Mengenal Gangguan Mental Hoarding Disorder: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi, dan Dampaknya

Mengenal Gangguan Mental 'Hoarding Disorder', Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi, dan Dampaknya

Mengenal Gangguan Mental 'Hoarding Disorder', Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi, dan Dampaknya

Like

Sebuah video yang viral menunjukkan ibu kos yang menemukan anak kosnya karena kamarnya penuh dengan timbunan sampah. Anak kos itu diduga mengidap hoarding disorder. Lantas, apa itu hoarding disorder?

Hoarding disorder adalah gangguan mental yang ditandai dengan kesulitan dalam membuang atau melepaskan barang-barang, terlepas dari nilai sebenarnya. Dikutip dari American Psychriatric Association, orang dengan hoarding disorder merasa perlu menyimpan barang-barang tersebut dan merasa stres atau cemas jika harus membuangnya. Akibatnya, rumah mereka sering kali penuh dengan barang-barang yang mengganggu fungsi normal kehidupan sehari-hari.


Gejala Hoarding Disorder

Dikutip dari American Psychriatric Association, salah satu gejala utama hoarding disorder adalah kesulitan yang ekstrem dalam membuang atau melepaskan barang-barang, terlepas dari nilai atau kegunaannya. Orang dengan gangguan ini sering merasa bahwa mereka mungkin membutuhkan barang tersebut di masa depan atau merasa ikatan emosional yang kuat dengan barang tersebut.

Selain itu, akumulasi barang yang berlebihan juga ciri khas lain dari hoarding disorder. Barang-barang ini sering kali memenuhi rumah, menghalangi jalan, dan membuat ruangan tidak dapat digunakan untuk tujuan semestinya. Misalnya, dapur yang penuh dengan barang tidak dapat digunakan untuk memasak, atau kamar tidur yang penuh dengan barang tidak dapat digunakan untuk tidur.

Orang dengan hoarding disorder sering merasa malu dengan kondisi rumah mereka dan mungkin menghindari menerima tamu. Mereka juga mungkin mengalami isolasi sosial akibat rasa malu dan keengganan untuk membiarkan orang lain melihat kondisi rumah mereka.


Penyebab Hoarding Disorder

Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dan biologis dapat memainkan peran dalam pengembangan hoarding disorder. Orang dengan riwayat keluarga hoarding disorder lebih mungkin untuk mengembangkan gangguan ini.


Selain itu, pengalaman hidup yang traumatis, seperti kehilangan orang yang dicintai atau peristiwa stres lainnya, juga dapat memicu hoarding disorder. Orang yang mengalami trauma mungkin mulai menyimpan barang sebagai cara untuk mengatasi perasaan kehilangan atau ketidakpastian.

Hoarding disorder sering kali terjadi bersamaan dengan gangguan mental lainnya, seperti depresi, kecemasan, atau obsessive-compulsive disorder (OCD). Gangguan-gangguan ini dapat memperburuk hoarding disorder dan membuatnya lebih sulit untuk diatasi.