Arti Gopek Ceban Gocap, Sudah Tahu Asal-Usul Istilah Nominal Uang Ini?

Istilah Nominal. (Ilustrasi: Canva)

Istilah Nominal. (Ilustrasi: Canva)

Like

Dalam obrolan sehari-hari, orang-orang sering menyebut nominal uang tertentu dengan istilah lain seperti cepek, gopek, ceban, dan lainnya. Memang artinya apa sih?

Biar gampang orang-orang suka memakai istilah-istilah tertentu seperti singkatan atau istilah pengganti yang populer. 

Apalagi kalau istilah tersebut lagi jadi tren. Pokoknya berasa paling gaul kalau sudah pakai istilah-istilah itu dalam percakapan sehari-hari.

Salah satu istilah yang populer di Indonesia adalah istilah untuk mengganti nominal uang tertentu. 

Istilah ini sudah sering digunakan di Indonesia dan hingga kini masih terus digunakan terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.
 

Istilah Nominal Uang Indonesia



Yuk hafalin biar kalo ngobrol enggak bingung lagi.

Baca Juga: Bakal Dihuni Saham Gocap, Kapan Ya Papan Pemantauan Khusus Dibuka?
 

1. Cepek


Cepek adalah istilah untuk menggantikan angka 100. Namun biasanya istilah cepek ini digunakan untuk menyebut nominal seratus ribu rupiah.
 

2. Gopek


Jika cepek 100 maka gopek naik menjadi 500. Orang-orang menggunakan istilah gopek ini untuk menggantikan nominal lima ratus rupiah.
 

3. Goceng


Naik lagi menuju nominal yang lebih besar, goceng merupakan istilah yang digunakan orang-orang untuk menyebut nominal lima ribu rupiah. 
 

4. Ceban


Naik ke level puluhan ada ceban yang berarti 10.000. Istilah ceban digunakan orang-orang untuk mempermudah pengucapan nominal sepuluh ribu rupiah. 
 

5. Gocap


Masih di angka puluhan namun nilainya lebih besar, ada gocap yang berarti 50.000. Gocap digunakan untuk menyebutkan nominal lima puluh ribu rupiah. 
 

Asal-Usul Istilah Pengganti Nominal Uang


Cepek, Gopek, Goceng, Ceban, Gocap, dan istilah lain yang kurang sering dipakai merupakan istilah yang diambil dari Bahasa Mandarin.

Istilah ini merupakan dialek yang digunakan oleh orang-orang Hokkian Tionghoa. Pada awalnya dialek ini digunakan oleh pendatang Tionghoa di pasar tradisional.

Baca Juga: Apa Perbedaan Nilai Nominal Uang Rp 1 Juta Zaman Dulu dengan Sekarang?

Transaksi dan interaksi yang dilakukan dengan masyarakat Indonesia membuat dialek Hokkian ini bercampur dengan bahasa sehari-hari Indonesia. 

Awalnya istilah ini digunakan oleh orang-orang di Jabodetabek karena pendatang Tionghoa lebih banyak berinteraksi dengan penduduk sana.

Seiring waktu istilah ini sering digunakan baik dalam percakapan sehari-hari dan melalui televisi. Sehingga penyebarannya pun masif.

Kini istilah tersebut telah resmi terdaftar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI.

Mau tulisanmu dimuat juga di Bisnis Muda? Kamu juga bisa tulis pengalamanmu terkait investasi, wirausaha, keuangan, hingga lifestyle di Bisnis Muda dengan klik “Mulai Menulis”.
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.