Apa Itu Book Building Illustration Bisnis Muda - Image; Canva
Likes
Dalam proses Initial Public Offering (IPO), ada yang namanya masa penawaran awal alias book building nih, Be-emers. Nah, sebelum kamu memutuskan untuk beli saham yang baru melantai di bursa, ada baiknya kamu mengetahui apa itu book building.
Aksi IPO memang mengundang perhatian pelaku pasar modal. Apalagi, kalau perusahaan yang bakal IPO adalah perusahaan besar.
Misalnya saja, entitas merger Gojek-Tokopedia atau GoTo, yang dijadwalkan IPO di Bursa Efek Indonesia pada April 2022. Sontak, aksi IPO GoTo menjadi sorotan karena menjadi perusahaan decacorn pertama yang melantai di bursa dalam negeri.
Baca Juga: IPO GoTo Pakai Skema Greenshoe Option dan Multiple Voting Shares (MVS), Apa Itu?
Sebelum melantai di bursa, GoTo harus melewati periode book building. Periode tersebut pun penting untuk diperhatikan oleh calon investor lho.
Apa Itu Book Building Period?
Book building GoTo dimulai pada 15 Maret hingga 21 Maret 2022. Namun, dilansir dari laman Bisnis, karena GoTo punya program saham Gotong Royong, book building period GoTo pun diperpanjang hingga 24 Maret 2022 nih, Be-emers.Nah, di periode book building ini, kamu sebagai calon investor punya kesempatan untuk memesan efek atau saham GoTo saat IPO. Singkatnya, book building period adalah masa penawaran awal suatu saham.
Dikutip dari Investopedia, book building adalah sebuah proses saat penjamin emisi (underwriter) mencoba untuk menentukan harga IPO yang akan ditawarkan. Jadi, bisa dibilang, selama book building, harga suatu saham ditetapkan sebelum adanya partisipasi investor.
Makanya, sebelum IPO, harga suatu saham di masa penawaran awal masih berupa kisaran atau rentang harga tertentu sebelum menetapkan harga saham. Periode book building pun direkomendasikan oleh semua bursa saham utama sebagai cara paling efisien untuk menentukan harga sekuritas.
Biasanya sih, periode book building itu berlangsung dari 7 hingga 21 hari. Namun, proses book building juga bisa dipercepat lho, Be-emers.
Biasanya sih, book building yang dipercepat dilakukan saat perusahaan sangat membutuhkan pembiayaan. Misalnya, saat perusahaan ingin melakukan IPO untuk mengakuisisi perusahaan lain.
Investopedia mencatat, dengan adanya book building yang dipercepat, waktu antara penetapan harga dan penerbitan bisa sampai kurang dari 48 jam lho! Saat hal itu terjadi, biasanya penerbit saham akan meminta penawaran dalam proses lelang dan memberi kontrak penjamin emisi kepada bank yang berkomitmen pada harga backstop tertinggi nih, Be-emers.
Baca Juga: Berburu Cuan Saham IPO
Yang Dilakukan Investor saat Book Building
Saat periode book building, investor bisa booking atau menyampaikan minat pemesanan saham yang akan listing di bursa nih, Be-emers. Di masa ini lah, kamu bisa mengisi harga saham sesuai keinginan dalam rentang harga saham yang telah ditentukan.Yang Dilakukan Investor saat Book Building Illustration Bisnis Muda - Image: Canva
Soalnya, harga saham yang dipilih investor ini menjadi dasar dalam penentuan harga penawaran perdana suatu saham dan underwriternya. Dilansir dari laman MNC Sekuritas, makin tinggi minat pada suatu saham, harga saham perdananya atau saham IPO-nya akan ditawarkan lebih tinggi lho!
Untuk itu, ada baiknya, kamu sebagai investor perlu untuk memperhatikan sejumlah hal saat periode book building, seperti:
- Mempelajari prospektus perusahaan
- Kisaran harga saham
- Jadwal IPO. Mulai dari saat book building, masa penawaran umum perdana saham, tanggal penjatahan, tanggal distribusi saham secara elektronik, tanggal listing di bursa.
Baca Juga: Gimana Sih Cara Beli Saham IPO?
Jadi, kamu sudah siap pesan saham yang mau IPO, Be-emers?
Yuk, sharing di kolom komentar atau tulis aja pengalaman kamu di Bisnis Muda dengan klik “Mulai Menulis”.
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.