Tenang, Perusahaan Konvensional Masih Semangat Danai Startup

Startup - Canva

Like

Di tengah pandemi, berbagai lini usaha tentu saja sedang berjuang untuk bertahan. Begitu juga dengan perusahaan rintisan atau startup.

Apalagi, kini Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali diterapkan di wilayah DKI Jakarta. Menurut Ketua Umum Asosiasi Startup Teknologi Indonesia (Atsindo) Handito Joewono, dikutip dari Harian Bisnis Indonesia, PSBB bisa membuat perusahaan rintisan yang sudah kritis secara finansial menjadi gugur.

Enggak cuma itu, Bendahara Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amsevindo) Edward Ismawan memprediksi kalau laju pendanaan kepada perusahaan rintisan di Tanah Air hingga akhir 2020 akan lebih lambat dibandingkan dengan tahun lalu.

Baca Juga: Startup Indonesia Diprediksi Bakal Banjir Pandanaan Hingga 2021, Ini Pemicunya

Meski begitu, dilansir dari Bisnis.com, perusahaan konvensional ternyata masih berlomba buat mendanai startup nih, Be-emers! Wah, masih ada kesempatan nih buat kamu yang punya perusahaan rintisan.


Misalnya, PT Astra International Tbk. bersama dengan modal ventura EverHaus, yang sudah berinvestasi di bisnis logistik melalui Trukita. Bahkan, Astra juga sudah berinvestasi di Gojek sebanyak dua kali lho, Be-emers!

Perusahaan yang bernaung di BUMN juga enggak mau kalah nih. Salah satunya yaitu PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk alias Telkom.

Diketahui, Telkom sudah punya sejumlah startup yang jadi mitra binaannya. Startup tersebut antara lain Qlue, Kredivo, PrivyID, Nodeflux, Kata.ai, eFishery, dan ChatAja.

Dari lini perbankan juga ada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Melalui BRI Venturres, BRI juga punya program Dana Ventura Sembrani Nusantara untuk berinvestasi di perusahaan rintisan.

Lalu, kenapa ya mereka masih mau kasih pendanaan?

Menurut Analis MNC Sekuritas, gencarnya perusahaan konvensional dalam mendanai perusahaan rintisan terjadi karena dua hal ini:

Baca Juga: Pemerintah Juga Ambil Peran dalam Pendanaan Startup, Seperti Apa Bentuknya?
 

Mencari Alternatif

Perusahaan konvensional tengah mencari alternatif pendapatan lainnya dari non-core bisnis mereka. Dengan begitu, perusahaan juga bisa mengembangkan sumber pendapatannya.
 

Peluang Valuasi Startup

Perusahaan rintisan dinilai punya valuasi yang berbeda dengan valuasi perusahaan mapan. Adapun, valuasi startup bisa dilihat dari jumlah pengguna dan database konsumen yang mengakses perusahaan rintisan tersebut.

Menurut Venny, salah satu hal yang berharga dari sebuah startup adalah database konsumen. Selain itu, saat ini perusahaan konvensional butuh mengembangkan layanan baru melalui teknologi digital.

Hal itu bertujuan untuk mencari revenue stream baru untuk menggantikan revenue dari legacy yang sudah melambat pertumbuhannya. Adapun, Venny menilai, dengan pendanaan startup, perusahaan konvensional bisa dapat keuntungan dari segi margin dan modal untuk pengembangan produk digital baru di kemudian hari.

Baca Juga: Enggak Cuma Lewat Ventura, Berikut Alternatif Pendanaan Startup