Bangkit dari Pandemi dengan Bisnis Desain Interior

Desain interior mulai digeluti oleh anak muda

Desain interior mulai digeluti oleh anak muda

Like

Ketika Pandemi Melanda

Tahun 2020 bisa jadi tahun yang berat buat sebagian orang, termasuk saya pribadi. Tidak bermaksud mau mengeluh atau kurang bersyukur, tetapi saat pandemi Covid-19 melanda ini, semua serba tiba-tiba dan tanpa persiapan apapun. Hal yang membuat keluarga kecil saya syock adalah ketika mendapati suami harus diPHK alias Pemutusan Hubungan Kerja dari kantornya. Sedih dan bingung karena semua serba mendadak dan otomatis salah satu sumber penghasilan kami hilang.

Saya memang bekerja, tapi bisakah kalian bayangkan penghasilan seorang guru SD swasta? Hanya cukup untuk makan sehari-hari bukan? Sedangkan cicilan rumah harus dibayar, uang sekolah tetap berjalan, serta kebutuhan lainnya yang harus dipenuhi. Mau marah juga tidak mungkin menyalahkan keadaan, karena siapa coba yang mau ada pandemi begini?

Akhirnya selama beberapa bulan ini saya dan suami memutar otak dan mencari ide untuk membangun sebuah bisnis. Karantina tidak menyurutkan kami untuk tetap mencari jalan keluar demi bisa memutar kembali roda kehidupan yang ada di keluarga kami. Suami boleh saja diPHK, tapi penghasilan harus tetap diadakan. 


Karantina Berbuah Kreativitas

Di era sekarang ini, hunian minimalis modern sedang menjadi incaran. Saya dan suami pun akhirnya menemukan bisnis apa yang cocok untuk kami. Meski sedang pandemi, kami tetap yakin bisa bertahan dan bangkit. Kebetulan sejak tahun 2017 kami sudah merintis usaha di bidang desain interior. Cuma karena suami bekerja di kantoran, bisnis ini tidak terlalu kami geluti. Sampai akhirnya ada Covid-19 ini kami pun membuka kembali usaha yang kemarin-kemarin sempat mati suri ini.

Adalah Kaya Interior Furniture, nama bisnis kami di bidang desain interior. Kami sudah mengembangkannya sejak dulu dan tahun 2020 ini kami semakin giat melebarkan sayap. Saya sendiri bertugas sebagai marketing alias tukang promosi. Saya manfaatkan platform instagram dan whatsapp untuk menyebarluaskan beberapa foto hasil kerja kami supaya menarik para pelanggan. Sedangkan suami bertugas untuk mendesain atau menggambar, terjun ke produksi, sekaligus membantu proses instalasi furnitur yang sudah jadi.

Kaya Interior Furniture ini akhirnya mulai dilirik sebagian orang terutama tetangga-tetangga dekat rumah. Dalam kurun waktu 3 bulan (masa pandemi dan karantina ini), terhitung ada 3 orang yang memesan kitchen set, dipan kasur, serta tv panel. Dan syukurnya masih ada 1 proyek apartemen yang masih jalan. Saat tahu ternyata bisnis interior ini berjalan, saya dan suami tak henti-hentinya bersyukur.



Bangkit dari Pandemi

Saya pun mulai gencar promosi di instagram, saya mulai upload beberapa foto hasil kerja Kaya Interior untuk dijadikan portofolio. Tak lupa juga suami menawarkan beberapa desainnya kepada kantor-kantor. Masa karantina begini memang nggak boleh diam saja, mengingat semua serba sulit. Kalau bukan kita sendiri yang memulai lalu siapa lagi, ya kan?

Berbisnis interior memang tak selamanya mulus, adakalanya sepak terjang kami mengalami kendala. Sebut saja di bagian modal. Awalnya dulu kami hanya coba-coba bahwa semua proyek dikerjakan dengan uang pribadi, tapi ternyata tidak berjalan dengan maksimal. Makanya setelah baca-baca referensi dan berdasarkan pengalaman, maka kami menetapkan 50% pembayarn di muka untuk proses produksi, selebihnya nanti klien akan melunasinya jika furnitur yang kami buat sudah jadi.

Ada hal menarik saat saya dan suami bangkit dan mulai bisnis interior ini. Awalnya memang kami ingin sekali mendapatkan keuntungan yang banyak tanpa memikirkan proses yang panjang. Padahal dalam setiap usaha ada proses yang harus dijalani, persis seperti yang saya kutip dari situs bisnis.com yaitu "Sebagian besar dari mereka memulai usaha mereka hanya dengan keinginan untuk meraup pundi-pundi uang, tapi kemudian menemukan bahwa mereka tidak suka menjalani proses membangun bisnis" (1).


Tips Membangun Bisnis Desain Interior 

Benar saja, kalau kita sendiri tidak suka dengan proses membangun bisnisnya, mau dibawa ke arah mana bisnis tersebut? Oleh karenanya, saat ini kami menerapkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membangun bisnis interior, seperti: 

1. Buat desain semenarik mungkin.
2. Ketepatan waktu proses produksi.
3. Tampilkan kualitas produk yang terbaik.
4. Adakan promo atau diskon.
5. Tawarkan free desain dan instalasi.
6. Bangun kepercayaan konsumen.
7. Tentukan harga yang bersaing.

Nah, ketujuh tips di atas mulai kami terapkan saat memulai bisnis interior. Terlihat sepele tapi bila diterapkan semuanya akan membuahkan hasil yang maksimal. Karena untuk meraih kepercayaan pelanggan, otomatis kita harus menampilkan kualitas terbaik dan tepat waktu dalam pengerjaannya.

Saat karantina melanda kemarin itu memang rasanya berat sekali, tapi kami #bangkitdaripandemi dengan terus-terusan mempromosikan desain interior buatan suami. Syukurlah mendapatkan respon yang cukup baik dari beberapa orang. Saya yakin #bisnismuda ini bisa juga diterapkan oleh siapapun termasuk kaum muda, asalkan memiliki semangat yang tinggi serta etos kerja yang baik. 

Desain interior ini bukan jadi satu-satunya jalan untuk memulai bisnis muda saat ini, tapi mengingat prospek dan keinginan kaum milenial tentang hunian minimalis dan modern, saya rasa bisnis ini akan terus berjalan. Saya dan suami sedang berusaha sekali untuk mempertahankan bisnis ini, berinovasi lebih baik, dan syukur-syukur dapat proyek yang lebih besar.

Nah, untuk teman-teman sendiri adakah yang mengalami hal yang sama seperti saya? Yang tiba-tiba tanpa angin tanpa hujan suami kena PHK? Kalau iya, mari berpegangan tangan dan saling mendukung. Pandemi dan karantina ini tidak boleh menyurutkan langkah kita untuk memulai sesuatu yang baru, menyambut bisnis baru, maupun melanjutkan usaha yang sudah ada.

Apakah kalian siap bangkit dari pandemi dan memulai bisnis? Siap ya. Kita sama-sama memutar kembali roda perekonomian di dalam rumah tangga serta masyarakat sekitar. Jangan takut ada pandemi, mungkin memang akan terlihat sulit di awal. Tapi kalau saya bisa, kalian pasti juga bisa!

Salam semangat!

Sumber 1:
https://entrepreneur.bisnis.com/read/20200713/88/1265231/sebelum-memulai-bisnis-rumahan-perhatikan-hal-ini