Ramai Negara Tinggalkan Dolar, Cari Tahu Soal Dedolarisasi!

Langkah dedolarisasi menciptakan dunia tanpa hegemoni Amerika Serikat (Sumber Gambar: Victory International Futures)

Langkah dedolarisasi menciptakan dunia tanpa hegemoni Amerika Serikat (Sumber Gambar: Victory International Futures)

Like

Dedolarisasi lagi ramai jadi perbincangan nih. Kamu sudah tahu soal dedolarisasi? Dalam artikel kali ini, kita akan bahas tentang dedolarisasi, yang ternyata berhubungan erat dengan kebijakan BI yang bikin gempar itu. Simak terus, ya!

Hey, Be-emers! Ada berita menarik nih tentang dedolarisasi di Indonesia yang bikin heboh! Yup, baru-baru ini bos Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan bahwa Indonesia sudah melakukan dedolarisasi. 


Apa Itu Dedolarisasi?


Jadi, dedolarisasi itu adalah upaya untuk mengurangi penggunaan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dalam transaksi domestik. Artinya, kita lebih memprioritaskan penggunaan mata uang rupiah dalam transaksi di dalam negeri.

Nah, hal ini ternyata sudah dilakukan oleh Indonesia, lho! Selama ini, dolar AS sering dipakai sebagai mata uang transaksi internasional, terutama dalam perdagangan komoditas seperti minyak, gas, dan batu bara.

Tapi, sekarang BI sedang berusaha mengurangi ketergantungan kita terhadap dolar AS dan lebih memperkuat penggunaan rupiah di dalam negeri.


Baca Juga: Deretan Negara Asia yang Tidak Lagi Gunakan Dollar AS untuk Perdagangan Bilateral


Dampak Baik Dedolarisasi untuk Indonesia


Ini tentu aja kabar baik buat perekonomian Indonesia, Be-emers! Kenapa? Karena dedolarisasi bisa bikin kita lebih mandiri dalam mengelola kebijakan ekonomi dan mengurangi risiko terhadap fluktuasi nilai tukar.

Selama ini, perubahan nilai tukar dolar AS bisa berdampak besar pada perekonomian kita. Tapi dengan dedolarisasi, kita bisa lebih terlindungi dari dampak negatif perubahan nilai tukar dolar AS.

Nah, loh, kok tiba-tiba BI ngomongin soal dedolarisasi? Ternyata, ada kabar mengejutkan, Be-emers! Perry Warjiyo mengumumkan bahwa Indonesia telah berhasil melakukan dedolarisasi dalam cadangan devisa negara.

Cadangan devisa negara adalah simpanan valuta asing yang dimiliki oleh BI untuk menjamin kelancaran perdagangan internasional dan stabilitas nilai tukar rupiah.

Nah, menurut Warjiyo, sekarang persentase cadangan devisa dalam dolar AS sudah berkurang drastis, sementara persentase dalam mata uang rupiah malah meningkat pesat!

Bahkan, BI juga berencana untuk membeli lebih banyak obligasi pemerintah dalam mata uang rupiah. Artinya, BI akan lebih mengutamakan penggunaan rupiah dalam investasi dalam negeri.

Selain itu, BI juga bakal terus promosiin penggunaan rupiah dalam transaksi domestik. Salah satunya, dengan menggencarkan kampanye "Gerakan Nasional Non-Tunai" yang mendorong masyarakat untuk lebih banyak menggunakan uang elektronik dan kartu non-tunai dalam bertransaksi.

Baca Juga: Profil Janet Yellen, Wanita Pertama yang Tanda Tangani Dolar AS

Dengan begitu, penggunaan rupiah diharapkan bakal semakin meningkat. Tapi, dengan dedolarisasi yang terus dilakukan, Indonesia dapat memperkuat ekonominya dan semakin mandiri dalam mengelola kebijakan ekonomi.

Apalagi dengan kondisi perekonomian yang masih terdampak pandemi COVID-19, langkah ini menjadi semakin penting untuk dilakukan.

Selain itu, dedolarisasi juga dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia. Investor asing akan lebih percaya untuk berinvestasi di Indonesia jika mereka melihat bahwa pemerintah dan BI serius dalam memperkuat mata uang rupiah dan mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.


Tantangan Dedolarisasi


Namun, dedolarisasi juga memiliki tantangan tersendiri, Be-emers. Salah satunya adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya penggunaan rupiah dalam transaksi domestik.

Masyarakat masih cenderung menggunakan dolar AS dalam transaksi sehari-hari, terutama dalam transaksi besar seperti pembelian properti atau kendaraan bermotor.

Selain itu, Indonesia juga masih tergantung pada impor komoditas tertentu yang biasanya menggunakan dolar AS dalam transaksi. Oleh karena itu, BI dan pemerintah perlu bekerja sama untuk mencari solusi yang tepat untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS dalam impor komoditas tersebut.

Namun, langkah yang dilakukan oleh BI dan pemerintah Indonesia dalam mendorong dedolarisasi merupakan tindakan positif dan perlu didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Semakin banyak masyarakat yang menggunakan rupiah dalam transaksi domestik, semakin mandiri juga perekonomian Indonesia. Selain itu, penggunaan rupiah juga dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri dan mengurangi risiko terhadap fluktuasi nilai tukar dolar AS.

Kesimpulannya, dedolarisasi merupakan langkah penting dalam memperkuat perekonomian Indonesia dan semakin mandiri dalam mengelola kebijakan ekonomi.

Meskipun ada tantangan dalam pelaksanaannya, dengan kerja keras dan dukungan semua pihak, dedolarisasi dapat berhasil dilakukan. Mari kita dukung langkah ini untuk mencapai perekonomian yang lebih baik dan mandiri.

Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.