Hidup Hemat Demi Keuangan Masa Depan dengan Delayed Gratification

Ilustrasi orang sedang menahan diri dengan menarik nafas dan memjamkan mata. (Sumber; Canva)

Like

Be-emers, pernah mendengar konsep delayed gratification? Kalau belum, pernah engga kamu menunda pekerjaan sampai deadline tiba?

Hal itu pastinya akan membuatmu asal-asalan saat mengerjakannya, kewalahan, dan hasilnya jadi tidak maksimal. Padahal, kalau kamu mengerjakannya di jam kerja dan dapat selesai tepat waktu, kamu bisa mendapatkan hasil yang maksimal dan lebih berkualitas, lho!

Meski begitu, di kondisi yang sudah mepet deadline, mau tak mau kamu harus mengorbankan waktu istirahat maupun liburan mu. Kamu pun harus menahan diri untuk menolak kesenangan-kesenangan itu demi menyelesaikan pekerjaan dengan baik, dan berharap mendapatkan apresiasi di kemudian hari. 

Nah, gambaran situasi sederhana tadi merupakan salah satu kondisi dari konsep delayed gratification. Namun, apa sih sebenarnya delayed gratification itu?
 

Mengenal Konsep Delayed Gratification

Delayed gratification merupakan kemampuan dalam menahan diri untuk menunda mendapatkan kesenangan pada saat itu juga (secara instan). Hal itu dilakukan demi keuntungan dan kepuasan yang lebih besar di masa yang akan datang.

Konsep ini muncul berkat eksperimen seorang psikolog bernama Walter Mischel di tahun 1970-an. Mischel membuat percobaan yang berjudul The Marshmallow Test dengan anak-anak sebagai pesertanya.


Dalam tesnya, setiap anak disuguhkan satu marshmallow dan mereka bisa menikmatinya saat itu juga, atau menunggu 15 menit untuk mendapatkan dua marshmallow. Dari situ, sebagian besar anak langsung mengambil dan melahapnya, tapi ada juga lho beberapa anak yang mampu menahan diri. 

Nah, ternyata anak-anak yang mampu menahan diri atau delayed gratification ini. Nantinya saat dewasa, mereka akan memiliki sejumlah keunggulan dibanding dengan anak yang tidak bersabar. Salah satunya, mereka akan lebih baik secara akademis dan sedikit masalah dalam perilaku.

Kalau gitu, apa hubungannya menahan diri dengan hidup jadi hemat dan keuangan masa depan? Bukannya itu sama saja pelit? Eits, kita lanjut dulu ya.

Baca Juga: 4 Tips Hemat Uang Untuk Generasi Milenial Yang Menginjak Usia 20an
 

Hubungan Delayed Gratification dengan Keuangan

Berbelanja sesekali boleh saja untuk memanjakan diri atau self reward. Tetapi, jangan sampai bablas ya.

Sebab, dalam kehidupan sehari-hari, kita juga pasti sering menemukan banyak godaan untuk menghabiskan uang. Mulai dari jajan lewat aplikasi ojek online, hangout di kafe, menonton film di bioskop, belanja baju branded, dan sebagainya.

Padahal tanpa disadari, kebiasaan tersebut sebenarnya bisa ditahan, lho. Dengan kamu menahan diri, kamu bisa menabung uang tersebut untuk digunakan pada hal-hal lain yang lebih besar dan bernilai nantinya. Bahkan, dapat kamu gunakan sebagai dana darurat jika ada kejadian yang tak terduga di masa depan. 

Begitu juga dengan menabung dan investasi. Memang lewat investasi kamu tidak mendapatkan manfaatnya langsung hari ini, melainkan di kemudian hari. 

Nah, jadi dari kebiasaan menerapkan delayed gratification dalam segi mengelola keuangan. Be-emers bisa hidup lebih hemat, menyisihkan uang dengan mudah, dan meraih masa depan impian.
 

Penerapan Delayed Gratification dalam Mengelola Keuangan

1. Hindari Utang, Biasakan Menabung

Biasakan menabung terlebih dahulu sebelum membeli sesuatu, ya. Akan lebih lega rasanya kalau kamu beli barang dengan hasil jerih payah mu sendiri. 

Tentunya kamu juga terhindar dari risiko jeratan utang pribadi, kartu kredit, atau pay later. Tetapi, gunakan tabunganmu dengan bijak, ya Be-emers.
 

2. Menabung untuk Dana Pensiun

Agar hidupmu di masa tua tidak merepotkan anak cucu nanti. Kamu bisa mulai menabung dana pensiun sejak dini.

Semakin awal kamu memulai, biaya yang dibutuhkan juga tidak terlalu besar dan uang yang terkumpul bisa lebih banyak lagi.
 

3. Tidak Mudah Tergoda untuk Menarik Tabungan Deposito Sebelum Tenor Berakhir

Sudah jelas ya, kalau menabung lewat investasi itu butuh kesabaran. Begitu juga dengan deposito.

Baca Juga: Tertarik Punya Deposito? Timbang Dulu Untung-Ruginya

Makanya, biarkan uangmu terus tumbuh dan berbunga, serta hindari menarik uang deposito sebelum tenor karena nantinya kamu dikenakan biaya penalti. Selain itu, uang deposito mu juga bisa ikut terkuras.
 

4. Tambah Investasi Saham

Selanjutnya, daripada menggunakan uangmu untuk hal-hal yang konsumtif. Lebih baik tingkatkan jumlah lot kepemilikan saham lagi nih.

Sebab, hal ini berpotensi memberikan keuntungan yang besar dalam jangka panjang.

Yuk, mari menunda kesenangan demi keuangan masa depan yang lebih baik dan hidup yang lebih hemat. Salah satunya dimulai dengan menabung.