Mengapa Gen Z Lebih Memilih Kerja Freelance, Apakah Hanya Mengejar Kebebasan?

Like

4 Sisi Gelap Menjadi Seorang Freelancer

Sebelum Be-emers, memutuskan untuk menjadi freelance alangkah baiknya, simak 4 sisi gelap menjadi freelance berikut ini:

1. Kompetisi Ketat

Sebagai pekerja yang sedang populer dan menjadi pilihan banyak orang, persaingan juga semakin ketat. Tengok saja di Upwork, baru satu aplikasi untuk para freelance saja banyak pemula yang kesulitan mendapatkan proyek awal mereka.
 

2. Kerja Kapan Saja

Secara positifnya adalah fleksibel. Namun, fleksibel ini bisa menjadi mata pisau yang melukai. Jika klien membutuhkan, freelance harus siap bekerja tengah malam, hari libur atau hari biasa, tak kenal waktu dan tempat.
 

3. Pendapatan Tidak Menentu

Jika sepi job, freelance bisa tidak pemasukan sama sekali. Sedangkan kebutuhan hidup tak kenal waktu. Selain memenejmen waktu, seorang freelance harus bisa memanajemen keuangannya.

Baca Juga: Freelance jadi Tren di Kalangan Gen Z, Ini Alasannya!
 


4. Bekerja Pada Ragam Karakter 

Siapa bilang seorang freelance menjadi bos bagi dirinya sendiri. Mungkin iya, dalam sesuatu hal. Akan tetapi yang jelas freelance bekerja atau menghadapi klien dengan ragam karakter. 

Tidak semua orang mengerti dan memahami pekerjaan orang lain. Tidak sedikit orang yang ingin mendapatkan hasil sebaik-baiknya tetapi ingin mengeluarkan biaya serendah-rendahnya.
 

5. Kesepian 

Seorang freelance sangat mungkin hidupnya kesepian. Karena pekerjaannya di rumah, bekerja sendiri, dengan tanggung jawab ganda. Di saat orang lain bekerja ia justru luang dan sebaliknya. Berbeda dengan orang yang bekerja di kantoran atau perusahaan, jelas ia bertemu dan berbaur dengan orang lain 

 

6. Negatif Thinking dari Orang Sekitar 

Meskipun freelance semakin populer tetapi kita hidup di lingkungan khususnya negara kita. Masih banyak yang menganggap bahwa freelance adalah pengangguran atau pekerjaan yang tidak jelas. Jika tidak bisa mengontrol diri, hal ini bisa menjadi beban psikis tersendiri.