Menakar Perhitungan Cut Loss dalam Trading Saham

Walaupun sulit, disiplis cut loss harus dilakukan agar tidak rugi banget (Sumber Gambar: Pinterest)

Walaupun sulit, disiplis cut loss harus dilakukan agar tidak rugi banget (Sumber Gambar: Pinterest)

Like

Hai Be-emers, jika kita tertarik dengan trading saham, maka kita pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah cut loss. Disiplin cut loss adalah salah satu strategi penting dalam trading saham, karena dapat membantu kita menghindari kerugian yang besar.

Namun, sebelum kita membahas lebih lanjut tentang strategi ini, mari kita ketahui terlebih dahulu apa itu cut loss.


Apa Itu Cut Loss?


Cut loss adalah tindakan menjual saham ketika harga sudah mencapai level kerugian yang telah ditentukan sebelumnya. Tujuan dari cut loss adalah untuk membatasi kerugian kita, sehingga kita tidak mengalami kerugian yang besar jika harga saham terus turun.

Meskipun cut loss terkadang sulit dilakukan, namun hal ini sangat penting untuk dilakukan agar kita tidak terjebak dalam posisi yang merugikan.

Baca Juga: Sebelum Mulai, Kenali Dulu Bedanya Investasi dengan Trading


Bagaimana Melakukan Cut Loss?



Lalu, berapa persentase cut loss yang ideal? Hal ini tergantung pada strategi trading yang kita gunakan. Namun, sebagai patokan umum, sebaiknya kita menentukan level cut loss sekitar 5 - 10 persen dari harga beli saham.

Dengan begitu, jika harga saham turun hingga mencapai level cut loss kita, maka kita masih dapat menjual saham dengan keuntungan yang lumayan dan membatasi kerugian kita sebelum semakin besar.

Namun, dalam menentukan level cut loss, kita juga dapat menggunakan analisis teknikal. Salah satu metode analisis teknikal yang dapat digunakan adalah dengan melihat garis support.

Garis support adalah garis yang menghubungkan harga-harga terendah pada sebuah chart. Jika harga saham menembus garis support, maka kemungkinan besar harga saham akan terus turun.

Dalam hal ini, kita dapat menentukan level cut loss sekitar beberapa persen di bawah garis support. Misalnya, jika garis support terletak di level Rp1.000, maka kita dapat menentukan level cut loss di sekitar Rp950 atau Rp900.

Dengan begitu, kita dapat membatasi kerugian kita sebelum harga saham turun lebih jauh. Selain itu, kita juga dapat menggunakan level resistance sebagai acuan dalam menentukan level cut loss. Level resistance adalah garis yang menghubungkan harga-harga tertinggi pada sebuah chart.

Jika harga saham gagal menembus level resistance, maka kemungkinan besar harga saham akan turun.

Baca Juga: Maksimalkan Take Profit saat Trading, Gimana Caranya?

Dalam hal ini, kita dapat menentukan level cut loss di sekitar beberapa persen di bawah level resistance. Misalnya, jika level resistance terletak di level Rp1.500, maka kita dapat menentukan level cut loss di sekitar Rp1.450 atau Rp1.400. Dengan begitu, kita dapat membatasi kerugian kita sebelum harga saham turun lebih jauh.

Namun, dalam menentukan level cut loss berdasarkan analisis teknikal, kita harus hati-hati karena terkadang harga saham dapat bergerak sangat volatile dan tidak sesuai dengan analisis yang kita lakukan.

Oleh karena itu, selain menggunakan analisis teknikal, kita juga harus memperhatikan faktor fundamental dari perusahaan yang sahamnya kita beli.

Kesimpulannya, disiplin cut loss sangat penting dalam trading saham untuk membatasi kerugian kita dan menghindari kerugian yang besar.

Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.