Cari Tahu Soal Bear Market Agar Lebih Siap Investasi!

Bear Market. (Ilustrasi: Canva)

Bear Market. (Ilustrasi: Canva)

Like

Dalam pasar saham ada istilah-istilah tertentu yang tidak dipakai secara umum, salah satunya Bear Market. Apa itu bear market dan yang seperti apa?
 
Mendengar istilah ini sepintas mungkin kita langsung teringat pada beruang. Ya, bear merupakan bahasa inggris dari beruang. Tapi apakah bear market juga berarti pasar beruang?
 

Apa Itu Bear Market?


Secara harfiah bear market memang berarti pasar beruang, sekilas istilah ini seperti tidak ada hubungannya dengan pasar saham. 

Tapi bear market adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi tertentu di pasar saham. Bear market digunakan untuk menyebut saat pasar saham mengalami kondisi turun atau lesu. 

Penggunaan istilah bear market didasarkan pada teknik yang digunakan beruang ketika bertarung dengan banteng, maka dari itu ada istilah bearish dan bullish juga. 


Saat bertarung beruang menghujamkan cakarnya ke bawah, sedangkan banteng menyeruduk dengan tanduknya ke atas. Teknik pertarungan tersebut dijadikan istilah untuk menggambarkan situasi pasar saham.

Bear market ketika pasar saham menghujam ke bawah yang berarti keadaan turun dan tidak berada pada posisi yang baik. Istilah ini mengindikasikan harga saham yang cenderung menurun.

Baca Juga: Cara Investasi Pasar Saham saat Ekonomi Tak Stabil Menurut Charles Schwab
 

Kenapa Bisa Terjadi Bear Market?


Bear market bisa terjadi ketika harga saham mengalami penurunan sebesar 20 persen setelah bertahan dengan harga tertingginya selama kurang lebih satu tahun. 

Tanda datangnya bear market adalah dengan turunnya harga saham selama dua bulan berturut-turut atau bahkan lebih. 

Sebenarnya ada banyak hal yang menjadi penyebab terjadi bear market. Namun, secara umum bear market terjadi karena ekonomi yang mengalami kelesuan. 

Keadaan ekonomi yang lesu dapat dilihat dari tingginya angka pengangguran, laba perusahaan yang juga menurun, dan tingkat pendapatan yang rendah.

Kebijakan-kebijakan dalam perekonomian yang dilakukan pemerintah juga memicu terjadinya bear market. Contoh mudahnya adalah kenaikan tarif pajak.

Ketika investor mulai menurun kepercayaannya terhadap pasar saham maka bear market juga bisa terjadi.
 

Apa yang Bisa Dilakukan Saat Bear Market?


Meskipun bear market berarti pasar saham mengalami penurunan dan cenderung negatif untuk berinvestasi, investor tetap bisa mendapat keuntungan dari kondisi bear market dengan teknik short selling.

Short selling adalah teknik menjual saham dengan mekanisme investor meminjam dana untuk menjual saham yang belum dimiliki dengan harga tinggi dan berharap akan membelinya kembali serta mengembalikan pinjaman saat harga turun.

Baca Juga: Apa Itu Rebound dalam Saham? Kenali Ciri-Cirinya!

Mudahnya, teknik short selling dilakukan dengan menjual saham yang dipinjam dan membelinya kembali dengan harga yang lebih rendah.

Dari melakukan short selling investor bisa mendapat keuntungan dari selisih antara harga saat saham dijual dengan harga pembeliannya saat perdagangan ditutup.

Mau tulisanmu dimuat juga di Bisnis Muda? Kamu juga bisa tulis pengalamanmu terkait investasi, wirausaha, keuangan, hingga lifestyle di Bisnis Muda dengan klik “Mulai Menulis”.
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.