Desa Juga Bisa Cuan Lewat BUMDes, Intip Cara Mengelolanya!

BUMDes. (Ilustrasi: Desa Bisa)

BUMDes. (Ilustrasi: Desa Bisa)

Like

BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) merupakan usaha desa yang dikelola oleh Pemerintah Desa, dan berbadan hukum.

Pemerintah Desa dapat mendirikan BUMDes sesuai dengan potensi yang ada di Desa. Kehadiran BUMDes di harapkan bisa mendorong perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Peran BUMDes di sini adalah meningkatkan Pendapatan Asli Desa agar desa memiliki penghasilan selain dari DD (Dana Desa) dan ADD (Alokasi Dana Desa).

Permodalan BUMDes dapat bersumber dari Pemerintah Desa, tabungan masyarakat, penyertaan modal pemerintah, pinjaman, atau penyertaan modal pihak lain serta kerja sama bagi hasil atas dasar saling menguntungkan.

Baca Juga: Cuan dari Jualan Es Krim dan Wahana Rumah Balon di Desa Wisata Bendung Lepen
 

Akuntansi dalam BUMDes



Dalam pengelolaan BUMDes kita perlu menerapkan sistem akuntansi. Sistem akuntansi di sini akan memudahkan kita sebagai pengelola untuk mengukur kondisi unit usaha yang BUMDes jalankan.

Selain itu akuntansi juga berperan dalam pengambilan keputusan demi sebuah unit usaha agar berjalan baik.

Dalam menjalankan unit usaha BUMDes tentunya di perlukan sebuah laporan keuangan untuk mengetahui apakah unit usaha kita menghasilkan keuntungan atau malah merugi.

Dari laporan keuangan, kita bisa mengetahui bagaimana kondisi keuangan usaha secara keseluruhan dalam periode tertentu.

Laporan keuangan juga bisa untuk melakukan evaluasi perkembangan usaha atau bisnis, yang mana data pada laporan keuangan akan menjadi data acuan yang digunakan untuk melakukan evaluasi tersebut.

Laporan keuangan juga digunakan sebagai pertanggungjawaban untuk memberikan informasi mengenai kondisi unit usaha.
 

Laporan Keuangan BUMDes


Laporan keuangan BUMDES terdiri dari:
 

1. Laporan Laba Rugi


Laporan laba rugi berisi informasi terkait pendapatan yang dihasilkan dan beban-beban pengeluaran dalam satu periode akuntansi.
 

2. Laporan Neraca Keuangan


Laporan neraca keuangan ini berisi aset, hutang, dan modal yang dimiliki oleh BUMDes dalam satu tahun atau periode akuntansi secara lengkap dan rinci.

Baca Juga: Butuh Tambahan Dana? Ini Tips Ajukan Pinjaman Bagi Usaha Kecil
 

3. Laporan Perubahan Ekuitas


Laporan keuangan ini digunakan untuk menilai dan melihat peningkatan atau penurunan modal selama periode Akuntansi dan mengetahui nominal yang sudah diterima BUMDes.
 

4. Laporan Realisasi Anggaran


Laporan ini berisi informasi terkait anggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang nantinya akan dibandingkan dengan realisasinya.
 

5. Laporan Arus Kas


Laporan arus kas berisi informasi terkait penggunaan kas yang masuk dan keluar selama satu periode akuntansi sehingga dapat memprediksi arus kas pada periode yang akan datang

Dari semua laporan di atas, kita bisa lihat bahwa untuk mengelola BUMDes minimal ada 50 persen yang membutuhkan ilmu akuntansi.

Ini penting karena kita akan kesulitan mengerjakan laporan ini jika kita tak menguasai ilmu akuntansi. Potensi penyelewengan bisa saja terjadi jika pengawas dan penasihat tak paham cara membaca laporan keuangan.

Pembelajaran ilmu akuntansi untuk mengisi laporan keuangan BUMDes tak harus melalui jenjang perkuliahan, bisa juga dengan BIMTEK (Bimbingan Teknis) yang biasanya diadakan oleh Pemerintah Kecamatan atau Pemerintah Kabupaten.

Tertarik untuk memajukan desa dengan BUMDes, Be-Emers? Kamu punya ide apa nih untuk desa?

Punya opini untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.