Pentagon Batalkan Kontrak Kerjasama Komputasi Awan dengan Microsoft Senilai US$10 Miliar! Gara-Gara Amazon?

Pentagon, Markas Departemen Pertahanan Illustration Bisnis Muda - Canva

Like

Kabar mengejutkan datang dari Gedung Pentagon nih, Be-emers. Dari markas Departemen Pertahanan AS itu, tersiar kabar bahwa mereka membatalkan kontrak kerjasama komputasi awan (cloud computing) dengan pihak Microsoft lho!

Dikutip The Guardian, Departemen Pertahanan AS telah membatalkan proyek Joint Enterprise Defense Infrastructure Cloud (Jedi) senilai US$10 miliar! Hal itu memutus kerjasama Pentagon dengan Microsoft Corp yang dimulai sejak 2019.

Menariknya nih, berakhirnya kontrak Pentagon dengan Microsoft Corp justru dinilai “mengadu domba” perusahaan teknologi tersebut dengan saingannya, yakni Amazon.com.

Baca Juga: Welcome to The Club! Microsoft Jadi Perusahaan Kedua Amerika yang Bervaluasi US$2 Triliun
 

Benarkah Gara-Gara Amazon?

Soalnya, kontrak yang diberikan oleh Pentagon pada Microsoft telah ditangguhkan setelah Amazon mengajukan gugatan yang menentang keputusan tersebut, saat AS masih di bawah Presiden Donald Trump.

Buat kamu yang belum tahu, saat itu, Trump secara terbuka mencemooh Jeff Bezos dan berulang kali mengkritik Amazon. Dikutip The Guardian, Amazon mengatakan pada 2019 keputusan Pentagon penuh dengan "kesalahan mengerikan" dan dianggap sebagai hasil dari tekanan yang tidak pantas dari Trump.


Enggak cukup sampai di situ, Amazon juga mengutip sebuah buku tahun 2019 yang melaporkan bahwa Trump telah mengarahkan Pentagon untuk “mengacaukan” Amazon dari kontrak Jedi.

Memang sih, pada September 2020, Pentagon mengevaluasi kembali proposal kontrak dan mengatakan bahwa pengajuan Microsoft adalah yang terbaik.

Namun, Chief Information Officer Departemen Pertahanan AS John Sherman pernah mengatakan, pihaknya mengharapkan Microsoft dan Amazon akan mendapatkan kontrak cloud karena kebutuhan tersebut sangat mendesak.

Baca Juga: Jeff Bezos Resmi Hengkang sebagai CEO Amazon! Ini Fakta Menariknya

Kini, di bawah kepemimpinan Joe Biden, Pentagon awalnya mengatakan Amazon dan Microsoft adalah satu-satunya perusahaan yang dapat memenuhi persyaratan departemen.

Nyatanya, Pentagon justru kemudian mencatat dalam konferensi pers bahwa mereka menjangkau penyedia cloud lain dalam tiga bulan ke depan jika mereka juga memenuhi persyaratan pemerintah.

Waduh, kok enggak konsisten ya, Be-emers?

Diketahui, sejumlah perusahaan teknologi dunia juga punya bisnis cloud nih. Antara lain seperti Google Alphabet Inc, IBM Corp, dan Oracle Corp.

 

Pentagon, Markas Departemen Pertahanan Illustration Bisnis Muda - Canva

 

Efek Pembatalan Kontrak Cloud Pentagon ke Microsoft dan Amazon

Gara-gara hal itu, dikabarkan The Guardian, saham Microsoft langsung turun hingga 0,5 persen. Sementara itu, saham Amazon justru meningkat 4 persen dan mencapai rekor tertinggi setelah berita tersebut.

Dalam pernyataannya, Microsoft yakin bakal terus sukses karena Departemen Pertahanan memilih mitra untuk pekerjaan baru. Pihaknya juga menyatakan bisa mengajukan tawaran penghentian untuk memulihkan biaya proyek yang dibatalkan oleh Pentagon.

Sementara itu, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Amazon terkait hal tersebut. Namun, dilansir Bloomberg, kekayaan Jeff Bezos langsung pecah rekor menjadi US$211 miliar setelah Pentagon membatalkan kontrak tersebut.

Adapun, kontrak Jedi yang dibatalkan itu merupakan bagian dari modernisasi digital Pentagon yang lebih luas dan bertujuan membuatnya lebih gesit secara teknologi. Proyek tersebut pun melibatkan pengadaan multi-cloud dengan kompetisi penuh dan terbuka lho.

Wah, kira-kira Pentagon bakal bekerja sama dengan perusahaan teknologi mana yaa untuk proyek komputasi awan?