Tips dan Trik Mengatur Keuangan Selama Ramadan, Ini Rahasia Anti Boncos!

public-finance

public-finance

Like

Sebagai ibu rumah tangga tiap hari saya  berbelanja. Tentunya  mengikuti harga pasar untuk sayur, daging, telur , cabai , beras.   Semua bahan makanan meningkat dan meroket seminggu jelang Ramadhan.

Pening dong!  Bagi yang sudah pensiun maupun mereka yang pendapatannya tetap,  dana belanja yang biasanya sehari misalnya Rp.100 ribu, sekarang sudah tidak cukup lagi.  Bagaimana strategi agar cukup?  

Makin pening jika ingat harga belanjaan di bulan Ramadhan. Selain meningkatnya harga-harga, kuantitas belanja bahan makanan lebih banyak dan variasinya.

Baca Juga: Tips Mengatur Keuangan Selama Ramadan: Prioritaskan Pengeluaran Hingga Bagi Sumbangan dengan Bijak

Misalnya beli daging sapi untuk rendang ditambah takjil untuk buka puasa. Makna Ramadhan untuk berpuasa itu ternyata telah berubah.


Akibat perubahan zaman, puasa menjadi fenomena untuk memuaskan keinginan atau membalas dendam karena puasa.  Akibatnya, anggaran belanja pun jadi “over budget”.

Fenomena lainnya adalah dana untuk Ramadhan dicampur adukkan dengan anggaran untuk Idul fitri.   Akibatnya saat Ramadhan, belum menerima THR dari kantor,  sudah beli bermacam-macam kebutuhan untuk Idul fitri. 

Misalnya, baju baru, kue-kue kering, tiket untuk mudik.   Akhirnya uang belanja sebulan hanya dipakai untuk minggu sudah ludes.

Baca Juga: Rekomendasi 4 Bahan Wajib Takjil yang Mesti Kamu Stock Biar Hemat Budget Takjil

Agar makna Ibadah Ramadhan dapat tercapai, kita perlu mengatur keuangan dengan baik dan terencana.

Berikut ini adalah tips dan trik mengatur keuangan sehat untuk Ramadhan

 

1. Buatlah Anggaran Ramadhan

Kenaikan harga bahan mentah untuk konsumsi harus dianggarkan dengan baik. Katakanlah harga beras dan cabai naik 10% maka kita harus hitung kembali uang belanja harian.

Contohnya biasanya uang belanja Rp.100 ribu, dengan kenaikan 10% maka harus dipersiapkan dana Rp.110 ribu untuk belanja.  Hendaknya kita konsisten dengan anggaran yang sudah dibuat. 

 

2. Hemat Saat Ramadhan

Godaan untuk membeli bahan makanan yang lebih besar dari anggaran membuat kantong jadi jebol. Apalagi jika tawaran untuk buka puasa bersama datang dari berbagai kalangan.

Misalnya, teman arisan, teman kantor, dan teman komunitas. Sekali buka puasa bersama, pasti biaya lebih besar dari pada makan di rumah.  

Jika ingin mengadakan bukber tentukan dulu berapa kali bukber dan berapa budget sekali bukber.
Lebih hemat jika kamu bisa masak di rumah untuk buka bersama. Bersama keluarga lebih bahagia dan nyaman.

Events Ramadan: Kirim Cerita Ramadhan Tambah Cuan, Yuk Ikutan 30 Hari Ramadhan Bercerita!

 

3. No Utang

Gaji bulanan sudah habis di minggu pertama Ramadhan.  Tergoda untuk mencari pinjaman online.   Sebaiknya tidak mudah melakukan transaksi pinjaman online.  

Akibat dari pinjaman online ini sangat berat. Jika kamu berpikir, wah sebentar lagi akan terima THR, pasti bisa gunakan THR untuk bayar utang.  Ingat THR digunakan untuk biaya  Idul fitri bukan untuk Ramadhan.

 

4. Pisahkan Anggaran Ramadhan dengan THR

Perlu diingatkan lagi bahwa dana Ramadhan itu  khusus untuk segala keperluan yang ada kaitannya untuk makan atau konsumsi sehari-hari selama Ramadhan. 

Sedangkan untuk THR, adalah keperluan untuk Idul fitri.  Jadi kedua anggaran itu harus dipisahkan satu dengan yang lainnya.

Khusus untuk THR, dapat digunakan untuk pembayaran zakat, sedekah, membayar utang, untuk beli tiket mudik, dan dana darurat dan dana investasi. 

Jangan sekali-kali dana THR habis dan mengambil dana untuk belanja setelah Lebaran. Masing-masing kebutuhan perlu dianggarkan dan digunakan sesuai dengan anggaran.

 

5. Komitmen Kuat

Jika ingin keuangan Anda sehat, maka semua yang Anda anggarkan harus dipakai dengan teliti dan gunakan sesuai anggaran.   Tidak boleh menggunakan anggaran Ramadhan dari anggaran THR.

Selamat mengatur keuangan Ramadhan!  Sehat fisik, spiritual dan keuanganmu

#30HariRamadhanBercerita

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.