Pertimbangan dalam Melakukan Investasi Saham

Foto oleh Burak Kebapci dari Pexels

Foto oleh Burak Kebapci dari Pexels

Like

Pada saat kita berinvestasi, tentu kita akan melakukan pertimbangan-pertimbangan krusial dalam memutuskan untuk menginvestasikan dana yang akan kita tanamkan.

Pertimbangan tersebut sebetulnya faktor yang genting yang bisa memberikan jawaban atas keraguan kita dalam berinvestasi. Bisa jadi, pertimbangan itu mendorong motivasi kita dalam berinvestasi bisa pula pertimbangan tersebut membuat kita tidak berani untuk memulai berinvestasi.

Apalagi, investasi saham dimana menjanjikan gain yang tinggi di sertai pula faktor risiko yang tinggi.

Pertimbangan dapat dilakukan yakni dari diri kita sendiri, kondisi perekonomian, dan kondisi perusahaan. Dikarenakan investasi adalah seni dimana tidak ada hasil mutlak yang didapatkan sesuai keinginan, hal ini berbeda dengan matematika yang mutlak dan pasti.

Lalu, apa saja pertimbangan tersebut?
 

Diri Kita Sendiri

Diri kita sendiri dapat diartikan bahwa kita harus tahu profil risiko yang kita miliki. Apakah kita seorang yang memiliki risik rendah, moderat, dan agresif.


Lalu, ketahui apakah kita akan membeli saham dengan tujuan memperoleh dividen yang besar pertahunnya. Atau, hanya mengandalkan return gain dari harga jual saham di masa depan yang lebih tinggi.

Selanjutnya, apakah dana yang tersedia harus dana dingin yang tidak diperlukan untuk membayar hutang atau membiayai kebutuhan bisnis dan sehari hari kita.
 

Kondisi Perekonomian

Dalam kondisi perekonomian ini ada beberapa poin yang wajib kita perhatikan. Hal pertama yakni tingkat inflasi. Inflasi menjadi sebuah angka yang harus dikalahkan oleh investasi yang kita miliki.

Jangan sampai, return investasi kita sama atau bahkan lebih kecil dari inflasi yang sedang terjadi. Jika inflasi lebih besar maka sama saja uang kita tidak bertambah dan menambah kerugian waktu.

Selanjutnya, adalah risk free rate. Hal ini berarti kita dapat membandingkan return investasi kita dibandingkan dengan instrumen bebas risiko seperti obligasi pemerintah.

Jika hasilnya sama atau kurang dari risk free rate maka kita lebih baik menaruh investasi kita pada obligasi pemerintah karena hal itu akan aman sekali dan mendapat return diatas bunga deposito dan inflasi. Pertimbangan selanjutnya yakni required return investor.

Hal ini kita perlu tahu yakni kira kira seberapa besar sih return yang diproyeksikan oleh investor. Kita harus tahu hal tersebut supaya menjadi pembanding dari harapan yang kita inginkan. Bisa jadi, harapan kita jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah dari required return investor tersebut.
 

Kondisi Perusahaan

Kondisi perusahaan bisa kita baca dari laporan perusahaan. Kita sebagai investor minimal harus mengetahu apa itu Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Modal.

Hal ini untuk mengetahui apakah kondisi keuangan perusahaan tersebut dalam kondisi sehat atau tidak, apakah memiliki hutang yang tinggi atau rendah, produktivitasnya juga meningkat atau berkurang dan apakah modal perusahaan naik berkat laba usaha yang dimiliki.

Pertimbangan lain ialah kita melihat jajaran komisaris, direktur dan pejabat penting perusahaan tersebut, apakah mereka merupakan orang yang bersih, jujur, dan tidak bermasalah atau sebaliknya. Selanjutnya, kita bisa melihat pangsa pasar perusahaan tersebut, apakah produk dari perusahaan tersebut disukai banyak orang atau tidak.

Dengan mengatahui pertimbangan tersebut maka diharapkan bisa mengurangi kesalahan dalam proses investasi. Juga dalam proses investasi tidak ada tekanan karena sudah sesuai dengan profil risiko kita.

Selain itu, fundamental perusahan juga bagus dan terus bertumbuh. Serta, meraih hasil yang maksimal di masa depan atas investasi yang kita lakukan.

Baca Juga: Waspada Tren Bandarmology, Gimana Sih Cara Menganalisis Saham?