Selamatkan Hutan dari Deforestasi Sawit, Gerakan “All Eyes on Papua” Bergema di Media Sosial!

Like

Ancaman Krisis yang Mengintai Masyarakat 

Penggundulan hutan untuk perkebunan sawit ini menuai banyak protes dari masyarakat, khususnya dari Suku Awyu dan Suku Moi Sigin. 

Hutan adat mereka dibabat habis untuk kebutuhan perusahaan sawit. Padahal, kehidupan mereka sangat bergantung pada hutan.

Hasil dari hutan adat tersebut merupakan kebutuhan sumber pangan dan air sekaligus tempat budaya mereka. Mereka tak ingin ladang kehidupannya diganggu begitu saja karena keserakahan manusia. 

Perusakan hutan juga akan berdampak krisis pada kesehatan udara. Sebab, proyek perkebunan sawit diprediksi dapat menghasilkan emisi karbon dioksida sebanyak 25 juta ton.

Dampak tersebut nantinya tidak hanya dirasakan di wilayah Papua, tetapi bisa berpengaruh hingga seluruh dunia. Kehidupan fauna dan flora endemik di hutan Papua juga turut terancam karena rusaknya tempat tinggal mereka. 


Baca Juga: Seruan '"All Eyes on Papua" Apa Aja yang Dibahas?

 

Perjuangan Masyarakat untuk Selamatkan Hutan Adat

Masyarakat dari Suku Awyu dan Suku Moi Sigin pun dengan serentak menolak adanya aksi pembabatan hutan adat. 

Bentuk penolakan tersebut dimulai dengan menggugat izin lingkungan PT IAL bersama Koalisi Selamatkan Hutan Adat Papua. Sayangnya, gugatan tersebut gagal di pengadilan pada tahun 2023 lalu.

Tak berhenti begitu saja, Yayasan Pusaka Bentala Rakyat membuat gerakan petisi untuk menyuarakan dukungan aksi perlindungan hutan adat. Sampai saat ini, petisi tersebut telah ditandatangani sebanyak 190.673 orang.

Proses hukum juga dilanjutkan mengingat sempat kalah di tahun kemarin. Perwakilan dari masing-masing suku datang ke Mahkamah Agung dengan mengenakan pakaian adat Papua pada Senin (27/5/2024).

Mereka datang jauh-jauh demi memperjuangkan hak penyelamatan hutan di depan kantor MA sebagai opsi terakhir secara damai dengan ritual adat Papua dan memanjatkan doa-doa.

Bentuk dukungan untuk perlindungan hutan Papua juga semarak digaungkan oleh warganet. Mereka secara serentak membagikan postingan “All Eyes on Papua” di media sosial.

Melalui aksi solidaritas tersebut, harapannya para pejabat pemerintah dapat memutus izin pembangunan perkebunan sawit untuk menjaga serta mempertahankan kelestarian hutan Bumi Cenderawasih di masa depan.





----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung