Cara Cermat Mengelola Keuangan Keluarga di Masa Pandemi

Cermat Mengelola Keuangan Keluarga di Masa Pandemi (Sumber : Pixabay)

Cermat Mengelola Keuangan Keluarga di Masa Pandemi (Sumber : Pixabay)

Like

Pandemi Covid 19 memberikan dampak pada semua sektor kehidupan masyarakat. Sebagai bagian terkecil dalam masyarakat, keluarga pun ikut terkena imbasnya. Terutama perihal keuangan keluarga.

Orang-orang yang bekerja di perusahaan harus bekerja di rumah selama masa pandemi. Ada yang tetap bekerja dengan gaji yang tidak full atau mendapat potongan, ada juga yang mengalami pemutusan hubungan kerja karena perusahaan tempat dia bekerja menghentikan produksinya.

Sebagian masyarakat lainnya yang memiliki usaha pun merasakan dilema karena harus menutup usahanya.

Kondisi perekonomian yang mulai sulit memaksa kita untuk berhati-hati dalam mengatur keuangan keluarga. Jangan sampai pandemi ini membuat keuangan menjadi tidak sehat. Oleh karena itu, alangkah bijaksananya jika kita semua cermat dalam mengatur keuangan di keluarga. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga keuangan keluarga tetap sehat, yaitu:
 

Memeriksa Anggaran Keuangan

Periksa pendapatan yang diterima selama pandemi. Apakah masih sama dengan sebelum pandemi atau malah berkurang?

Setelah itu, periksa pengeluaran selama ini, catat dengan terperinci hingga pengeluaran yang terkecil. Barangkali di antara kita ada yang terkejut dengan betapa banyaknya pengeluaran kecil yang selama ini tidak diperhitungkan. Misalnya saja pengeluaran untuk hiburan, biaya parkir, jajan anak-anak atau biaya makan di luar.


Agar pengeluaran tidak lebih besar dari pemasukan, cobalah untuk mencari pengeluaran apa yang bisa dipotong biayanya. Namun perlu diingat jika pemotongan anggaran mesti dilakukan dengan pendekatan realistis dari pengeluaran biaya seluruhnya.

Evaluasi juga keuangan dengan cara mengurangi total biaya dari total pendapatan untuk mengetahui perbedaannya. Jika hasilnya positif, kita bisa bernapas dengan lega. Berarti kita melakukan pengeluaran kurang dari penghasilan yang di dapat. Namun jika hasilnya negatif, artinya pengeluaran kita lebih besar dari penghasilan. Sebaiknya dilakukan pemangkasan beberapa pengeluaran agar keuangan keluarga tetap sehat.
 

Mengelola Prioritas Kebutuhan

Cara untuk menjaga anggaran keuangan keluarga tetap seimbang antara kebutuhan dan keinginan, tetapkan pedoman dengan jelas. Jika memang ada pengeluaran yang dilakukan atas dasar keinginan, pertimbangkan untuk memotong biaya lain untuk mengimbangi pengeluaran yang besar.

Sebaiknya melakukan prioritas pada kebutuhan pokok. Penuhi kebutuhan pokok keluarga terlebih dahulu seperti memenuhi kebutuhan makanan keluarga, biaya listrik, biaya air PAM, membayar SPP anak dan biaya rutin bulanan lainnya. Dengan melakukan prioritas kebutuhan dan berpegang teguh pada kebutuhan bukan keinginan, kita akan bisa lebih berhemat dan tabungan pun tidak akan mudah habis.

Mengingat pendapatan selama masa pandemi mengalami pengurangan atau bahkan ada yang tidak mendapatkan penghasilan, sebaiknya jangan memulai cicilan atau utang baru. Selain itu tunda juga untuk berinvestasi dengan modal besar seperti membeli properti atau saham.
 

Bijak Saat Berbelanja

Cara cermat mengelola keuangan keluarga lainnya yaitu bijak saat hendak berbelanja. Sebelum pergi ke tempat belanja, catat dahulu dengan terperinci barang-barang yang akan dibeli. Setelah list belanjaan sudah tersedia, kemudian jadwalkan waktu untuk berbelanja. Lebih baik belanja sebulan sekali atau dua minggu sekali. Semakin jarang kita pergi ke tempat belanja, akan meminimalisir pengeluaran lain di luar daftar belanjaan.
 

Menyiapkan Dana Darurat

Langkah penting selanjutnya untuk menjaga kesehatan keuangan keluarga yaitu dengan membangun dana darurat yang cukup besar dan mencakup nilai antara 3 dan 6 bulan dari biaya hidup. Nilai tersebut adalah kunci untuk landasan keuangan yang aman. Misalnya pengeluaran bulanan selama ini sebanyak 3 juta, maka dana darurat yang mesti dipersiapkan yaitu paling sedikit sekitar 9 juta.

Pikirkan cara untuk mengalihkan dana dari tabungan setiap bulan untuk membuat dana darurat saat menghadapi biaya tidak terduga. Contohnya situasi pandemi seperti sekarang ini, setiap keluarga bisa memanfaatkan dana darurat ketika mendadak tulang punggung keluarga di PHK atau usaha yang dikelola terpaksa ditutup.

Lalu bagaimana agar kita bisa tetap menyisihkan pendapatan untuk dana darurat di masa pandemi? Menyiapkan dana darurat tetap masih bisa dilakukan meski nominalnya mungkin tidak sebesar biasanya. Namun apabila tidak memungkinkan, dana darurat yang sudah ada bisa digunakan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari.
 

Menambah Penghasilan

Kondisi pandemi yang belum usai memaksa kita untuk bertahan dengan dana yang tersisa. Agar keuangan keluarga tetap stabil sebaiknya mencari cara untuk bisa menambah penghasilan. Tidak perlu takut untuk memulai usaha, kenali potensi diri dan lingkungan untuk bisa menciptakan usaha dalam rangka menambah penghasilan.
 

Lihat peluang dalam diri kita.

Temukan potensi yang ada dalam diri dan keahlian apa yang bisa kita gunakan untuk bisa menambah penghasilan.
Lihatlah dalam diri kita, apa kelebihan yang dimiliki? Adakah hobi kita yang bisa dijadikan peluang untuk menambah penghasilan? Bagi yang memiliki hobi memasak, bisa menambah penghasilan dengan cara membuka usaha kuliner. Sedangkan yang memiliki hobi menjahit juga bisa memanfaatkan keahliannya untuk menjahit masker. Seperti diketahui, kebutuhan masker di masa pandemi cukup tinggi. Kita bisa memenuhi kebutuhan tersebut dengan menyediakan masker buatan kita sendiri.
 

Tangkap peluang dari lingkungan sekitar

Perhatikan dengan seksama keadaan di sekitar kita. Buka mata dan telinga untuk mengetahui peluang di lingkungan kita. Tanyakan pada diri sendiri, apa yang bisa dilakukan untuk lingkungan kita? Apa produk utama yang ada di daerah kita? Apa masalah yang ada di masyarakat sekitar?

Catatlah semua potensi yang bisa jadi peluang untuk menambah penghasilan. Kita bisa memanfaatkan produk utama yang ada untuk dijadikan sumber pendapatan. Misalnya memanfaatkan tahu susu menjadi keripik tahu, mengolah nangka menjadi keripik atau membuat keripik dari buah nanas

Selain memanfaatkan produk utama yang ada di sekitar tempat tinggal, kita juga bisa mengolah limbah menjadi sumber penghasilan. Contohnya mengolah limbah kayu menjadi hiasan dinding atau properti foto.

Selanjutnya, kita bisa menyimak perbincangan di lingkungan kita dan menggali apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat yang bisa dijadikan peluang usaha. Sumber penghasilan juga bisa didapatkan dengan cara memanfaatkan moment.

Seperti yang dilansir bisnismuda.com, tentang tema hewan qurban untuk memenuhi kebutuhan di Hari Raya Idul Adha. Diberitakan bahwa ada penjual hewan qurban yang berusaha menarik pelanggan dengan mempekerjakan SPG cantik untuk melayani pembeli. Nah, kita juga bisa menangkap peluang untuk menambah penghasilan dengan menjadi perantara antara pembeli dan penjual hewan qurban.
 

Manfaatkan jaringan pertemanan

Selain menangkap peluang dari sekitar, kita juga bisa memanfaatkan jaringan teman sebagai peluang usaha. Ada sebuah pepatah yang mengatakan jika ada banyak orang berkumpul, maka di situ ada uang dan pekerjaan. Semakin banyak kenalan yang kita miliki, semakin luas juga peluang usaha yang bisa didapatkan.

Kita bisa mencari hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh teman. Misalnya ada teman yang tidak bisa pergi berbelanja keluar rumah di masa pandemi ini karena memiliki anak-anak yang masih kecil, kita bisa menawarkan jasa sebagai penyedia kebutuhan pokok keluarganya. Kita juga bisa menyewakan perangkat laptop atau komputer yang kita miliki ketika ada teman yang membutuhkannya untuk digunakan selama work from home.

Selama kita cermat mencari potensi di dalam diri dan potensi yang tersedia di lingkungan sekitar, kita bisa mendapatkan tambahan penghasilan untuk menyelamatkan keuangan keluarga.

Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga keuangan keluarga tetap sehat.
Diakui atau tidak, mengatur keuangan keluarga dengan cermat di masa pandemi seperti sekarang ini sudah menjadi kebutuhan yang mendesak. Apalagi kini perekonomian sedang tidak menentu. Dan untuk mendapatkan pondasi keuangan yang kuat, kunci utamanya yaitu membuat dan teguh pada anggaran yang kita buat.