Kesalahan Umum Trader (Foto: Canva)
Likes
Menjadi trader perlu latihan dan keahlian agar dapat menghasilkan keuntungan yang konsisten. Tapi ada beberapa hal yang sadar tidak sadar sering dilakukan para trader dan itu menjadi kesalahan umum mereka.
Agar mendapatkan keuntungan yang konsisten dari kegiatan trading saham, kesalahan-kesalahan ini perlu untuk dihindari.
Trader adalah istilah yang digunakan untuk menyebut orang yang melakukan trading atau membeli dan menjual berbagai instrumen investasi.
Melansir dari laman Kementerian Keuangan Republik Indonesia, trading adalah kegiatan pembelian terhadap suatu instrumen investasi lalu menjualnya saat harganya naik.
Kesalahan Umum Trader Saham
Baca Juga: Insider Trading dalam Pasar Modal, Ilegal Enggak Ya?
1. Tidak Mengetahui Profil Risiko
Profil risiko merupakan tingkatan risiko yang bisa ditanggung saat melakukan investasi. Mudahnya sampai seberapa batas risiko yang bisa ditoleransi. Saat trading saham, profil risiko sangat penting agar bisa menyesuaikan strategi trading.
Ada tiga profil risiko, konservatif, moderat, dan agresif. Ketiga profil risiko ini tentu berbeda dalam melihat risiko dan potensi keuntungan. Setelah mengetahui profil risiko trader bisa menentukan akan trading di saham-saham seperti apa.
2. Tidak Memiliki Rencana Trading
Selain profil risiko, rencana trading juga sangat penting. Biasanya para trader berjalan saja tanpa memiliki rencana atau trading plan. Ini bahaya karena trader jadi tidak memiliki panduan.
Biasanya trading plan terdiri dari 4 hal, daftar saham potensial yang akan dibeli, entry point atau di harga berapa akan membelinya, kapan take profit atau menjual saham untuk keuntungan, dan kapan cut loss atau menjual saham untuk meminimalisir kerugian.
3. Terlalu Sering Trading
Terlalu sering trading juga bisa disebut dengan overtrading dan biasanya dilakukan oleh trader pemula. Trader pemula biasanya berpikir bahwa dengan sering melakukan trading maka keuntungan bisa lebih maksimal.
Baca Juga: Menakar Perhitungan Cut Loss dalam Trading Saham
Padahal kebalikannya, semakin sering trading maka semakin banyak biaya transaksi yang harus dibayar ke sekuritas. Tentu ini akan menggerus potensi keuntungan. Apalagi jika menjual saham saat sedang rugi.
4. FOMO
FOMO adalah Fear of Missing Out yang memiliki arti takut ketinggalan. Contohnya saat ada saham yang tiba-tiba naik secara signifikan dan banyak trader yang untung dari situ lalu kamu ikut-ikutan membeli saham itu tanpa riset dan analisa.
Tindakan tersebut termasuk FOMO karena kamu tidak memiliki landasan tentang saham tersebut. Tindakan FOMO ini kadang bisa berhasil, namun yang sering terjadi justru trader mengalami kerugian.
5. Tidak Diversifikasi
Dalam investasi, diversifikasi sangat penting. Begitu juga untuk para trader. Diversifikasi para trader diartikan membeli jenis saham dari berbagai sektor. Diversifikasi dilakukan untuk meminimalisir risiko saat saham turun.
Saat saham sektor A turun, kamu masih memiliki saham sektor B yang harganya stabil atau bahkan naik. Ini membuat portofolio saham secara keseluruhan tetap terjaga. Trader pemula biasanya hanya fokus pada satu sektor saham.
Nah, setelah mengetahui kesalahan umum para trader kamu bisa melakukan tindakan preventif agar mendapatkan keuntungan konsisten dari aktivitas trading kamu.
Mau tulisanmu dimuat juga di Bisnis Muda? Kamu juga bisa tulis pengalamanmu terkait investasi, wirausaha, keuangan, hingga lifestyle di Bisnis Muda dengan klik “Mulai Menulis”.
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.
Komentar
18 Oct 2023 - 17:22
Bermanfaat