Tupperware Bangkrut (Foto: ABC News)
Likes
Merk kecintaan emak-emak seluruh Indonesia, Tupperware, dikabarkan bangkrut. Padahal merk ini sudah melegenda. Kok bisa sih, apa yang menyebabkan bangkrut?
Siapa yang ketakutan ngadep Mama pulang sekolah gara-gara Tupperwarenya ketinggalan di sekolah? Atau siapa yang mending enggak pulang daripada kena omel gara-gara ngilangin Tupperware?
Nostalgia banget ya kalau ngomongin soal Tupperware. Mungkin banyak yang sampai saat ini masih jadi pengguna setia Tupperware. Baik itu produk-produk lama atau produk-produk barunya.
Tapi, barang berharga emak-emak ini katanya mengalami kebangkrutan. Harga sahamnya turun hampir 50 persen karena perusahaan dinilai gagal bersaing di pasar dan kurang bisa menarik pembeli berusia muda.
Iya sih, soalnya rata-rata fans Tupperware ini kan Ibu-Ibu ya. Sedangkan Ibu-Ibu saat ini sudah bisa online shopping dan bisa aja nemu yang lebih ‘menarik’ dari Tupperware ini.
Baca Juga: Kurangi Limbah Wadah Plastik, Sederet Perusahaan Ini Terapkan Sistem Refill dan Reusable
Sekilas Tupperware
Tupperware dikenalkan oleh pebisnis dan ahli kimia bernama Earl Silas Tupper pada 1946. Saat itu, Tupper bereksperimen membuat sebuah wadah dan tutupnya dari bahan plastik yang dapat dicetak, fleksibel, dan tahan lama.
Ia membuat tutup plastik kedap udara dan wadah plastik yang kalau dipakai bisa membuat makanan tetap segar walau dimasukkan ke kulkas.
Dari situlah, produk Tupper akhirnya makin disukai orang dan dikenal sebagai Tupperware. Penjualan via door to door atau melalui sales lapangan pernah dilakukan pada tahun 1949 oleh Brownie Wise di Detroit melalui Pesta Tupperware.
Permasalahan yang sering dialami oleh pengguna Tupperware adalah produknya digigit tikus. Ini karena mereka menggunakan bahan bioplastik.
Tapi Tupperware aware banget sama permasalahan pengguna produknya, jadi mereka memberikan garansi seumur hidup untuk semua produk-produknya yang digigit tikus ini.
Tupperware juga jadi salah satu merk terdepan untuk inovasi produk kedap udara dan kedap air. Berkat inovasi tutup kedap udara dan kedap airnya mereka berhasil masuk Guinness Book of World Record.
Terus, Kenapa Bisa Bangkrut?
Meski mendunia bahkan sampai punya fans fanatik, yaitu emak-emak, Tupperware terancam bangkrut nih Be-emers. Harga sahamnya anjlok sampai 50 persen.
Baca Juga: Rentan Bangkrut di Tengah Pandemi, 3 Sektor Startup Ini Malah Cuan
Gampangnya, ini semua terjadi karena Tupperware udah enggak punya uang kas perusahaan yang cukup untuk mendanai operasional bisnisnya.
Selama 77 tahun berdiri, beberapa tahun terakhir Tupperware berjuang mati-matian mempertahankan citranya menghadapi persaingan baru. Padahal permintaan untuk produk rumahan terus menurun.
Saat ini mereka lagi cari pembiayaan untuk bertahan dalam bisnis. Tapi, mereka juga bilang bahwa enggak punya cukup uang tunai untuk mendanai operasi kalau gagal di misi ini.
Terbukti, beberapa tahun terakhir Tupperware mencoba untuk rebranding agar bisa menarik minat generasi muda.
Tapi sayangnya, usaha tersebut dinilai belum berhasil karena hingga saat ini produk-produk Tupperware masih mengalami penurunan penjualan.
Selain itu, kesulitan yang dialami oleh Tupperware karena berkurangnya minat masyarakat terhadap produk rumahan dan jumlah penjual secara signifikan.
Bahkan, selama setahun terakhir ini saham Tupperware menyusutnya sekitar 90 persen.
Coba deh kamu kabarin Mama kamu Be-emers. Kalau sudah ada respon dari Mama kamu, komen di bawah ya!
Mau tulisanmu dimuat juga di Bisnis Muda? Kamu juga bisa tulis pengalamanmu terkait investasi, wirausaha, keuangan, hingga lifestyle di Bisnis Muda dengan klik “Mulai Menulis”.
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.