Revolusi Alat Pembiayaan UMKM

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (sumber gambar: merdeka)

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (sumber gambar: merdeka)

Like

Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Namun, kita juga harus mengakui bahwa masih banyak pelaku UMKM yang menghadapi kendala dalam mengakses pembiayaan.

Masalah ini terutama dialami oleh mereka yang belum memiliki rekening bank sendiri atau dianggap "unbankable." 


Pelaku UMKM dan Tantangan Akses Pembiayaan


Menkop UKM, Teten Masduki, dengan jujur mengakui bahwa sebagian besar pelaku UMKM di Indonesia masih menghadapi kesulitan besar dalam mengakses pembiayaan.

Faktanya, menurut data dari Bank Indonesia (BI), sekitar 69 persen pelaku UMKM saat ini masih harus mengandalkan modal sendiri, modal keluarga, atau bahkan modal mertua untuk mendukung usaha mereka. Tentu saja, ini menjadi kendala serius bagi pertumbuhan UMKM di Indonesia.

Teten juga mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo telah menetapkan target ambisius, yaitu pada tahun 2024, kredit perbankan yang diberikan kepada UMKM setidaknya harus mencapai 30 persen.


Namun, saat ini, angka tersebut masih jauh dari tercapai, hanya sekitar 21-22 persen. Meskipun target ini mungkin sulit untuk dicapai, hal ini juga memicu pertanyaan penting: bagaimana kita bisa mencapainya?


Pendekatan Digital Sebagai Solusi


Dalam menjawab pertanyaan tersebut, Teten Masduki membahas pentingnya pendekatan teknologi, terutama yang dilakukan oleh perusahaan fintech, dalam menyelesaikan masalah akses pembiayaan UMKM.

Ia menggarisbawahi bahwa memaksa UMKM untuk memiliki aset atau agunan tradisional guna mendapatkan kredit perbankan bukanlah solusi yang realistis. 

Salah satu konsep yang menarik yang sedang berkembang adalah "credit scoring." Sekitar 145 negara saat ini telah mengadopsi pendekatan ini, yang tidak lagi bergantung pada agunan fisik, tetapi lebih berfokus pada penilaian kredit berdasarkan catatan kredit digital dan performa bisnis UMKM. 

Mengapa hal ini penting? Dengan menggunakan pendekatan ini, pelaku UMKM yang sudah memiliki catatan digital akan lebih mudah mendapatkan pembiayaan yang mereka butuhkan, bahkan tanpa harus menyediakan agunan fisik.

Ini adalah langkah revolusioner dalam dunia pembiayaan UMKM yang bisa membantu lebih banyak pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis mereka tanpa terhambat oleh kendala akses pembiayaan.


Aplikasi Digital sebagai Kunci Sukses


Untuk mendukung pendekatan credit scoring ini, Teten Masduki mengusulkan agar pelaku UMKM di Indonesia beralih ke solusi digital. Salah satu langkah konkrit adalah dengan menggunakan aplikasi digital untuk pencatatan keuangan mereka.

Sudah ada banyak aplikasi digital yang tersedia saat ini yang dapat membantu pelaku UMKM untuk mencatat transaksi keuangan mereka dengan mudah dan akurat.

Dengan pencatatan keuangan yang tersistematisasi dalam bentuk digital, catatan keuangan UMKM dapat dengan mudah diakses dan dievaluasi oleh lembaga keuangan.

Ini akan membantu dalam proses penentuan kredit dan memastikan bahwa para pelaku UMKM yang memiliki track record yang baik dalam bisnis mereka dapat mendapatkan pembiayaan yang mereka butuhkan.


Peran Pemerintah dan Perbankan


Teten Masduki juga menegaskan bahwa pemerintah dan perbankan harus bersinergi untuk mendorong penerapan credit scoring dalam pembiayaan UMKM.

Dalam hal ini, himbara (himpunan bank-bank milik pemerintah) memiliki peran penting. Mereka harus berkomitmen untuk membangun sistem credit scoring yang kuat dan efektif.

Pemerintah juga telah memberikan dorongan kuat untuk mengubah lanskap pembiayaan UMKM di Indonesia. Presiden telah meminta kepada para menteri dan perbankan untuk terus berupaya dalam mewujudkan visi ini.

Kita memasuki era baru dalam pembiayaan UMKM di Indonesia. Dengan pendekatan digital dan penerapan credit scoring, para pelaku UMKM memiliki peluang lebih besar untuk mengakses pembiayaan yang mereka butuhkan tanpa harus berurusan dengan agunan fisik yang rumit.

Langkah ini diharapkan akan mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia dan membantu mengatasi kendala akses pembiayaan yang selama ini menjadi hambatan.

Sebagai Be-emers, kita dapat berperan dalam mengadopsi solusi digital untuk bisnis UMKM kita sendiri. Dengan pencatatan keuangan yang akurat dan sistematis, kita dapat menjadi bagian dari perubahan positif dalam perekonomian kita.

Mari bersama-sama mendukung visi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan UMKM yang lebih baik melalui pendekatan yang lebih inklusif dan berbasis teknologi.

Punya opini atau artikel untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.