Apa Bedanya Short Content dan Long Content dalam Strategi Marketing?

Apa Bedanya Short Content dan Long Content dalam Strategi Marketing? Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva

Apa Bedanya Short Content dan Long Content dalam Strategi Marketing? Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva

Like

Pembuatan konten yang tepat dan kuat merupakan hal yang penting dalam strategi marketing suatu brand, yang nantinya dapat mendatangkan keuntungan. Short content atau konten pendek maupun long content (konten panjang) pun memiliki peran tersendiri dalam dunia marketing, Be-emers.

Untuk bisa menghasilkan strategi marketing yang sukses, kamu perlu mengetahui jenis konten mana yang cocok dan tepat untuk digunakan. Lalu, apa sih bedanya konten panjang (long content) dan konten pendek (short content) dalam strategi marketing?
 

Short Content

Umunya, short content atau konten pendek memiliki konten dengan jumlah kata kurang dari 1.000 hingga 1.200 kata. Konten pendek juga memiliki topik bahasan yang ringan dan mudah dicerna.

Contoh dari penggunaan konten pendek di antaranya adalah infografis, konten media sosial, newsletter, artikel pendek, dan sebagainya. Selain itu, konten pendek juga biasanya tidak memakan waktu yang lama untuk dibaca dan dimengerti oleh audiens.

Tujuan penggunaan konten pendek adalah untuk menyampaikan suatu hal atau suatu pesan dengan cepat dan efektif.

Menurut Eannovate, konten media sosial merupakan format konten pendek yang paling efektif untuk digunakan dalam menyampaikan suatu hal kepada audiens.

 

Long Content

Nah, untuk long content atau konten panjang, jumlah kata yang terkandung dalam satu konten biasanya berjumlah lebih dari 1000 kata. Konten panjang disajikan dengan lebih detail dan terperinci mengenai suatu topik.

Pembahasan mendalam tersebut umumnya dituangkan dalam bentuk postingan artikel atau blog yang panjang, e-book, tutorial, whitepaper, hingga webinar. Biasanya, long content juga digunakan sebagai sarana branding.

Konten panjang akan menarik audiens dengan kelengkapan bahasan topik yang dipilih. Audiens bisa mengetahui banyak hal dan mendapatkan banyak insight dari konten panjang yang disajikan, yang biasanya berupa konten yang long lasting atau evergreen.

Di sisi lain, konten panjang bukanlah konten yang dibuat untuk cepat dimengerti oleh audiens, melainkan bertujuan untuk mengedukasi dan memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu topik yang spesifik.

Nah, konten panjang seringkali digunakan dalam strategi SEO atau search engine optimization. Nantinya, konten dengan SEO yang baik akan berdampak dalam meningkatkan traffic yang konsisten terhadap website atau brand yang sedang dikembangkan.

Jadi, sudah tau kan perbedaan short content dengan long content, Be-emers?