Burnout di Tempat Kerja? Tips Menjaga Supaya Mental Tetap Aman!

Like

Penyebab Burnout

Sebelum membahas lebih jauh bagaimana mengatasi burnout, lebih dulu kita pahami beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mengalami burnout. 

1. Beban Kerja yang Berlebihan

Tuntutan pekerjaan yang tinggi dan tenggat waktu yang ketat dapat menyebabkan kelelahan. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus pastinya akan mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
 

2. Kurangnya Kontrol

Seseorang yang tidak mempunyai kemampuan atau ketidakberdayaan untuk mempengaruhi keputusan yang mempengaruhi pekerjaan atau kurangnya otonomi akan kehilangan kontrol terhadap dirinya sendiri. Sehingga ia merasa tidak berguna dan tidak berdaya.
 

3. Penghargaan yang Tidak Memadai 

Terkadang atasan atau lingkungan tidak atau kurang menghargai usaha atau kerja keras seseorang. Meskipun itu hanya sebuah ungkapan terima kasih atau pengakuan atau penghargaan atas pekerjaan yang dilakukan.
 

4. Lingkungan Kerja yang Tidak Mendukung 

Terkadang juga ada seseorang yang di lingkungan kerjanya, seakan tidak mendapatkan dukungan, baik dari atasan atau rekan kerjanya.
 

5. Ketidakseimbangan Kerja dan Kehidupan 

Kesulitan dalam menyeimbangkan antara tuntutan pekerjaan dan kehidupan pribadi. Hal ini mungkin terjadi pada seseorang yang bekerja dengan tuntutan dan tekanan tinggi tetapi gaji tidak memadai.

Hal tersebut membuatnya merasa kerja kerasnya tidak sebanding dengan apa yang diperoleh. Sehingga pada akhirnya ia tidak bisa menyeimbangkan kehidupannya sendiri.

Baca Juga: Punya Masalah Mental di Tempat Kerja, Gimana Cara Ngatasinnya?
 

Cara Mengatasi Burnout

Jika sudah terlanjur mengalami buronut, kamu bisa mengatasinya dengan beberapa cara berikut:

1. Memahami Gejala atau Ciri-ciri Burnout 

Burnout sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang. Hal pertama yang harus memahami kondisi mental seseorang adalah dirinya sendiri.


Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengetahui gejala-gejala atau ciri-ciri burnout. Setelah memahami bahwa ada indikasi burnout, barulah kemudian kita bisa melakukan langkah selanjutnya. 
 

2. Komunikasikan dengan Atasan

Setelah memahami atau mengetahui bahwa Be-emers mengalami burnout, jangan ragu untuk berbicara dengan atasan tentang beban kerja yang dialami. Kita bisa menyampaikan dengan jujur dan terbuka tentang perasaan kita.

Hal ini mungkin tidak mudah karena tidak semua atasan mau mendengarkan bawahannya. Namun, hal ini tidak salah untuk dicoba karena atasan yang baik pasti mau mendengarkan dan menghargai kejujuran dan akan berusaha mencari solusi.
 

3. Kelola Waktu dengan Baik

Dalam hal apapun manajemen waktu adalah hal utama yang harus dilakukan. Dengan manajemen waktu yang baik dapat membantu mengurangi stres. 

Be-emers, bisa memulai dengan membuat jadwal harian yang realistis dan prioritaskan tugas-tugas yang paling penting. Kemudian beri waktu khusus untuk istirahat (me time) yang cukup untuk menghindari kelelahan.