Hikmah Puasa Ramadhan: 4 Tips Puasa Tetap Sehat, Nomor 2 Jarang Dibahas

Sumber Gambar: https://pixabay.com/id/illustrations/ai-dihasilkan-tanggal-cangkir-8526593/

Sumber Gambar: https://pixabay.com/id/illustrations/ai-dihasilkan-tanggal-cangkir-8526593/

Like

Alhamdulillah, tahun ini bisa bertemu dengan bulan suci Ramadhan lagi. Tepatnya, Ramadhan 1445 Hijriyah. Ini hal yang sangat harus kita syukuri, lho!

Soalnya, ada cukup banyak orang yang tidak bisa bertemu Ramadhan tahun ini. Mereka sudah dipanggil Allah, sebelum namanya dipanggil untuk buka puasa bersama dalam momen Ramadhan ini.

Bahkan, saya menyaksikan sendiri, ada jenazah diantar tepat satu hari sebelum bulan Ramadhan. Innalillahi wa innailaihi rojiun

Kalau membahas tips sehat selama Ramadhan atau menjaga tubuh sehat ketika berpuasa sebulan penuh, saya mau kita berpikir terlebih dahulu. Puasa ini sudah sehat dilihat dari niat dan amal ibadahnya.

Puasa adalah ibadah yang terhindar dari riya. Hasrat untuk membanggakan diri di hadapan orang lain tidak seperti ibadah lain. Kalau salat, terlihat orang.


Begitu pula membayar zakat, apalagi ibadah haji dan umrah. Jelas banyak orang tahu dan menyaksikan. 

Baca Juga: Tips Menangani Maag yang Dipicu Stress

Namun, puasa, bagaimana cara kita membanggakan diri? Coba, bagaimana caranya? Apakah dengan menunjukkan badan lemas, terus itu tanda bahwa kita puasa? Kan tidak juga toh?

Banyak kok orang yang berpuasa, tetapi tetap kuat kerja. Tetap semangat berbisnis. Tetap kuat berdagang.

Dari bentuk ibadah puasa tersebut, amalan kita bisa utuh, tanpa harus mendapatkan pujian atau penghargaan dari orang lain.

Itu amalnya jadi sehat, tidak sakit atau tergerus oleh pujian dan rasa bangga diri. Puasa Ramadhan tidak bisa dibanggakan karena orang lain juga puasa. 

 

Teringat Ucapan Dokter Zaidul Akbar

Dokter Zaidul, pasti kamu tahu, lah yauw! Tips dari beliau salah satunya adalah menghindari makan nasi putih. Saya pernah mempraktekkan tips tersebut. Selama tiga hari, saya tidak makan nasi sama sekali. Alhasil, tubuh saya menjadi berkurang dan terlihat cukup kurus. 

Akan tetapi, tanggapan teman tidak terlalu positif. Kata mereka, tubuh saya seperti orang sakit atau orang penyakitan. Tidak cocok sama sekali untuk orang berpostur tinggi 173 sentimeter seperti saya.

Penilaian tersebut, akhirnya saya makan nasi lagi sampai sekarang. Perut saya bertambah buncit, tetapi masih cocoklah. Dokter Zaidul mengatakan bahwa tubuh ini bisa makan dirinya sendiri. Artinya, ketika tidak ada makanan dari luar, maka tubuh akan memakan sel-sel yang mati, bahkan sel-sel potensi kanker pun akan dimakan.

Baca Juga: Pilihan Makanan yang Tepat untuk Mengelola Asam Urat: Beragam Opsi yang Mendukung Kesehatan

Jika kita tidak makan selama 24 jam, tetapi cuma minum, maka tubuh akan menjadi mesin pembakar yang luar biasa alias fat burning machine. Makanya itu, cocok memang bahwa ibadah puasa ini akan membuat tubuh lebih sehat. 

Beliau juga mengatakan bahwa selama ini kita memang terlalu banyak makan dan sialnya, kita tidak tahu yang dimakan. Kita menyantap aneka sajian maupun hidangan di depan mata.

Makanan enak, pokoknya sikat! Apalagi kalau gratis dan dikasih, ya?! Padahal, makanan yang kita makan sehari-hari bisa jauh dari nilai gizi yang seimbang.

Kebanyakan gula, kebanyakan garam, kebanyakan pemanis buatan, kebanyakan pengawet, dan zat-zat kurang gizi lainnya.

Memang sih, efeknya tidak terasa sekarang, karena kita merasa masih muda. Namun, lihatlah, apakah di usia senja nanti, kita masih tetap akan sehat? Masih tidak terhindar dari penyakit-penyakit jaman now itu?

 

Stop Dulu, Bosku! 

Mungkin saat ini kamu adalah karyawan atau pegawai di sebuah perusahaan. Kamu sudah cukup capek diberikan pekerjaan sejak pagi bertumpuk-tumpuk.

Kini waktunya malam untuk istirahat, ternyata masih juga dibebani pekerjaan. Kira-kira kalau seperti itu keadaannya, apakah masih akan semangat? Biasanya sih, langsung melempem, stres, dan ujung-ujungnya bisa sakit juga. 

Begitulah organ pencernaan kita. Waktu pagi, sebenarnya tidak usah diberikan terlalu banyak makanan. Soalnya, waktu pagi adalah waktu yang tepat untuk buang-buang air.

Baca Juga: Waktu Sarapan yang Tepat: Kunci Menuju Jantung Sehat

Tubuh akan mengeluarkan sampah-sampahnya ke tempat yang seharusnya. Ketika pagi, yang harusnya organ pencernaan ditugaskan untuk membuang, malah justru ditambahi lagi untuk mencerna.

Makanan yang dicerna pun sangatlah berat. Karbohidrat, lemak, dan gula lagi gula lagi. Saat malam juga, harusnya organ percernaan istirahat, malah ditambahi beban kerja berat.

Bahkan, kita mengenalnya dengan lapar tengah malam! Jam 12 tengah malam, saat yang lain terlelap, kita malah menggosok diri dengan makanan-makanan berat.

Beberapa menit setelah itu, tidur. Jadi, organ pencernaan belum tuntas bekerja, yang empunya tubuh malah mengorok. 

Bertahun-tahun kita hidup seperti itu, apakah kita tidak memikirkan organ pencernaan kita? Apakah yang kita pikirkan cuma enaknya makanan tersebut? Tanpa pikir resiko dan konsekuensi bagi tubuh? 

Puasa adalah momen tubuh untuk bisa beristirahat lebih lama. Momen untuk lebih menyegarkan diri. Makan dan minum distop waktu Subuh. Nanti Maghrib baru makan lagi.

Selama kurang lebih 12 jam lebih, tubuh tidak menerima asupan makanan dari luar. Waktu pagi mencerna sampai siang. Setelah itu, karena tidak ada yang masuk lagi, maka tubuh akan bersih-bersih.

Membuang sel-sel mati atau menghancurkan sel-sel yang tidak berguna. Betapa nikmatnya kalau tubuh kita bersih, ya 'kan? Seperti kamar atau rumah kamu yang bersih, pasti lebih nyaman untuk ditinggali. 
 

Agar Tetap Sehat

Jika puasa membuat tubuh jadi sehat, adakah orang yang sakit karena puasa? Oh, ada juga, ini untuk beberapa orang tertentu. Mungkin karena penyakit di pencernaannya atau karena faktor lain. 

Supaya badan tetap sehat saat berpuasa, tips yang pertama dari saya adalah menjaga pikiran. Lho, kok tipsnya berbeda dari yang lain, Mas?

Ya, jelas dong, puasa itu yang pertama dijaga adalah pikiran. Apa saja pikiran yang perlu dijaga? Bisa pikiran untuk mengurusi hidup orang lain, akhirnya ketika berkumpul dengan teman-teman, malah jadinya ghibah. Ini dosa besar dan sangat bisa merusak pahala puasa kita. 

Selain itu, menjaga pikiran dari kenikmatan yang diperoleh orang lain. Mereka bisa berbuka di kafe yang mewah, makanannya luar biasa banyak dan mahal, atau dengan pakaian yang mereknya ternama, sementara kita berbuka puasa seadanya.

Hal itu tidak usah dirisaukan. Lebih baik kita bersyukur saja dan memandang di bawah kita. Masih banyak kok yang lebih menderita. Masih banyak kok yang tidak bisa mendapatkan makanan dan minuman untuk sekadar berbuka puasa. 

Kalau mau melihat kehidupan orang lain, lihat ibadah mereka. Misalnya, si Anu kok tilawahnya baru tiga hari puasa, kok sudah khatam Al-Qur'an, ya? Si Budi kok jadi lebih rajin di masjid? Marbotnya belum datang, dia sudah duduk tenang di atas karpet sambil membaca Al-Qur'an.

Nah, yang begitu, mestinya yang kita contoh. Kita tidak mau kalah dari mereka dalam urusan ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala

Tips berikutnya adalah selalu menjaga cairan tubuh. Tetap berusaha minum delapan gelas sehari. Selain itu, ditambah dengan minuman lain yang bergizi. Air kelapa joss banget, lho! Atau ditambah dengan madu maupun sari kurma. 

Kiat yang ketiga, makan dan minum tidak perlu berlebihan, apalagi ketika berbuka puasa. Kita datang di depan penjual kue, melihat kue-kue yang begitu menggoda, rasanya mau kita santap semua.

Namun, saat berbuka puasa, justru hanya dengan segelas air dan beberapa butir kurma, kenyang sudah! Kue-kue yang seabrek itu rupanya hanya tanda lapar mata, sedangkan lapar perut tidak sampai sebanyak itu. 

Terakhir adalah berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Mau olahraga seperti apapun, makan makanan sehat berjenis-jenis, minuman suplemen yang sudah teruji oleh banyak dokter, tetapi kalau takdirnya sakit, ya, akan sakit juga.

Nah, mumpung masih di bulan suci Ramadhan, perbanyak berdoa untuk kesehatan diri dan keluarga, termasuk pula kaum muslimin yang lain.

Bukankah ketika kita mendoakan orang lain, maka malaikat juga akan berdoa untuk kita juga? Inilah indahnya saling mendoakan. Betapa kuatnya hati kita diikat dengan agama yang mulia ini. 

Jadi, bagaimana puasamu hari ini? Baru hari pertama. Alhamdulillah, puasa tinggal 29 atau 30 hari lagi begitu? Terus mau dibikin status di Facebook? 

#30hariramadhanbercerita 

Punya opini atau artikel untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".

Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!

Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung!