biaya listrik di China 10 kai lebih murah dibanding negara lain seperti Jerman dan Kanada. Makanya, China pun jadi negara penambang terbesar di dunia.

Sementara itu, di posisi kedua, ada Amerika Serikat yang menguasai 16,85 persen distribusi hashrate penambangan Bitcoin hingga April 2021. Namun, kini hal itu telah berubah!


Baca Juga: Wow! Ternyata Bitcoin Hasilkan Limbah Elektronik yang Tidak Sedikit
 

Amerika Serikat Geser Posisi China dalam Penambangan Bitcoin

Bloomberg melaporkan, kini Amerika Serikat telah menjadi pusat penambangan Bitcoin terbesar di dunia lho!

Itu artinya, posisi China kini telah digeser oleh AS dalam penambangan Bitcoin. Hal itu terjadi seiring tindakan keras pemerintah China yang kini melarang transaksi kripto di negaranya.

Berdasarkan studi Cambridge Center for Alternative Finance, hingga Agustus 2021, AS telah menyumbang 35,4 persen distribusi hashrate penambangan Bitcoin di seluruh dunia. Perolehan tersebut melonjak dua kali lipat dari April 2021.

Padahal, di masa awal penambangan Bitcoin pada 2009, Asia adalah basis bagi para penambang terbesar yang memanfaatkan listrik murah dari pembangkit listrik tenaga batu bara dan air.

Namun, sejak pemerintah China mulai intensif untuk mengekang pasar kripto sejak Mei 2021 lalu, penambangan Bitcoin di Asia jadi menurun. Bahkan, para peneliti Cambridge menemukan penambangan Bitcoin yang diamati di China telah secara efektif mencapai nol!
 

Ada Kemungkinan Penambangan China Masih Terjadi

Meski begitu, Bloomberg menyebutkan, ada kemungkinan kuat bahwa penambangan rahasia masih terjadi di China nih, Be-emers! Penambangan tersebut dicurigai telah dialihkan melalui jaringan pribadi virtual yang membuatnya tampak seperti komputer yang beroperasi di negara lain.

Masalahnya, berdasarkan penelitian Cambridge, terjadi peningkatan penambangan Bitcoin di Irlandia dan Jerman -yang mana diprediksi merupakan hasil dari penambang yang menggunakan VPN atau server proxy.

Adapun, sejumlah negara seperti Kazakhstan dan Rusia juga diketahui mengalami peningkatan distribusi hashrate penambangan Bitcoin, yakni masing-masing 18,1 persen dan 11 persen pada Agustus 2021.


Hmmm.. menurut kamu, China beneran diam-diam masih menambang Bitcoin?