Alasan CEO Startup Meninggalkan Perusahaannya Saat Sudah Besar

pexesl-canvastudio

pexesl-canvastudio

Like

Dalam dunia startup, sering kali terjadi bahwa pendiri (founder) meninggalkan perusahaan yang mereka dirikan saat perusahaan sudah mulai berkembang pesat.

Fenomena ini menarik perhatian banyak pihak karena menunjukkan bahwa perjalanan seorang pendiri bisa berakhir lebih awal dari yang diharapkan.

Untuk memahami lebih dalam mengapa hal ini terjadi, perlu diperhatikan beberapa faktor kunci.



Perbedaan antara Founder dan CEO dalam Konteks Startup dan Konvensional

Di startup, pendiri seringkali berbeda peran dengan CEO dalam perusahaan yang lebih mapan secara konvensional.

Pendiri adalah individu yang memulai perusahaan berdasarkan visi atau misi yang kuat untuk memecahkan suatu masalah atau memenuhi kebutuhan pasar yang belum terpenuhi.


Mereka biasanya penuh gairah terhadap ide atau produk yang mereka ciptakan, dan cenderung lebih fokus pada inovasi dan pengembangan produk daripada pada operasional sehari-hari perusahaan.

CEO, di sisi lain, lebih terfokus pada manajemen operasional, pengaturan strategi bisnis, dan pertumbuhan perusahaan dalam skala yang lebih besar.

Mereka sering membawa pengalaman manajerial yang lebih luas dan terbiasa dengan struktur dan tuntutan bisnis yang matang.

Baca Juga: Winter Technologi Masih Melanda Startup Hingga 2024
 


Misi dan Gairah Pendiri

Pendiri meninggalkan jejak mereka dalam sejarah startup dengan visi yang jelas. Mereka terobsesi untuk mewujudkan ide mereka dan membangun produk yang memecahkan masalah yang mereka identifikasi.

Namun, ketika perusahaan mulai berkembang dan tuntutan manajerial serta operasional semakin meningkat, peran seorang pendiri kadang-kadang tidak lagi sejalan dengan kebutuhan perusahaan.