Apa Sih Pengaruh Private Placement terhadap Harga Saham?

Ilustrasi canva

Like

Demi kelancaran bisnis perusahaan melakukan berbagai aksi korporasi, salah satunya adalah private placement. Aksi korporasi ini juga berpengaruh pada harga saham.

Private placement atau penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) adalah sebuah aksi korporasi emiten yang ingin mendapat tambahan modal dengan menerbitkan saham baru yang dijual langsung ke investor besar atau grup investor.

Private placement dilakukan tanpa melalui transaksi reguler di bursa. Investor besar tersebut merupakan investor yang memiliki kriteria terbaik.

Lebih jelasnya, merupakan investor yang memiliki tiga akreditasi seperti memiliki kualifikasi finansial yang mumpuni, berpengalaman dengan rekam jejak investasi yang baik, dan yang sudah mantap serta mampu mengambil risiko tinggi dalam berinvestasi.


Dampak Private Placement terhadap Harga Saham


Aksi korporasi ini memiliki dampak terhadap harga saham. Umumnya dampaknya negatif, namun tidak selalu begitu.


Baca Juga: Mengenal Private Placement, Apa Bedanya dengan Rights Issue?

Private placement jelas berpengaruh pada psikologi investor, khususnya investor lama dari emiten tersebut. Itu dikarenakan dengan penerbitan saham baru, maka porsi kepemilikan terhadap perusahaan tersebut akan semakin berkurang,

Pembagian keuntungan per saham EPS mereka juga berpotensi mengalami penurunan atau terdilusi. Earning per share adalah hasil perhitungan dari laba bersih perusahaan dibagi dengan jumlah saham yang beredar.

Misalnya, seorang investor punya saham emiten A sebanyak 1.000 lembar. Saat jumlah saham yang beredar dari emiten A sebanyak 10.000 lembar, maka investor tersebut punya 10 persen saham B.

Baca Juga: Cerita Saham Sepekan: Ramai Rights Issue dan Private Placement, Mana yang Paling Menarik?

Namun, emiten tersebut menerbitkan saham baru sebanyak 90.000 lembar jadi total saham yang beredar sebanyak 100.000 lembar. Maka sekarang investor tersebut hanya punya 1 persen saham emiten A.

Kemudian terkait dengan earning per share, misalnya pendapatan emiten A senilai Rp1.000.000 selama dua tahun berturut-turut. Di tahun pertama, jumlah saham emiten yang beredar 10.000 lembar. Maka, setiap saham berhak mendapat keuntungan Rp100.

Namun, karena private placement dan penerbitan saham baru maka pendapatan Rp1.000.000 harus dibagi menjadi 100.000 lembar saham. Keuntungan per saham akan semakin sedikit. 

Jadi, itu pengaruh private placement terhadap harga saham Be-emers.

Mau tulisanmu dimuat juga di Bisnis Muda? Kamu juga bisa tulis pengalamanmu terkait investasi, wirausaha, keuangan, hingga lifestyle di Bisnis Muda dengan klik “Mulai Menulis”.
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.