Aborsi Legal bagi Korban Pemerkosaan: Perlindungan Hak atau Masalah Baru?

Like

Masalah Baru      

Stigma Masyarakat

Sejak legalisasi aborsi ini banyak masyarakat yang memberikan pendapat juga. Walau banyak yang menyetujui kebijakan ini tak luput juga ada yang tidak mendukung, melihat stigma sosial terhadap perempuan yang melakukan aborsi masih kuat.

Banyak yang memandang aborsi sebagai tindakan tidak bermoral, bahkan dalam kasus pemerkosaan. Mungkin diperlukan kampanye tentang 
 

Tantangan

Penerapan kebijakan ini mungkin menghadapi berbagai tantangan hukum dan agama. Ada risiko bahwa kebijakan ini bisa disalahgunakan atau tidak diterapkan secara konsisten di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga: Legalisasi Aborsi Korban Pemerkosaan, Antara Solusi dan Penyalahgunaan

Selain itu dengan tantangan petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis yang belum memadai menurut menurut Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi, pada wawancara dengan Media KBR (kbr.id). Hal ini bisa mempersulit penerapan kebijakan ini.

Kebijakan legalisasi aborsi bagi korban pemerkosaan merupakan langkah penting dalam melindungi hak reproduksi perempuan dan kesehatan mental dan fisik mereka.


Namun, masalah seperti stigma sosial, penerapan hukum, dan kebutuhan akan bantuan psikologis masih perlu diatasi.

Untuk memastikan bahwa kebijakan ini bekerja dengan baik dan memberikan manfaat terbaik bagi korban pemerkosaan, diperlukan dukungan dari seluruh masyarakat dan pemerintah.





















----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Whatsapp Group kami! Klik di sini untuk bergabung