Garuda Indonesia (GIAA) Bakal RUPSLB Bulan Depan, Apa Aja yang Bakal Dibahas?

Plane - Canva

Like

Maskapai penerbangan pelat merah, Garuda Indonesia dikabarkan bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) nih, Be-emers.

Dilansir dari laman Bisnis, RUPSLB tersebut bakal dilakukan pada 20 November 2020 mendatang. Adapun, pemegang saham yang berhak hadir adalah yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 27 Oktober 2020.

Lalu, apa saja yang bakal dibahas dalam RUPSLB tersebut?

Lewat RUPSLB, emiten berkode saham GIAA itu diketahui bakal meminta restu pemegang saham terkait pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Menurut Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, persetujuan itu dilakukan dalam rangka memenuhi ketentuan di bidang pasar modal.


Perlu kamu ketahui, GIAA merupakan salah satu penerima investasi pemerintah nih, Be-emers. Garuda Indonesia menerima total dana senilai Rp8,5 triliun.

Adapun, melalui PMK No.1/2020, pemerintah  mendorong kesehatan BUMN di tengah merosotnya aktivitas bisnis akibat pandemi Covid-19. Beleid itu mengatur tata cara pelaksanaan investasi pemerintah dalam program PEN.

Baca Juga: Keberhasilan Blue Bird, SAP Express dan Lion Air dalam Mempertahankan Bisnis saat Pandemi
 

Obligasi Wajib Konversi (OWK) dan Peluang Perbaiki Fundamental

Sementara itu, dalam paparan di DPR beberapa waktu lalu, Manajemen GIAA mengusulkan skema mandatory convertible bond atau obligasi wajib konversi (OWK) dengan tenor 3 tahun untuk dana talangan pemerintah.

Hal tersebut diusulkan terkait adanya konsensus para analis yang memprediksi pemulihan baru akan terjadi pada 2023.

Nah, dengan durasi 3 tahun tersebut, manajemen Garuda Indonesia bakal punya  kesempatan memperbaiki fundamental pendapatan dan biaya perusahaan. Soalnya, GIAA telah beberapa kali dibantu oleh pemerintah nih, Be-emers.

Nah, setelah 3 tahun, nantinya ada sejumlah skema penyelesaian OWK yang sudah disiapkan sama GIAA, antara lain:
  • Perusahaan membayar dana talangan tersebut
  • Kalau perusahaan tidak mamungkinkan melakukan pembayaran, penggalangan dana segar dari pasar menjadi andalan pada 2023.

Pahitnya nih, kalau dua skema itu enggak berjalan mulus, GIAA juga sudah menyiapkan opsi skema lainnya. Skema tersebut yakni konversi OWK jadi penempatan dana dari pemerintah.

Adapun, di penutupan perdagangan bursa hari ini (15/10), saham GIAA cukup menguat dengan naik 2,50 persen

Baca Juga: Heboh PHK Pilot dan Penerbangan Haji Batal, Gimana ya Dampaknya ke Garuda Indonesia (GIAA)?