Trader Pemula? Begini Cara Jitu Memilih Time Frame di Tradingview

Ilustrasi trading. (Sumber gambar: Canva)

Like

Be-emers, sebagai trader pemula, tentunya kita masih kesulitan dalam mencari cara memilih time frame saat melakukan analisis teknikal. Tetapi, tahukah kamu? Ternyata caranya mudah sekali, lho!

Kamu pun pasti punya ekspektasi return dengan jumlah tersendiri saat melakukan trading. Makanya, kamu akhirnya memutuskan untuk belajar analisis teknikal dan kemudian menggunakan perangkat seperti Tradingview.

Akan tetapi, sering kali trader awam kebingungan ketika melihat grafik Tradingview yang ternyata punya opsi kerangka waktu (time frame) perdagangan yang beragam. Mulai dari hitungan detik, sampai bulanan. 

Karena bingung, Be-emers kewalahan deh dalam memilih time frame yang tepat saat trading. Namun, kini kamu tak perlu khawatir lagi.

Di artikel ini, kamu bisa memahami tentang time frame secara singkat dan padat, serta cara jitu memilih time frame.


Baca Juga: Trader vs Value Investor, Mana Yang Lebih Cocok untuk Para Newbie?

 

Mengenal Time Frame dalam Trading

Dalam dunia trading, time frame merupakan kurun waktu tertentu yang ditentukan oleh para investor ketika mengamati pergerakan harga sebuah aset.

Nah, kalau Be-emers mengubah time frame di tradingview ke 4 jam (4 hours). Maka Tradingview akan menampilkan dinamika harga aset tersebut dalam empat jam terakhir. 
 

Time frame 4 jam di chart tradingview.



Begitu juga dengan pilihan waktu lainnya. Jika kamu memilih time frame di 1 hari, Tradingview pun akan memperlihatkan data pergerakan harga aset itu dalam sehari terakhir.

 

Time frame 1 hari di chart tradingview.



Pergerakan harga suatu aset dalam satu kerangka waktu tentu berbeda dengan time frame lainnya. Makanya, sebagai seorang trader memang wajib untuk mengetahui cara memilih time frame yang tepat, supaya nantinya kamu tidak menyesal setelah mengambil keputusan dalam trading.

Baca Juga: Maksimalkan Take Profit saat Trading, Gimana Caranya?
 

Bagaimana Cara Memilih Time Frame yang Tepat?

Sebelum memilih time frame yang tepat, Be-emers perlu ingat aturan umum berikut.

Semakin panjang time frame yang dipilih, maka investor bisa menerima sinyal yang lebih kencang dari pergerakan harga suatu aset tersebut. Begitu pun sebaliknya. Jika investor memilih time frame trading yang pendek, maka yang terlihat hanya pergerakan harga aset yang bisa dibilang ‘samar-samar'.


Oleh sebab itu, kamu perlu memilih time frame dalam trading dengan menggunakan pendekatan yang disebut analisis multiple time frame.

Caranya, kamu bisa mulai memilih time frame yang lebih panjang terlebih dahulu untuk melihat tren umum dari harga suatu aset. Dari situ, tentunya kamu bisa lihat, apakah harga aset tersebut benar-benar memang tengah melandai, atau justru lagi menanjak nih. 

Baru setelahnya, kamu dapat memperpendek pilihan time frame untuk menentukan keputusan masuk atau keluar dari pasar. Analisis teknikal ini pun lumrah digunakan oleh para investor atau trader pemula.
 

Cara Memilih Time Frame Sesuai Tipe Trader

Mudah sekali kan caranya, Be-emers? Namun, pasti muncul pertanyaan berikutnya. Gimana sih cara mengetahui satu time frame sebagai kerangka waktu yang pendek atau panjang?

Terlebih, dalam Tradingview, banyak sekali opsi time frame mulai dari detik, menit, jam, 1 hari, 1 minggu, dan 1 bulan.

Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, kembali lagi dengan jenis gaya trading-mu masing-masing. Berikut beberapa cara memilih time frame sesuai tipe trader.
 

1. Swing Trader

Trader yang fokus mencari cuan dari pergerakan singkat harga suatu aset ini, sering menggunakan time frame 1 minggu sebagai tren utamanya dan time frame 1 jam untuk melihat tren jangka pendek. Seorang Swing Trader, biasanya berharap bisa meraup keuntungan dalam waktu beberapa hari sampai mingguan.
 

2. Day Trader atau Scalper

Trader harian yang terus melihat chart harga setiap 15 menit. Umumnya para Scalper menggunakan time frame 1 jam untuk analisis tren utama dan time frame 5 menit untuk jangka pendeknya. Tipe trader yang satu ini biasanya ngarep untuk dapat cuan di hari itu juga, bahkan kalau bisa ya dalam hitungan jam atau menit saja.
 

3. Trader Jangka Panjang 

Nah, trader yang fokus pada chart mingguan ini, biasanya menggunakan grafik dengan time frame 1 bulan untuk menentukan tren utama. Selain itu, juga sekaligus sebagai titik keluar atau masuk pasar. Trader tipe ini lebih menaruh harapan pada angka persentase yang besar, meski dengan jangka waktu yang bisa sampai bertahun-tahun.


Sudah terjawab, kan? Jadi, kamu masuk trader yang mana nih?

Intinya, dengan menggunakan analisis multiple time frame berdasarkan tipe tradingmu, bisa membuat kamu semakin percaya diri dalam trading.






Editor: Rachma Amalia