Update Saham Bisnis Muda, Edisi 7 Juli 2020

Update Saham Bisnis Muda

Update Saham Bisnis Muda

Like

Baru dibuka, pagi ini (7/7) IHSG langsung melesat balik ke level 5.010,03. Pembukaan ini terus membawa Indeks Harga Saham Gabungan kembali bergerak di zona hijau.

Meski di menit ke dua puluh, IHSG harus meninggalkan level 5.000, namun pergerakannya masih terpantau positif. Dengan menguat 0,20 persen ke level 4.999,83, hijaunya IHSG ini membawa 158 saham di dalamnya menguat.

Terpantau hingga sekitar pukul 10:00 WIB, IHSG menguat 0,11 persen ke level 4.994,23. Diketahui dari laman Bursa Efek Indonesia, frekuensi perdagangan saham sudah mencapai 596.758 kali dengan nilai transaksi Rp6,729 miliar.

Penguatan ini masih didominasi sama saham BBRI dan anak usahanya, BRIS. Hingga pukul 10:29 WIB, saham BRIS terus menguat 11,62 persen. Berlanjutnya saham BRIS di sesi awal perdagangan bursa pagi ini terjadi seiring adanya kabar rencana merger perbankan syariah oleh Kementerian BUMN.
 

Kinerja Emiten

Meski fase normal baru telah dimulai, rupanya efek pandemi Covid-19 masih terasa di sejumlah emiten. Hal itu yang kini dirasakan sama emiten ritel ponsel.

Dari data International Data Corporation (IDC), dilansir dari Bisnis.com, impor produk smartphone di kuartal I/2020 kemarin mengalami penurunan hingga 7,3 persen secara tahunan. Hal itu dinilai bakal bikin pasar smartphone bakal mengalami sejumlah tantangan hingga kuartal III/2020.


Dari empat emiten ritel ponsel yang melantai di bursa, hanya ERAA yang diketahui telah menyampaikan laporan kinerjanya di kuartal I/2020. Sedangkan TELE, GLOB, dan TRIO diketahui mendapatkan notasi khusus dari Bursa Efek Indonesia (BEI).

Meski menghadapi tantangan, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) masih tercatat memiliki pertumbuhan kinerja secara tahunan dengan memperoleh kenaikan laba hingga 16,78 persen.

Sementara di kuartal III/2019, TELE juga tercatat membukukan laba bersih hingga Rp382,06. Namun, TELE harus menerima kenyataan pahit karena gagal membayar utangnya yang sudah jatuh tempo.

Pencapaian laba bersih itu berbanding terbalik sama dua emiten ritel ponsel lainnya. Soalnya, GLOB dan TRIO diketahui justru sama-sama membukukan rugi di kuartal III/2019 lalu.

Di tengah banyaknya produk baru yang bermunculan, akankah masih memungkinkan daya beli dan penjualan smartphone bisa meningkat?

Yuk, simak juga kabar lainnya di sini