Sebagai Individu Apa yang Bisa Dilakukan untuk Kelestarian Alam?

Setelah diadakan Bali's Biggest Clean Up 2023 3 minggu lalu, teman-teman dari Making Oceans Plastic Free menganalisa data sampah dari koordinator byebyeplasticbags Bali. 

Mereka mengadakan sesi pembuatan diagram lingkaran kecil atau biasa disebut plastic pie chart, bersama beberapa siswa lokal dari sekolah dasar kelas 6. Mereka menemukan bahwa tiga jenis sampah teratas adalah kantong plastik, tas, dan sedotan. Benar-benar mengerikan. 

Sampah-sampah ini sangat membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk terurai dan juga dapat membahayakan kehidupan laut jika tertelan atau terjerat di dalamnya. Selain itu, kantong plastik dapat menimbulkan bahaya bagi satwa liar jika disalahartikan sebagai makanan.
 

Apa yang bisa kita lakukan?

Untuk mengatasi masalah ini, ada beberapa mindset yang  perlu kamu tanam akan pentingnya peran change maker di setiap individu dalam keberlangsungan sustainability enviroment:

Baca Juga: Kenapa Sampah Selalu Berserakan setelah Kegiatan Warga? Ini Jawabannya
 

1. Personal Responsibility

 

Terlihat sepele tapi penting untuk bisa membedakan jenis sampah. Pengelolaan limbah setelah apa yang kita konsumsi, akan meminimalkan dampak kerusakan terhadap lingkungan dan melindungi kesehatan masyarakat.

Jenis limbah yang berbeda membutuhkan metode pembuangan yang berbeda. Langkah kecil yang bisa diterapkan langsung di rumah dengan membuat 3 tempat pembuaangan sampah yang berbeda.

Seperti menyiapkan kantong pertama khusus sampah organik (daun, sisa makanan, ranting), kantong kedua sampah anorganik (plastik, kaca, kaleng), dan kantong ketiga sampah B3 atau bahan berbahaya & beracun.

Itu adalah hal-hal kecil yang punya dampak begitu besar. Apresiasi buat yang sudah melakukannya di rumah dan tetap konsisten. Proud!!!

Baca Juga: Peduli Lingkungan, Ini yang Dilakukan Industri Kecantikan
 

2. Understanding the Interconnectedness of the Environment

 
Memahami keterkaitan lingkungan bahwa segala sesuatu di lingkungan saling terhubung dan setiap dampak negatif pada satu elemen lingkungan dapat menimbulkan efek riak pada seluruh ekosistem.

Pola pikir ini mendorong individu untuk membuat pilihan yang mempertimbangkan dampak yang lebih luas terhadap lingkungan. Saling mengisi ilmu, mau belajar dan berproses bersama. 
 

3. Collaboration

 
Tekankan pentingnya kolaborasi dan bekerja sama untuk menciptakan perubahan. Individu dapat bekerja dengan orang lain untuk mengadvokasi kebijakan lingkungan, berbagi pengetahuan sumber daya, dan saling mendukung dalam menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan. 

Dengan menanamkan pola pikir ini, individu dapat menjadi pembuat perubahan dan berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan untuk semua.

Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.