Ini Dia Cara Saya dalam Mengatur Keuangan di Masa Pandemi, Kalau Kamu?

Ilustrasi mengatur keuangan (dok. pikirantrader.com)

Ilustrasi mengatur keuangan (dok. pikirantrader.com)

Like

Sejak ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO pada 12 Maret 2020, penyebaran covid-19 telah memberikan dampak yang luar biasa. Tak hanya menimbulkan masalah kesehatan hingga menyebabkan berjatuhan korban jiwa, pandemi covid-19 juga turut merusak tatanan ekonomi dunia.

Tak bisa dipungkiri, terjadinya penurunan daya beli masyarakat akibat pembatasan sosial dan ketakutan untuk beraktivitas di luar rumah menyebabkan banyak unit usaha yang bangkrut. Akibatnya, sebagian besar orang kehilangan pekerjaannya. Sementara lainnya terpaksa dirumahkan sembari menunggu masa yang lebih kondusif.

Pandemi covid-19 memang tak pernah memandang bulu dalam memberikan dampak negatif. Mau muda, tua, kaya, miskin, perusahaan besar, perusahaan kecil, generasi baby boomer atau generasi milenial semua terkena efeknya. Begitu pun dengan saya.

Seperti masyarakat pada umumnya, saya juga terkena imbas dari pandemi covid-19. Tak bisa dipungkiri corona membuat pemasukan saya tiap bulannya sebagai pekerja kreatif jadi menurun.

Sedih sih. Namun apa boleh buat. Bagaimana pun kita harus menerima kenyataan untuk menghadapi ujian ini. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melakukan manajemen keuangan agar dana yang kita miliki tidak boncos. Syukur-syukur bahkan bertambah. Nah, inilah beberapa langkah yang saya lakukan dalam mengatur keuangan di tengah-tengah pandemi covid-19 terutama biar gak boncos.


1. Prioritaskan kebutuhan, bukan keinginan

Saya akui pada masa sekarang hadirnya e-commerce dan aplikasi pemesanan makanan via daring itu memudahkan hidup kita banget. Tinggal klik-klik aja dari rumah, kita pun sudah bisa membeli sesuatu.


Namun sayang, aplikasi tersebut bagaikan dua sisi mata uang. Di satu sisi memberikan kemudahan. Di sisi lain justru bisa membuat kita kalap mata.

Membeli barang apapun pada masa pandemi seperti sekarang tentu boleh-boleh saja. Namun dengan kondisi keuangan yang lebih sulit, kita perlu menjadi pembeli yang bijak. Pastikan bahwa kita memprioritaskan untuk membeli barang sesuai kebutuhan terlebih dahulu dan bukan berdasarkan keinginan.

Sebab barang yang diinginkan belum tentu merupakan kebutuhan. Bisa jadi karena lapar mata saja. Untuk menekan pengeluaran lebih besar, kita bisa mencari berbagai promosi dalam membeli barang-barang kebutuhan.

Kalau emang keadaan keuangan kita sedang parah, ada baiknya kesampingkan untuk membeli barang berdasarkan keinginan. Sesekali beli sih mungkin enggak apa-apa. Namun jangan jadikan itu sebagai kebiasaan. Tunggulah sampai kondisi keuangan kita lebih stabil.


2. Hitung jumlah pemasukan dan pengeluaran

Selain memprioritaskan belanja berdasarkan kebutuhan, penting juga bagi kita untuk menghitung jumlah pemasukan dan pengeluaran yang kita peroleh. Setidaknya kita bisa mengetahui berapa pemasukan atau pengeluaran kita setiap waktunya.
 
Kapan dicatatnya? Sebaiknya sih dilakukan setiap hari. Semakin detail pemasukan dan pengeluaran yang kita catat, semakin bagus. Kita bisa mencatatnya di buku. Namun jika ingin lebih praktis, kita juga bisa memanfaatkan aplikasi pencatatan keuangan yang tersedia di playstore ataupun appstore yang bisa diunduh secara gratis. Dengan begitu kita bisa mengantisipasi pengeluaran kita agar tidak melebihi pemasukan yang kita dapatkan.


3. Minimalisir hang out, terutama jika tidak penting

Tak bisa dipungkiri, pembatasan sosial yang terjadi membuat kita jenuh jika berada di rumah terus. Alhasil, kita pun memutuskan untuk mencari penyegaran sejenak dengan hang out ke luar seperti mal, restoran dan cafe. Saya pun juga begitu.
 
Pergi ke luar entah bareng teman-teman, pacar, keluarga atau sendiri sebenarnya enggak apa-apa sih. Bukan masalah. Namun pada masa pandemi seperti sekarang, ada baiknya bagi kita untuk minimalisir kegiatan tersebu apalagi jika tidak penting. Misalnya, jika biasanya kita hang out seminggu sekali, kita bisa menguranginya dengan hang out dua minggu sekali. Ini dia yang saya lakukan. Semasa pandemi, saya jadi mengurangi hang out, entah sendiri ataupun bareng teman.

Kenapa? Sebab semakin kita sering hang out, semakin banyak pengeluaran yang kita habiskan. Tak semata dipakai untuk membiayai makanan atau minuman yang kita beli, namun juga ongkos transportasi dari rumah ke tempat tujuan dan sebaliknya. Mungkin jumlahnya emang enggak seberapa. Namun kalau uangnya disimpan, uangnya bisa kita alokasikan untuk kebutuhan lain.


4. Cari penghasilan tambahan

Masa pandemi covid-19 membuat keuangan kita jadi lebih seret dibandingkan masa-masa sebelumnya. Nah, untuk mengganti pemasukan yang berkurang sekaligus menambah pemasukan, lebih baik cari penghasilan tambahan aja! 
 
Tips ini seperti yang disampaikan oleh Financial Trainer Ligwina Hananto. Dikutip dari Bisnis.com dalam artikel "Tips Mengelola Keuangan: Mencari Peluang Bisnis di Tengah Pandemi", ia mengatakan bahwa berbisnis kecil-kecilan menjadi salah satu solusi dapat bertahan di tengah pandemi.

Bisnis apa? Apa saja, yang penting dekat dengan kehidupan kita dan memang sesuai dengan kemampuan kita. Namun menurut Ligiwina, peluang yang bagus di masa sekarang adalah bisnis makanan dan produk atau alat yang berhubungan dengan kesehatan. 
 
Soal pemasaran enggak perlu khawatir. Pada jaman yang serba canggih seperti sekarang mah gampang. Sebarkan saja via online! Untuk menjangkau pelanggan lebih luas, kita bahkan juga bisa menawarkan produk di e-commerce.

Untuk menambah penghasilan, saya sendiri juga melayani penjualan pulsa, token listrik dan bahkan cetak kaos serta gelas dengan desain khusus. Dari segi keuntungan sih emang enggak banyak. Tapi  seenggaknya bisa menambah penghasilan, sekecil apapun itu. Saya sendiri juga beranggapan bahwa setiap rupiah itu berharga.


5. Berbagi rezeki

Ini dia cara yang saya lakukan dalam mengatur keuangan. Yap, apalagi kalau bukan dengan berbagi rezeki dengan orang lain.

Kita boleh saja terdampak akibat pandemi covid-19 sehingga penghasilan kita menurun. Kendati demikian, jangan sampai kita melupakan orang lain. Bagaimana pun, orang lain banyak yang terdampak sehingga sebagai sesama makhluk sosial, sudah seharusnya kita saling membantu. Oleh karena itu, jangan lupa untuk turut berbagi rezeki. Soal besar kecilnya bisa disesuaikan dengan kemampuan kita.
 
Untuk berbagi rezeki, ada berbagai cara yang bisa kita lakukan. Kita bisa menyalurkan sedekah kepada yayasan atau lembaga terpercaya. Kemudian kita juga bisa membantu mereka dengan cara membeli dagangan mereka. 
 
Dengan berbagi rezeki, saya percaya bahwa Tuhan kelak akan mempermudah rezeki kita pula sehingga niscaya kita akan berkecukupan dalam menghadapi dampak ekonomi akibat pandemi covid-19.

Itu dia beberapa langkah yang saya lakukan dalam melakukan manajemen keuangan di tengah-tengah pandemi. Setiap orang mungkin memiliki cara yang berbeda-beda. Namun saya yakin bahwa meskipun berbeda, tujuannya tetap sama yakni agar tetap bertahan. Ini dia cara-cara yang saya lakukan, kalau kamu?