Berkahnya Takjil Ibu Siti Saat Ramadan

Dengan Usaha Takjilnya Ibu Siti Mendapat Keberkahan Di Bulan Ramadan (Sumber gambar: Canva)

Dengan Usaha Takjilnya Ibu Siti Mendapat Keberkahan Di Bulan Ramadan (Sumber gambar: Canva)

Like

Judul : Berkahnya Takjil Ibu Siti Saat Ramadan
Karya : Ridho Adi Wicaksono


Bulan ramadan merupakan suatu tradisi yang dilakukan oleh umat muslim untuk lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta, sehingga amal dan ibadah mereka dapat diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa.

Seperti halnya yang dilakukan oleh keluarga ibu siti. Meskipun ia sudah lama ditinggal oleh sosok almarhum suaminya dikarenakan mengidap penyakit kanker otak yang dideritanya akan tetapi ibu siti tetap bersemangat dalam menjalani kehidupannya. 

Ia memiliki 3 orang anak perempuan yang bernama Sisi, Susi, & Sasa. Anak dari ibu siti statusnya masih bersekolah dan tidak begitu jauh dari tempat mereka tinggal yaitu di desa tebu ireng.

Baca Juga: Minyak Makan Merah: Pengganti Minyak Goreng yang Disebut Jokowi Lebih Sehat dan Bergizi


Sisi kakaknya masih menginjak dibangku SMA kelas 3, sedangkan kedua adik-adiknya yaitu Susi kelas 2 SMP, dan Sasa kelas 6 SD.

Ibu Siti beserta ketiga anaknya melewati kehidupan mereka tidak mudah. Ia beserta anak-anaknya memiliki hutang yang tentunya harus keluarga ini bayarkan.

Ditambah profesi sehari-hari ibu siti hanyalah tukang jamu untuk menghidupi kebutuhan hidup mereka saja tidaklah cukup dan terkadang. Ia sampai tidak makan hanya untuk supaya anak-anaknya dapat makan. 

Untuk dari itu ibu siti berusaha meminjam uang ke sana ke mari hanya untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka saja.

Sampai-sampai  ia rela meminjamkannya kepada rentenir yang berada di desanya tinggal. Sampai pada ketika hutang keluarga ini menumpuk sehingga tidak sedikit dari orang-orang yang meminjamkan uang ke ibu siti datang kerumahnya hanya untuk menagih hutang yang harus.

Baca Juga: Mulai Merasa Stres ketika Bermedia Sosial? Mungkin Kamu Butuh Digital Detoks

Ia bayarkan tetapi dikarenakan keluarga ini tidak memiliki uang untuk membayarnya. Mau tidak mau beberapa barang-barang yang ada di dalam rumahnya itu diambil sebagai jaminan melunasi hutangnya tetapi itupun tidaklah cukup dalam menutupi setiap hutang-hutangnya. 

Ketika ramadan tiba ibu siti memikir otak bagaimana caranya agar dapat melunasi semua hutang-hutang mereka. Sampai pada akhirnya Ia memiliki ide untuk membuka usaha kuliner selama bulan ramadan yaitu dengan berjualan takjil.

Tetapi ibu siti ini bingung bagaimana ia harus membuka usaha kuliner dengan berjualan takjil selama bulan suci ramadan, sedangkan kehidupan mereka untuk makan saja sulit.