Lebih Jauh Mengenal Startup yang Tumbuh di Timur Tengah, Afrika, hingga Asia Selatan!

Startup Illustration Web Bisnis Muda - Image: Flickr

Startup Illustration Web Bisnis Muda - Image: Flickr

Like

Jika berbicara tentang upaya dalam meningkatan perekonomian suatu negara, memang setiap warga berhak untuk ikut andil dalam upaya tersebut -baik untuk negara maju ataupun negara berkembang.

Maka tak heran, sudah hampir satu dekade terakhir, banyak bermunculan perusahaan rintisan atau startup di hampir penjuru dunia. Hal tersebut dapat terjadi seiring dengan perkembangan teknologi yang serba digital.

Seperti halnya di Asia Tenggara, yang mana ekosistem perusahaan startup terus menerus mengalami peningkatan dan perkembangan. Oleh karena itu, tak heran, Indonesia mampu menjadi negara dengan startup terbanyak ke-5 di dunia -dengan total 2.195 startup versi Startup Ranking 2020.

Lebih lanjut lagi, dilansir The Global Startup Ecosystem Report 2020, dari 12 startup unicorn yang berada di Asia Tenggara, 5 di antaranya berasal dari Indonesia!

Akan tetapi, bagaimana ya perkembangan startup di kawasan lain seperti Timur Tengah, Afrika, atau bahkan Asia Selatan?


Baca Juga: Mengenal Canva, Startup Unicorn Pertama Asal Australia
 

Perkembangan Startup di Timur Tengah

Meringkas dari TechCrunch, perkembangan startup di Timur Tengah dimulai dari salah satu startup asal Dubai, Uni Emirat Arab bernama Swvl -yang cukup menarik perhatian.

Swvl adalah sebuah startup yang menyediakan jasa ride sharing atau transportasi on-demand yang didirikan pada tahun 2017. Swvl terbilang sudah berkembang di beberapa negara lainnya seperti Mesir, Arab Saudi, Yordania, Kenya, dan Pakistan.

Hal yang sedikit membedakan dari Swvl ini ialah penggunaan moda transportasi yang berasal dari bus atau minivan yang sudah tidak terpakai dan dilakukan restorasi ulang agar dapat menjadi moda transportasi yang mumpuni.

Swvl diketahui hampir menjadi unicorn setelah menorehkan catatan pendapatan kotor atau gross revenue sebesar US$79 juta atau sekitar Rp1.1 triliun yang terhitung di bulan Desember 2020 -setelah mengalami peningkatan sebesar 55 persen dari bulan Februari 2020 yang hanya sebesar US$51 juta atau sekitar Rp719 miliar.
 

Perkembangan Startup di Afrika

Dikutip dari sumber yang sama, begitu juga perkembangan startup di Afrika yang cukup menarik perhatian, terutama dari startup bernama Treepz dan SafeBoda.

Treepz sendiri merupakan perusahaan startup asal Nigeria, Afrika Barat yang bergerak di bidang transportasi on-demand dengan mengandalkan layanan bus dan minivan dengan harapan dapat mengakomodir layanan transportasi di Afrika agar dapat prediktabilitas dengan mengetahui kapan bus tiba dan mendapatkan kepastian tempat duduk ketika ingin berpergian.

Selain Treepz, ada juga perusahaan startup yang juga menarik perhatian yaitu SafeBoda. SafeBoda adalah startup yang bergerak dibidang ride hailing atau transportasi on-demand asal Uganda, Afrika Timur yang didirikan pada Juli 2017.

SafeBoda menyediakan moda transportasi seperti motor dan mobil yang memiliki perkembangan yang cukup tinggi. Maka tak heran, Gojek bersama dengan Allianz X sampai melakukan pendanaan modal untuk SafeBoda pada 7 Mei 2019 sebagaimana dikutip dari Tech In Asia.

Baca Juga: Xendit: Startup Layanan Pembayaran B2B yang Jadi Unicorn Pertama di Indonesia

 

Perkembangan Startup di Asia Selatan

Kabar selanjutnya datang dari perusahaan startup asal Bangladesh, Asia Selatan yang memiliki startup bernama Jatiri.

Jatiri sendiri merupakan perusahaan startup yang bergerak dibidang pelacakan akan transportasi umum yang didirikan pada tahun 2019. Startup ini juga mencapai torehan yang cukup gemilang dengan mampu mengumpulkan dana pada putaran Pra-Seri A senilai US$1,2 juta atau sekitar Rp17 miliar.