Optimisme Raih Cuan dari Saham ASII ditengah Sentimen Negatif yang Melanda

Blue Audi A4 Quattro Saloon Scene with Swedish architecture at dealership (SOURCE : unsplash Arvid Skywalker)

Like

Fenomena tes uji tabrak kendaraan Daihatsu Jepang menuai dilema, hal ini dikarenakan Daihatsu melaporkan hasil tes uji tabrak secara palsu. Sentimen negatife tersebut tentu berimbas kepada astra grup yang ada di Indonesia.

Dampaknya langsung dirasakan dimana penurunan harga saham ASII yang cukup tajam terjadi.
 
Apabila kita mengamati tren harga saham ASII mulai terjadi penurunan semenjak pertengahan tahun 2023 dimana saat itu terjadi berita rangka yang peyok eSAF pabrikan honda motor hingga akhir tahun 2023.

Dari 1 juni  2023 hingga tanggal 31 desember 2023 saham ASII telah mengalami penurunan sebesar  21,5 persen  harga 6800 turun ke 5400 rupiah. Hal itu tentu menjadi peluang bagi sebagian orang yang menganggap penurunan itu menjadi saat yang pas untuk melakukan pembelian.


ASII Masih Berpeluang Naik Tinggi di 2024


Berdasarkan riset pribadi saya menemukan beberapa alasan mengapa saham ASII masih memiliki peluang untuk naik tinggi pada tahun 2024 ini. Berikut hasil riset saya:


Baca Juga: 5 Saham IPO dengan Nilai Terbesar di 2023
 

1. Segmen penjualan otomotif bukan pendapatan terbesar ASII 


Dihimpun dari laporan keuangan ASII selama Sembilan bulan pertama 2023, pendapatan bersih yang didapatkan ASII  dari relasi PT Astra Daihatsu Motor hanya sebesar Rp2,4 Triliun. Nilai itu hanya 1 persen dari total pendapatan ASII.

Hal ini menjadi indikator penting bagi investor dimana kita harus teliti dalam membaca berita yang ada sehingga akan menghasilkan analisa ternyata impact berita tersebut tidak menjadi ganjalan besar bagi laba ASII.


2. ASII memiliki pendapatan dari berbagai jenis kepemilikan saham yang terdiversifikasi ke beberapa sektor 


Asii memiliki kepemilikan saham pada perusahaan yang melantai di bursa efek indonesia. Beberapa saham tersebut seperti UNTR dimana ASII memiliki 59,5persen kepemilikan saham, saham AUTO dimana ASII memiliki 79,68 persen. 

Lalu saham ASGR dimana ASII memiliki 76,87 persen, saham BNLI  dimana ASII memiliki 44,56 persen, saham AALI dimana ASII memiliki 79,68 persen, dan ACST dimana ASII memiliki 50,1 persen.

Melihat proporsi ASII di berbagai perusahaan tersebut memberikan arti diversifikasi ASII dalam meraih pendapatan untuk hasil akhir laba bersih.


3. Tahun 2023 kinerja gemilang, potensi untuk mencapai laba usaha ATH 


Kinerja ASII selama tahun 2023 mempunyai hasil yang sangat bagus dimana laba bersih kuartal 3 tahun 2023 ASII mencatatkan laba usaha sebesar Rp25,6 Triliun. Angka itu meningkat 10 persen dari Rp23,33 triliun pada periode yang sama tahun 2022.

Hal itu menurut saya menjadi daya Tarik untuk memproyeksikan laba bersih full year tahun 2023 ini bisa mencapai kisaran Rp34 Triliun dan menjadi laba bersih tertinggi sepanjang masa ASII. 


4. Valuasi ASII murah 


Pada saat artikel ini dibuat pada harga Rp 5575 ASII memiliki valuasi PBV sebesar 0.92x dengan PER  sebesar 8.79x.

Sementara dengan menggunakan valuasi ala Benjamin Graham ASII memiliki valuasi di harga 8450 berdasarkan proyeksi EPS tahun 2023 full year ini. Dengan market cap dan kinerja yang mantap menjadikan valuasi ASII masih sangat murah untuk saat ini.

Baca Juga: Apa Itu PBV Saham dan Apa Fungsinya?


5. Proyeksi penurunan suku bunga acuan BI pada tahun 2024 serta BI perpanjang DP 0% untuk pembelian kredit mobil 


Proyeksi penurunan suku bunga BI/BI Rate menjadikan peluang yang bagus untuk sektor otomotif dikarenakan hal itu akan menurunkan biaya bunga sehingga konsumen yang akan melakukan pembalian secara kredit akan mendapatkan keringanan.

Perpanjangan program DP 0 persen juga menjadi stimulus tambahan untuk calon konsumen kendaraan secara kredit yang diperpanjang hingga akhir 2024 ini.

Kedua sentiment tersebut seharusnya bisa meningkatkan penjualan kendaraan ASII serta mengurangi biaya bunga ASII dalam hutang yang dimililkinya pada tahun 2024 ini.

Berdasarkan temuan riset singkat yang saya kemukakan dalam 5 alasan tersebut memberikan rangkuman begitu menariknya saham ASII ini ditengah penurunan harga saham ASII dan memberikan kesempatan cuan jangka menengah apabila memiliki saham ASII.

Sentimen negatife yang melanda ASII ini setelah ditelisik mendalam tidak begitu berpengaruh pada kinerja pendapatan dan laba usaha ASII ini sehingga investor tidak perlu begitu fear dengan ASII ini.

Disclaimer analisis ini tidak bermaksud untuk mengajak melakukan pembelian atau penjualan saham ASII. Analisa hanya bermaksud untuk memberikan edukasi hasil riset pribadi saya.

Segala keuntungan dan kerugian dalam investasi saham ditanggung secara pribadi dan berdasarkan pengambilan keputusan investasi secara personal.

Punya opini atau artikel untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".

Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!

Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.