Update Saham Bisnis Muda
Likes
Meski di menit ke dua puluh, IHSG harus meninggalkan level 5.000, namun pergerakannya masih terpantau positif. Dengan menguat 0,20 persen ke level 4.999,83, hijaunya IHSG ini membawa 158 saham di dalamnya menguat.
Terpantau hingga sekitar pukul 10:00 WIB, IHSG menguat 0,11 persen ke level 4.994,23. Diketahui dari laman Bursa Efek Indonesia, frekuensi perdagangan saham sudah mencapai 596.758 kali dengan nilai transaksi Rp6,729 miliar.
Penguatan ini masih didominasi sama saham BBRI dan anak usahanya, BRIS. Hingga pukul 10:29 WIB, saham BRIS terus menguat 11,62 persen. Berlanjutnya saham BRIS di sesi awal perdagangan bursa pagi ini terjadi seiring adanya kabar rencana merger perbankan syariah oleh Kementerian BUMN.
Kinerja Emiten
Dari data International Data Corporation (IDC), dilansir dari Bisnis.com, impor produk smartphone di kuartal I/2020 kemarin mengalami penurunan hingga 7,3 persen secara tahunan. Hal itu dinilai bakal bikin pasar smartphone bakal mengalami sejumlah tantangan hingga kuartal III/2020.
Dari empat emiten ritel ponsel yang melantai di bursa, hanya ERAA yang diketahui telah menyampaikan laporan kinerjanya di kuartal I/2020. Sedangkan TELE, GLOB, dan TRIO diketahui mendapatkan notasi khusus dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
Meski menghadapi tantangan, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) masih tercatat memiliki pertumbuhan kinerja secara tahunan dengan memperoleh kenaikan laba hingga 16,78 persen.
Sementara di kuartal III/2019, TELE juga tercatat membukukan laba bersih hingga Rp382,06. Namun, TELE harus menerima kenyataan pahit karena gagal membayar utangnya yang sudah jatuh tempo.
Pencapaian laba bersih itu berbanding terbalik sama dua emiten ritel ponsel lainnya. Soalnya, GLOB dan TRIO diketahui justru sama-sama membukukan rugi di kuartal III/2019 lalu.
Di tengah banyaknya produk baru yang bermunculan, akankah masih memungkinkan daya beli dan penjualan smartphone bisa meningkat?
Yuk, simak juga kabar lainnya di sini
- Jatuh Tempo Hari Ini, Emiten Properti MDLN Tunda Lunasi Obligasi Rp150 Miliar
- Diversifikasi Usaha, Tiga Emiten Tambang Ini Pacu Selesaikan Proyek Pembangkit Listrik
- 80,65% Sahamnya Diakuisisi Korean Development Bank, TIFA Tekankan Tak Ada Dampak ke Operasional
- Pasar Makin Kondusif, BEI Menilai Minat IPO Masih Tinggi di Semester II/2020
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.