Pahamify Angkat Gamifikasi Sebagai Sarana Belajar di Tengah PPKM

Pahamify Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Perusahaan rintisan yang bergerak di bidang pendidikan (edutech), Pahamify meyakini bahwa konten gamifikasi mampu membantu peserta didik belajar selama PPKM Darurat.

Syarif Rousyan Fikri selaku CEO Pahamify mengatakan di tengah kebijakan PPKM Darurat ini, prioritas utama perusahaannya adalah membantu siswa dan guru agar tetap dapat menjalankan kegiatan belajar mengajar secara optimal.

Dia yakin bahwa kebijakan tersebut akan menjadi peluang bagi Pahamify untuk memperkenalkan metode gamifikasi serta kualitas para pengajar yang mumpuni, menjadikan metode belajar bagi siswa terasa lebih menyenangkan.

Dia menyampaikan bahwa mereka telah kembali memberikan akses konten pembelajaran secara gratis yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru Indonesia. Mereka memiliki tekad untuk menjadikan platform yang bisa diandalkan dari sisi konten dan live class.

Baca Juga: Gamification, Akankah Jadi Masa Depan Setiap Aplikasi?


Selain metode gamifikasi, pengawasan dan evaluasi terhadap fitur serta layanan juga terus dilakukan oleh perusahaan agar konten tetap relevan dengan kebutuhan seluruh penggunanya.

Syarif juga mengatakan dengan menggunakan strategi tersebut Januari hingga sekarang jumlah rata-rata pengguna aktif Pahamify mengalami kenaikan yang mencapai dua kali lebih banyak dibanding dengan tahun sebelumnya.

Berdasarkan data Statista, pada tahun 2025 startup edutech diperkirakan akan mengalami pengeluaran yang meningkat secara drastis di beberapa segmen utama.

Adapun, pengeluaran untuk virtual reality dan augmented reality diperkirakan akan meningkat dari US$ 1,6 miliar pada tahun 2018 menjadi US$12,6 miliar pada tahun 2025 nanti.

Baca Juga: Startup Edutech Dinilai Makin Cuan Tahun Ini, Berikut Pemicu dan Tantangannya