Yuk, Kenali 4 Tipe Trader Berikut Ini

4 Tipe Trader Illustration Bisnis Muda - Image: Canva

4 Tipe Trader Illustration Bisnis Muda - Image: Canva

Like

Sebenarnya, investor dan trader itu cukup berbeda lho, Be-emers. Nah, kamu pun perlu mengenal sejumlah tipe trader nih.

Meski sama-sama bertujuan untuk mendapatkan keuntungan alias cuan dan berpartisipasi dalam sebuah pasar, pada dasarnya, investasi dan trading itu merupakan dua metode yang berbeda. Makanya, investor dan trader juga beda.

Dilansir Investopedia, investor mencari imbal hasil lebih besar dalam periode yang panjang lewat aksi beli dan hold. Sebaliknya nih, seorang trader justru lebih memanfaatkan pasar yang naik dan turun untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu yang lebih pendek tapi lebih sering ketimbang investor.

Memang sih, menjadi seorang trader lebih berisiko. Namun, seorang trader cenderung akan melakukan transaksi yang dapat membantu mereka mendapatkan keuntungan dengan cepat dari pasar yang berfluktuasi lho.

Nah, kamu termasuk kategori trader enggak nih, Be-emers? Kalau iya, berikut empat tipe trader yang perlu kamu ketahui.


Baca Juga: Maksimalkan Take Profit saat Trading, Gimana Caranya?
 

Scalp Trader

Kalau kamu tipe orang yang ingin mendapatkan keuntungan cepat, kayaknya kamu bisa jadi tipe Scalp Trader nih, Be-emers. Soalnya, scalping merupakan salah satu strategi yang kebanyakan dipilih trader untuk mendapatkan keuntungan secara lebih cepat nih.

Soalnya, scalping adalah sebuah strategi dimana seorang trader membeli suatu aset seperti saham atau kripto, kemudian menjualnya dalam waktu yang sangat singkat! Bisa dalam hitungan menit atau beberapa jam saja.

Meski begitu, metode scalping trading ini juga membutuhkan modal yang cukup besar untuk bisa mendapatkan cuan. Meski singkat, dilansir di laman Akseleran, scalping enggak dilakukan setiap hari.

 

4 Tipe Trader Illustration Bisnis Muda - Image: Canva

4 Tipe Trader Illustration Bisnis Muda - Image: Canva


Seorang scalp trader juga wajib punya strategi yang matang lho. Dilansir dari laman Ajaib Sekuritas, kalau enggak punya strategi dan salah saat menjual aset di harga yang enggak tepat, sang trader bakal boncos besar!

Makanya, scalp trader wajib banget nih untuk sering-sering memantau pergerakan harga dan memperhatikan data pasar. Akseleran menyebutkan, ada sejumlah indikator yang diperhatikan scalp trader, seperti Moving Average, Bollinger Bands, hingga Stochastic.

Adapun, scalp trader ini juga biasanya disebut scalper lho. Nah, kamu sudah siap untuk memantau pasar lebih sering belum?
 

Day Trader

Sementara itu, ada juga nih tipe trader yang cukup aktif, yakni day trader. Sesuai namanya, seorang day trader ini menjalankan strategi intraday (trading waktu dalam sehari) untuk mendapatkan cuan dari perubahan harga suatu aset, seperti saham dan kripto misalnya.

Dilansir Investopedia, day trader adalah jenis pedagang yang mengeksekusi volume perdagangan pendek dan panjang yang relatif besar untuk memanfaatkan aksi harga pasar dalam sehari. Pastinya, day trader melakukan hal itu untuk mendapatkan cuan dari pergerakan harga secara jangka pendek.

 

4 Tipe Trader Illustration Bisnis Muda - Image: Canva

4 Tipe Trader Illustration Bisnis Muda - Image: Canva


Para day traders juga bisa menggunakan leverage untuk memperkuat return atau imbal hasil nih, Be-emers. Meski begitu, di saat yang bersamaan, hal itu juga bisa memperbesar kerugian lho!

Oh iya, kalau kamu mau melakukan tradings ecara harian, kamu juga butuh disiplin diri dan objektivitas tingkat tinggi untuk memantau pergerakan pasar setiap hari! Soalnya, day trading bisa sangat menguntungkan, tapi disertai dengan tingkat risiko dan ketidakpastian yang tinggi juga nih.

Baca Juga: Mau Trading Forex Aman? Begini Tips dari Trader Muda
 

Swing Trader

Buat kamu yang sudah sangat berpengalaman dalam trading, kamu mungkin bisa menjadi seorang swing trader! Soalnya, swing trader ini menerapkan metode swing trading, yang mana disebut-sebut sebagai trading paling sulit.

Swing trading, dilansir dari laman Mandiri Sekuritas, dinilai jadi tipe yang paling sulit karena enggak punya indikator pasti saat harga suatu saham (atau aset lainnya) berada di posisi bawah atau ada di puncak. Soalnya, hal itu masih dalam imajinasi trader!

Investopedia menyebutkan, swing trading adalah metode trading untuk menangkap keuntungan jangka pendek hingga menengah dalam saham (atau instrumen keuangan apapun) selama beberapa hari hingga beberapa minggu nih.

 

4 Tipe Trader Illustration Bisnis Muda - Image: Canva

4 Tipe Trader Illustration Bisnis Muda - Image: Canva


Seorang swing trader pun perlu menggunakan analisis teknis untuk mencari peluang saat trading. Selain menganalisis tren dan pola harga, seorang swing trader juga bisa menggunakan analisis fundamental lho.

Dikutip di laman Mandiri Sekuritas, ada sejumlah kiat yang bisa dilakukan swing trader untuk meminimalisir risiko, antara lain:
  • Menghindari Average Down
  • Menerapkan Stop Loss
 

Position Trader

Di antara tipe-tipe trader lainnya, tipe position trader justru jadi yang paling santuy alias santai nih, Be-emers. Soalnya, seorang position trader cenderung membeli suatu aset untuk jangka lumayan panjang atau lebih panjang dari trader pada umumnya.

Bahkan, seorang position trader cenderung kurang peduli sama fluktuasi harga jangka pendek dan perkembangan berita terkait aset yang dikoleksinya. Meskipun, bisa saja sih mereka peduli akan hal itu jika mereka mengubah pandangan atau tujuan tradingnya.

Mirip sama investor, position trader juga bisa melakukan aksi “buy & hold” beberapa minggu hingga beberapa tahun lho! Position trader pun lebih fokus sama kinerja aset jangka panjang.

Mirip banget kan sama investor?

Baca Juga: Trader vs Value Investor, Mana Yang Lebih Cocok untuk Para Newbie?

 

4 Tipe Trader Illustration Bisnis Muda - Image: Canva

4 Tipe Trader Illustration Bisnis Muda - Image: Canva


Namun, position trader tetap beda kok sama investor. Sebab, dilansir dari Corporate Finance Institute, position trader punya tujuan untuk mengidentifikasi tren harga sekuritas, yang dapat berlanjut untuk jangka waktu yang relatif lama, dan mendapatkan keuntungan dari tren tersebut.

Adapun, position trading yang dilakukan oleh position trader bisa memberikan return alias imbal hasil yang enggak akan terhapus oleh biaya transaksi yang tinggi lho, Be-emers.

Nah, kira-kira kamu tipe trader yang mana nih?