Bursa Kripto BingX Buka Peluang bagi Pengguna Iran yang Terkena Sanksi

Ilustrasi Bursa BingX (Sumber gambar: bingx.com)

Ilustrasi Bursa BingX (Sumber gambar: bingx.com)

Like

BingX, sebuah bursa kripto yang mungkin belum terlalu dikenal secara luas, telah menjadi sorotan karena membuka pintu bagi pengguna Iran yang terkena sanksi untuk menghindari pembatasan yang diberlakukan.

Dalam langkah kontroversial ini, BingX dengan terang-terangan menampilkan versi situs webnya dalam bahasa Persia. Pejabatnya juga memberikan pernyataan dalam bahasa Persia di grup resmi Telegram bursa tersebut.

Dikutip Cointelegraph.com, salah satu pernyataan dari bursa ini menyatakan bahwa "Bursa BingX tidak memiliki masalah dengan pengguna Iran, bahkan mungkin bisa diverifikasi dengan kartu nasional."

Hal ini mengindikasikan bahwa BingX tidak hanya menerima pengguna dari Iran, tetapi juga memberikan kemudahan bagi mereka untuk memverifikasi identitas mereka dengan menggunakan kartu identitas nasional Iran.

Namun, langkah kontroversial BingX tidak berhenti di situ. Bursa ini juga memungkinkan pertukaran rial Iran ke Tether USDT dalam antarmukanya.


Baca Juga: Ketegangan Iran-Israel Meningkat: Gimana Dampak Harga Emas terhadap Geopolitik Timur Tengah?

Hal ini sangat menarik perhatian karena bertentangan dengan aturan Kantor Pengendalian Aset Asing Departemen Keuangan Amerika Serikat (OFAC) yang melarang transaksi semacam ini.

BingX tampaknya bertindak secara terbuka dan menawarkan layanan kepada pengguna Iran, meskipun negara itu telah lama menjadi sasaran sanksi internasional.

Iran telah dikenai sanksi oleh berbagai negara dan badan internasional sejak 1979 atas sejumlah alasan, termasuk tuduhan pendanaan terorisme dan program senjata nuklirnya yang kontroversial.

Sanksi yang diberlakukan pada Iran umumnya mencakup larangan penggunaan bursa kripto terpusat oleh penduduk Iran. Bursa-bursa tersebut juga berisiko terblokir dari pasar global dan AS jika mereka melakukan bisnis dengan pengguna atau lembaga di Iran.

Namun, BingX tampaknya memilih untuk mengabaikan sanksi ini dan memperluas layanannya kepada pengguna Iran. Ini menimbulkan pertanyaan serius tentang kepatuhan BingX terhadap hukum dan regulasi internasional.

Baca Juga: Iran Serang Israel dengan Drone dan Rudal, Meningkatkan Ketegangan Regional