Kreatifitas Bisa Hasilkan 10 Juta dari Satu Karya (Sumber Gambar: pixabay)
Likes
Hampir semua kalangan merasakan dampak pandemi Covid-19. Bukan cuma ojek online atau pedagang kecil saja, bahkan para pengusaha juga merasakan dampaknya.
Tak kalah pedihnya lagi adalah nasib para seniman yang hidup dari panggung ke panggung.
Ketika Pemerintah mengeluarkan kebijakan social distancing, otomatis semua job manggung mereka dibatalkan. Event-event pementasan pun dilarang karena berpotensi mengundang massa.
Senada dengan yang ditulis dalam artikel: Doni Monardo: Indonesia Tidak Akan Lakukan Lockdown, di laman website bisnis.com. Bahwa Indonesia memang tidak akan melakukan lockdown, tapi menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk menerapkan social distancing.
Dampak dari penerapan kebijakan ini tentu saja mempengaruhi seluruh aktifitas masyarakat. Termasuk para seniman yang selama ini memang mendapat penghasilan dari event atau pagelaran seni. Kadang mereka enggak punya kerjaan tetap. Sehingga, honor manggung itulah satu-satunya sumber penghasilan.
Kebetulan keluarga besar istri saya adalah seniman. Bapak ibunya, adik-adiknya, dan saudara orangtuanya di Gunungkidul berprofesi sebagai seniman karawitan.
Jadi selama pandemi ini, saya tahu betul bagaimana kerja keras mereka. Terutama ketika harus cari jalan rezeki lain untuk menghidupi keluarga.
Ide Kreatif Itu Lahir dari Keresahan
“Mas, bikin film pendek lagi yuk?” ajak adik ipar saya di bulan April kemarin.Awalnya saya agak ragu, karena melihat kondisi sekarang. Apa memungkinkan? Padahal kan saya tahu betul kalau waktu itu jelas enggak ada dana. Aktivitas pun terbatas.
Memang sih di akhir tahun 2019 kemarin film pendek kami sempat meraih juara satu di Festival Film Pendek Gunungkidul. Namun, setelah itu kami sempat beberapa kali gagal di kompetisi film pendek yang pernah kami ikuti.
“Kita coba ajukan untuk dapetin fasilitasi dana keistimewaan, yuk Mas. Kalau dapet kan lumayan.”
Targetnya kali ini bukan lomba atau kompetisi, tapi diajukan untuk mendapatkan fasilitas pendanaan dari Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta. Meski bukan lomba, tapi saya merasa peluang diterimanya kecil.
Karena Indra Production yang kami bentuk, umurnya belum genap enam bulan. Awalnya adik ipar saya ini hanya sebatas konten kreator YouTube saja. Namun, setelah juara Festival Film Pendek Gunungkidul 2019, dia mendapatkan surat keputusan penetapan organisasi kesenian dalam bidang perfilman dari Dinas Kebudayaan Gunungkidul.
Bermodal pengalaman inilah kemudian adik ipar saya coba mengangkat tema-tema budaya dan lokalitas konten dalam film pendek yang dibuatnya. Bahkan keresahan masyarakat saat menghadapi pandemic ini juga tak lepas dari pengamatannya.
Kreatifitas Adalah Modal Seorang Seniman
Setelah diskusi mengenai alur cerita dan skenario dengan saya, akhirnya kami putuskan untuk menghubungi kawan-kawan seniman lain. Mereka adalah para pegiat seni kethoprak yang juga terdampak pandemic Covid-19.Kami ajak mereka untuk terlibat dalam pembuatan film pendek ini. Mereka dengan senang hati ikut terlibat, meski mereka tahu bahwa mereka belum tentu dapat duit dari sini. Karena kami sama-sama paham bahwa film ini belum tentu diterima oleh Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta.
Untungnya proposal yang kami kirimkan ternyata disetujui oleh Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta. Lumayan, film pendek yang kami ajukan masuk dalam kelompok yang mendapatkan fasilitasi dana 10 juta.
Akhirnya kami pun mengerjakan film pendek ini dengan semaksimal mungkin. Adik ipar saya berperan sebagai Director dan Sutradara, teman-teman seniman ketoprak jadi aktornya, sedangkan saya membantu editing filmnya.
Ini bukti bahwa di masa pandemic seperti sekarang kreatifitas kita bisa dimaksimalkan. Apalagi jika kita adalah seorang seniman yang notabene kreatifitas itu sudah menjadi modal utama.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Business Innovation Consultant Indrawan Nugroho, "Sesuatu yang menggunakan kreativitas dan berinovasi, sebetulnya akan memunculkan peluang usaha atau bisnis baru, yang menguntungkan." (Dikutip dari laman bisnis.com)
Sejak saat itu, adik ipar saya fokus mengembangkan usaha jasa pembuatan video dengan brand Indra Production. Bukan cuma untuk kebutuhan pembuatan dokumentasi kegiatan saja, melainkan dia juga membuka kerjasama dengan seniman-seniman untuk pembuatan konten pentas daring.
Dari kerjasama itu harapannya bisa memfasilitasi para seniman untuk berkarya dan mendapatkan penghasilan dari sharing profit konten yang di-publish. [SNs]
Komentar
09 Aug 2024 - 09:05
Wuihh keren
04 Aug 2020 - 16:27
Aamiin. Smg harapannya terwujud ya kak. Iya nih, banyak banget yg merasakan dampak selama pandemi ini, dan mesti putar otak agar dapur bisa terus ngepul dan dapat memenuhi kebutuhan keluarga