Menu Sahur Tanpa Cinta Keluarga, Sungguh Hambar Rasanya

Like

Banyak menu bisa kamu coba. Mulai dari cah jamur tiram, tumis buncis ati ampela, cah tauge, tumis sayur sosis, sup telur, omelet jamur, tumis buncis ebi, tumis brokoli, tumis sarden saus tiram, sup jagung, tumis kerang, dan masih banyak lagi. 

Namun, ada satu hal yang menjadi rahasia menu sahur tetap nikmat selama ini, yaitu: kebersamaan yang erat antaranggota keluarga!

Inilah kunci yang membuat makan sahur itu sangat menyenangkan. Ayah, ibu, anak-anak duduk bersama di meja makan atau duduk lesehan di lantai, menikmati makanan masing-masing dan tidak terganggu dengan gawai.

Baca Juga: Turun Berat Badan Saat Berpuasa, Mitos atau Fakta?

Miris, jika duduk bersama, makan bersama, tetapi pikiran masing-masing sibuk di HP yang dipegang. Miris, sungguh miris. 


Selama ini, kalau bukan di bulan puasa, makannya bisa masing-masing dan waktunya tidak bersamaan. Nah, di bulan puasa ini, waktu buka dan sahur selalu sama, makanya bisa lebih mengakrabkan anggota keluarga. 

Sahur dapat membuat hubungan makin harmonis. Mungkin, malam sebelumnya, suami dan istri cekcok. Ini bukan mengetes mikropon, lho, ya, "Cekcok, tes, tes, satu, dua, tiga, dicoba!"

Cekcoknya suami dan istri, ayah dan ibu itu sebenarnya sangat tidak bagus, apalagi dilakukan di depan anak.

Bagaimanapun, anak adalah peniru yang sangat baik, peniru yang sangat ulung. Apa jadinya jika mereka selalu melihat ayah dan ibunya bertengkar?

Bukankah itu akan mereka bawa sampai ke kehidupan rumah tangga mereka?

Baca Juga: Transformasi Positif Dampak Mainan terhadap Kecerdasan Anak di Bawah 6 Tahun

Ketika sahur, akan lucu jika masih cekcok. Misalnya, si ibu makan di meja makan, sementara si ayah makan di atas genteng, demi menghindari pertemuan! Rasanya, kok tidak elok, deh!

Tidak nyaman rasanya masih memendam rasa benci, jengkel, dan emosi kepada pasangan maupun kepada anak-anak saat makan sahur. Apalagi masih momen bulan suci Ramadhan. 

Jadi, itulah kunci yang membuat makan sahur semakin nikmat. Meskipun sahurnya hanya dengan telur dadar, nasi putih, dan kecap, tetapi kalau bersama-sama seluruh anggota keluarga, rasanya indah juga.

Apalagi momen tersebut tidak selamanya akan terjadi. Saat anak-anak tumbuh dewasa, maka mereka akan memiliki kehidupan sendiri, terpisah dari orang tuanya masing-masing. 

Saya sendiri masih merindukan saat-saat sahur bersama kedua orang tua dan saudara-saudara saya di Jogja.

Baca Juga: Sikat Gigi Saat Puasa, Batalkan Puasa atau Tidak? Tips Jitu Hindari Bau Mulut!

Namun, kini saya tinggal jauh sekali dari mereka dan kenangan masa kecil itu disimpan saja dalam memori jangka panjang.

Saya teringat, ibu saya selalu menyiapkan susu coklat hangat di waktu sahur. Saya minum sebagai penutup makan, meskipun, yah, susu tersebut membuat saya jerawatan cukup parah. 

Bagi kamu yang masih tinggal dengan orang tua, maka nikmatilah saat-saat sahur bersama orang tua kamu. Sebab, tidak selamanya kamu akan terus bersama mereka.

Bisa jadi, salah satunya ada yang duluan. Menu sahur apapun yang diberikan, disyukuri, karena menu yang paling nikmat adalah menu cinta bersama keluarga. Itu! 

#30hariramadhanbercerita



--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? 
Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. 

Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.