Kondisi Geopolitik Memanas dan Tantangan Bagi Saham Sektor Perbankan, Begini Penjelasan Menurut Analis

Like

Salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan sektor perbankan adalah kebijakan makroprudensial yang longgar dan likuiditas yang memadai.

Dengan adanya kebijakan ini, pertumbuhan kredit masih diproyeksikan akan tetap kuat dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.

Rully juga menyatakan keyakinannya bahwa sektor perbankan masih akan mencatatkan pertumbuhan kredit yang tinggi, sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia (BI).

Pertumbuhan kredit perbankan Tanah Air selama Januari 2024 mencapai 11,8 persen (yoy), menjadi capaian tertinggi dalam hampir lima tahun terakhir.

Meskipun pada Februari 2024, pertumbuhan tersebut sedikit melandai menjadi 11,3 persen (yoy), namun tetap dalam estimasi yang tinggi.


Baca Juga: Energi dan Logam Mulia sebagai Aset Unggulan di Tengah Geopolitik yang Memanas

Selain itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami peningkatan pada Januari dan Februari 2024.

Dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang masih terjaga di bawah 85 persen dan tingkat kredit tidak lancar (NPL) yang rendah, ruang bagi peningkatan pertumbuhan kredit masih terbuka.

Namun demikian, Rully juga mengidentifikasi beberapa risiko yang harus dihadapi sektor perbankan ke depan untuk menjaga stabilitasnya.

Salah satunya adalah akhirnya kebijakan stimulus restrukturisasi kredit perbankan untuk dampak COVID-19 per 31 Maret 2024.

Hal ini dapat menyebabkan perbankan lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit, yang berpotensi memperlambat pertumbuhan kredit di masa mendatang.

Selain itu, pergerakan mata uang rupiah dalam jangka menengah juga menjadi perhatian. Sentimen suku bunga kebijakan The Fed yang berdampak pada aliran modal asing keluar dari Indonesia dapat menyebabkan pelemahan rupiah.

Meskipun demikian, Rully menganggap bahwa kondisi ini lebih dipengaruhi oleh isu global daripada kondisi dalam negeri.

Dalam menghadapi tantangan dan peluang di tengah kondisi geopolitik yang memanas, kebijaksanaan dan kehati-hatian dalam mengelola risiko akan menjadi kunci bagi sektor perbankan untuk tetap stabil dan berkinerja baik di masa depan.

Baca Juga: Dampak Serangan Iran terhadap Israel bagi Ekonomi Global dan Indonesia

Dengan analisis yang cermat dan kebijakan yang tepat, sektor perbankan Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.



-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung